Melawan Lupa (29): “MAHASISWA GONDRONG, HIPPIES & TUKANG BECAK BANDUNG MUSUH ORBA !?”

Melawan Lupa (29):

“MAHASISWA GONDRONG, HIPPIES

& TUKANG BECAK BANDUNG MUSUH ORBA !?”

Koranjokowi.com, Bandung :

Teman teman Alumni Kongres Relawan Jokowi  2013 (Akarjokowi2013) dimana saja kalian berada,

Pada era akhir 60-an hingga 70-an lalu ada sebuah budaya baru di negara barat yang kemudian dikenal dengan budaya Hippies yang juga disebut salah satu gerakan counter-culture yang berkembang di Amerika Serikat pada era 1960-an. Gerakan ini lahir sebagai antitesis dari generasi sebelumnya yang dinilai telah jauh dari alam tempat mereka berasal. Menurut mereka manusia modern telah dibutakan oleh ambisi keserakahan manusi melalui perang.

Hippie berasal dari kata “Hip”, yang merujuk pada Beat Generation, yaitu sebuah gerakan sosial dan sastra Amerika pada 1950-an. Para Hippies, atau orang-orang Hippie, gencar menyuarakan cinta damai dan anti perang. Kaum Hippie terkenal dengan salah satu slogan perdamaian mereka yang berbunyi, “Make love not war”.

See the source image

Para Hippie mengadopsi gaya hidup vegetarian dan mengonsumsi makanan yang tidak diolah. Selain itu, beberapa dari mereka mengonsumsi narkoba seperti ganja untuk mendapatkan efek euforia dan imajinasi. Kaum Hippie hidup secara sederhana dan banyak dari mereka yang hidup secara nomaden dalam karavan. Kendaraan ikonik kaum Hippie adalah mobil  VW Combie.

Gerakan mereka semakin dahsyat setelah mendapat dukungan musisi dunia The Beatles, Rolling-Stone, Santana, Jimmy Hendrix, Janis Joplin, Bob Dylan,Pink Floyd, Bee Gees, Chaned Head, Iron Butterfly, dsb.

Bahkan inspirasi lagu ‘Imagine’ Jhon Lenon yang dibuat thn.1971 ini semakin memperkuat dan penegasan gerakan itu menuju perdamaian dunia tanpa perang. “Give it a chance” (“Berikanlah kesempatan [kepada perdamaian]. Dengan “Imagine,” kami mengatakan, “Dapatkah anda membayangkan dunia tanpa negara atau agama?” Ini pesan yang sama berulang-ulang. Dan pesannya positif. 

Yoko Ono, istri Jhon  mengatakan bahwa isi lirik dari “Imagine” adalah “persis apa yang John yakini — bahwa kita semua adalah satu negara, satu dunia, satu bangsa. Ia ingin menyebarkan pesan itu.

Oleh karena itu kemudian Hippies dikenal sebagai gerakan ‘Kiri Baru’. Budaya Hippies yang menjunjung kebebasan individu ini identik dengan rambut panjang, dan musik rock. Namun penguasa memiringkan makna menjadi kelompok ‘anak bengal’ dengan  seks bebas, narkotika, dan busana yang ‘norak.

Dalam beberapa sumber disebut budaya Hippies ini terbagi dalam tiga kategori. 1) Head, yang merupakan pengejawantahan dari ideologi ini. 2) Weekenders, yaitu kelompok yang pada awalnya menjadi pelaku namun di lain waktu tidak. 3) Plastic Hippies, yaitu orang-orang yang hanya ikut-ikutan memanjangkan rambut, melakukan seks bebas, musik rock, narkoba dsb.

See the source image

-Acara ini ibarat  deklarasi Hippies dunia karena lebih dari > 600.000 orang selama 3 hari –  See the source image

See the source image

1.HIPPIES & MAHASISWA BANDUNG RAMBUT GONDRONG

Disaat diluar kota Bandung dan Indonesia terjadi ‘gerakan budaya ‘Hippies, namun efeknya belum merambah hingga sudut sudut kota Bandung dan sekitarnya. Karena, PERTAMA –  kita sedang terus ‘mewaspadai gerakan pasca Proklamasi  Negara Islam Indonesia (NII)  yang dikumandangkan di Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat, tanggal 7 Agustus 1949. Kata papih bahkan tanpa banyak orang tahu, Gerakan mereka sudah masuk kota Bandung khususnya menyasar ‘Kaum Urban’. Maka tugas  aktifis saat itu adalah ‘menyeleksi’ kaum urban, khususnya para abang abang becak dari NII

KEDUA, masyarakat kota Bandung masih trauma akibat kasus Jumat pagi, 10 Mei 1963 dimana   terjadi ‘KERUSUHAN RASIAL’ kota Bandung , entah bagaimana ceritanya,  ‘ujug-ujug’ ratusan bahkan ribuan mahasiswa dan masyarakat bergerak  menuju pusat kota sambil merusak – membakar toko-toko dan rumah, termasuk kendaraan bermotor milik orang Tionghoa  yang berada di jalan-jalan yang dilewatinya, seperti Jalan Dago, Jalan Merdeka, Jalan Asia Afrika, Jalan Braga dsb. Sontak ini juga mendapat perlawanan abang abang becak karena umumnya toko2 itu adalah tempat mereka ‘ngetem’ juga para pemilik becak kota Bandung

Bahkan Gubernur Jawa Barat -Mashuri saat itu pun mengumumkan perlakuan jam malam, mulai pukul 21:00-06.00 pagi keesokan harinya 11 Mei 1963.

See the source image

Jadi kota Bandung tidak perlu mengkhawatirkan adanya gerakan budaya Hippies itu, toh mereka ‘Make Love No War”, kalau pun kemudian terjerembab kedalam dunia sex bebas & narkoba (morphine) akan ada hukum yang memutuskan.

Berbulan – bulan recovery kota Bandung bukan hanya soal fisik namun juga psikis/kejiwaan masyarakat kota Bandung bukanlah pekerjaan mudah. Padahal semua diawali masalah internal yang terjadi di ITB, tarik menarik antar ‘genk’ kampus yang dibumbui ‘rasialism. Next edisi kita bahasa lebih detil.

See the source image

2.BANGGA PUNYA PAPIH SEORANG AKTIFIS RAKYAT

Di Indonesia, pasca tahun 1967, dimana Presiden Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada sidang istimewa MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara) dan digantikan  Soeharto. Dibeberapa kampus juga di Bandung terjadi ‘pergerakan Mahasiswa, seolah momentum yang tepat. Dann ayah saya, Alm.Muhammad Uwen Suwendi.FSAI.FLMI. MBA  (Papih) salah seorang aktifis ITB yang dekat dengan para abang becak sekota Bandung pun entah bagaimana ceritanya menjadi salah satu ‘target’ Orba

“Tempat ter-aman saat itu bukan dirumah, bukan di mess mahasiswa, tapi dirumah kontrakan atau pos abang abang becak”, kata papih ,  masih menurut almarhum aktifitasnya selama ini memang bukan melulu di kampus,  dia mencoba ‘non-mainstream, yang lebih ber-adrenalin tinggi, menantang, passion. Yaitu dengan cara berhimpun dengan para abang abang becak kota Bandung , karena mereka  itu adalah ‘kaum urban yang terlupakan disebuah kota besar seperti kota Bandung.

Mereka meninggalkan desa ke kota untuk survive. Namun mereka juga garda terdepan dalam menjaga kamtibmas kota itu yang dilupakan orba. Tidak sedikit teradi konflik tukang becak dengan para preman kota juga para ‘ tuan tuan besar yang sombong.

Kedekatannya dengan para abang becak membuat banyak para pemilik/pengusaha becak se-Bandung kemudian ‘merapat’ apalagi setelah tahu jika  papih adalah mahasiswa ITB .  Ada kebanggaan mereka jika bisa bersama mahasiswa ITB saat itu, dalam aktifitasnya papaih sesekali ‘menyamar’ sebagai abang becak untuk memantau kota Bandung. Mendatangi ‘simpul-simpul’ posko beca lainnya agar terus terkordinasi.

image

Rambut Gondrong yang selama ini hanya diikat kebelakang, disembunyikan kedalam topi/kopiah akhirnya suatu hari harus memang dicukur hingga telinga pun terlihat. “Namun banyak mahasiswa dan aktifis yang melawan”, kata papih jika bernostalgia. Masih kata papih budaya rambut gondrong dikalangan mahasiswa Bandung itu tidak serta-merta mahasiswa itu ‘hippies’ karena mereka tetap menjalankan kemahasiswaannya dengan baik. Bahkan gaya ini pun mulai diikuti oleh ‘intel-intel’. ‘Ahahah.

See the source image

The Beatles Live AT Shea Stadium 1965 Full – Bing video

Yang jelas kata papih, salah urus kenegaraan pada tahun 1960-1970-an adalah salah satu alasan ‘pergerakan, apalagi Inflasi mencapai 650%. Korupsi merajalela. Barang kebutuhan pokok sehari-hari mengalami kelangkaan dimana-mana. Jadi bukan semata ‘rambut gondrong atau budaya hippies, hanya momentumnya saja yang ‘direkayasa’ menjadi seperti itu.

HMU.Suwendi, FSAI, FLMI, MBA : 1940 – 2020

3.OPERASI RAMBUT GONDRONG KOTA BANDUNG

Semua anak muda termasuk mahasiswa pun kena getahnya, Orba telah merepresi rambut gondrong ketika itu. Dengan alasan; Pertama, pemuda dianggap penting dalam dinamika kebangsaan sebagai generasi penerus kepemimpinan masa depan hingga perlu kontrol dan pembinaan. Namun, saat itu pemuda justru berkembang tidak sesuai keinginan penguasa. Kedua, rambut gindring identik dengan budaya barat/Hipies yang bertolak belakang dengan budaya timur.

Alhasil, sebagai pelaksanaan petuah dari petinggi militer, gerakan anti rambut-gondrong pun mulai dikampanyekan di segala lini kehidupan.

Saya tidak tahu bagaimana kabar para musisi khususnya band band rock jaman itu apakah terkena imbasnya atau tidak yang jelas menurut ayah yang akrab saya panggil ‘papi’ ini adalah alasan membungkan mahasiswa dan aktifis rakyat di kota Bandung.

Ahahahah…

See the source image

See the source image

Sejarawan LIPI, Asvi Warman Adam mengomentari masa ini, Pelarangan rambut gondrong tahun 60-70-an itu bukan hanya soal perbedaan persepsi tua versus muda, militer versus sipil, laki-laki versus perempuan, tetapi menyangkut pula masalah praktik kekuasaan dan simbol perlawanan terhadap kekuasaan tersebut. Mengapa penjahat yang ditangkap aparat keamanan kepalanya digunduli ? Apakah ada anasir subversi bersembunyi di bawah rambut itu? Pada era ’70-an biasanya perampok diberitakan berambut gondrong, tetapi sebaliknya era ’90-an penculik para aktivis dikabarkan berambut cepak.”

See the source image

See the source image

Puncak dari isu ini adalah ketika Menhankam/Pangab mengirim radiogram No. SHK/1046/IX/73 kepada seluruh jajarannya pada 1973. Isinya, anggota ABRI dan karyawan sipil yang bekerja di lingkungan militer beserta keluarganya dilarang berambut gondrong

Orba semakin melebarkan operasi ini hingga luar kota Bandung, Sumut, Makasar, Yogja, Solo, dsb saya tdak pernah dengar hal ini dilakukan juga di Jakarta dari papih.

Pangkopkamtib – Jenderal Sumitro saat itu pun merasa perlu mengancam dan ‘mengenye, siapapun  jangan coba coba berambut gondrong karena  rambut gondrong membuat pemuda onverschillig, acuh tak acuh.

Kemudian juga diikuti oleh para pimpinan Universitas, agar mahasiswa TIDAK BERAMBUT GONDRONG dan kalau tetap memilih gaya tersebut, mereka dipersilahkan memilih pindah ke kampus lain yang menerima gondrong. Bahkan di Sumatera Utara, oleh gubernur saat itu, Marah Halim, telah dibentuk “”Badan Koordinator Pemberantasan Rambut Gondrong –  BAKORPRAGON”, yang tugasnya adalah melakukan operasi dan menangkap mereka yang berambut gondrong.

Dalam situasi seperti itu Mahasiswa ITB masih dapat melakukan berbagai kegiatan untuk “mengkoreksi” Presiden Soeharto melalui berbagai gerakan moral seperti menerbitkan buku putih dan mogok kuliah. Buku putih berisikan data-data kajian fakta dan juga pemikiran-pemikiran untuk perbaikan bangsa. Namun gerakan moral ini akhirnya di-“gebuk” dengan kekerasan melalui operasi pendudukan kampus ITB oleh tentara dan juga para tokoh mahasiswa-mahasiswanya dipenjara di tahanan politik, misalnya di tahanan Cimahi. Dibawah komando Panglima Kodam Siliwangi tahun 1978 – Mayor Jendral Himawan Soetanto & Kapolri-Awaludin Djamin

See the source image

Di-era itu pula muncul grup/musisi rock Indonesia sebut saja Giant Step, God Bless, Gang Pegangsaan, Gypsy, Super Kid, Terncem, AKA/SAS, Bentoel, hingga Rawe Rontek. Ada pun The Rollies,  grup band beraliran  jazz  rock yang dibentuk di Bandung thn.1967 -1985an. Apakah mereka juga masuk kaum ‘hippies?, saya tidak berani jawab itu, kalau berambut gondrong, iya benar seperti itu, bahkan ada yang kribo.

Panasnya politik Kota Bandung tidak sampai situ,  setelah ada mahasiswa ITB – Rene Conrad menjadi  korban penembakan  oleh aparat keamanan, yang disinyalir adalah Taruna AKABRI Kepolisian. Namun proses hukum dialihkan ke seorang Brimob – karena isu sang Taruna Akpol adalah anak seorang Jenderal. Gerakan mahasiswa dan aktifis kota Bandung semakin ‘menjadi. Yang mereka hadapi itu selain TNI/Polri juga para preman ‘sewaan yang kerap melakukan provokasi ke kampus2 dengan berbagai alasan.

Memang aneh bagaimana bisa ‘ujug-ujug’ banyak aparat dibantu taruna Akpol mengadakan razia rambut gondrong hingga masuk kampus ITB. Entah bagaimana pula ‘ujug-ujug’ ada  pertandingan sepak bola  persahabatan di kampus antara mahasiswa ITB dan taruna Akpol dan menewaskan Rene Conrad yang tidak ada urusan dengan itu semua dan tidak juga ‘berambut – gondrong.

“Situasinya semakin kacau, bahkan para abang becak kota Bandung kerap ikut demo bersama mahasiswa dan aktifis kota Bandung’, kata papih yang meninggal 11/1/2020 lalu diusia 80 tahun.

Ragam sejarah Kota Kembang selalu menarik diperbincangkan, termasuk tentang Balapan Becak di Bandung tahun 1971. (Mayapada, No. 116, Th. IV, 6 Mei 1971)

Saya pernah tanyakan kepada papih apa betul sekitar tahun 1970 akhir,  militer dan pemkot Bandung mengadakan acara BECAK RACE (Betjak Race)  guna meminimalkan ‘emosi para abang becak’ saat itu, papih tidak menjawab pasti. Hanya diceritakan sedikit sekitar April 1971 memang ada acara itu

Ini disebabkan bahwa peran ‘abang abang becak’ kota Bandung cukup dominan menjaga kamtibmas setelah TNI/Polri dibandingkan mahasiswa, aktifis & hippies kota Bandung?. ‘Ahahaha..

Bahkan beberapa media cetak menuliskan, Belakangan ini mereka didjuluki “Radja.”  Radja djalanan, jg. ditakuti dan disegani. Bukan karena wibawa mereka jang patut dihormati, melainkan karena sepak terdjang mereka jang sungguh2 mentjiutkan “njali. Ini lomba  rekreatif dan educatif kepada abang2 betjak itu sendiri, jang sepandjang harinya tidak mungkin memperolehnya karena setiap saat jang diisinja hanyalah memikirkan bagaimana supaja uang masuk lalu mengasapi dapur anak bini dirumah”

See the source image

See the source image

Dalam kasus lain, tersebut seorang bernama Roy Simanjuntak  –  Ketua KAPBI (Kesatuan Pengemudi Becak Indonesia).  Roy ditangkap aparat keamanan dalam peristiwa Malapetaka 15 Januari 1974 (Malari).  Diduga aparat Roy lah yang mengegerakan ‘kaum urban’ kota Jakarta dan sekitarnya di Malari. Memang dalam beberapa sumber disebutkan, selain mahasiswa dalam Malari itu juga muncul gerombolan non mahasiswa. Ada pula sejumlah preman, dan tukang-tukang becak dari luar ibukota yang sengaja didatangkan. Sayang ceritera ini tidak demikian lengkap juga sempat saat saya tanyakan ke papih waktu itu, apa benar KABPI terlibat Malari 1974?, beliau hanya menggeleng, tapi tersenyum.

“Saat itu kita tidak tahu mana yang hitam, mana yang putih. Hingga saat ini karena banyak yang dipendam kemudian ceritera yang sebenarnya”, hanya itu jawaban papih.

See the source image

Mungkin ini ada benarnya setelah kita cross-check dengan pengakuan mantan aktivis mahasiswa Malari, Salim Hutadjulu – aktivis senat mahasiswa Fisip UI  di Youtube-nya  pada 28 Desember 2012 yang mengatakan,

“Mereka sengaja disusupkan ke dalam gerakan mahasiswa untuk melakukan kerusuhan seperti penjarahan, pengerusakan dan pembakaran gedung-gedung.  Beberapa oknum yang terlibat di dalam kerusuhan itu diduga sengaja diperintah oleh kelompok Letjen Ali Moertopo, asisten pribadi (aspri) Presiden Soeharto,” 

‘Wow !!!


Ibu dari Rene Conrad menunjuk Awaludin Jamin, Kapolri saat itu

4.PAPIH TENTANG JOKOWI

Sejak Ir H Joko Widodo  ikut Pilkada Gubernur DKI Jakarta , papih mengatakan akan lahir pewaris ‘Bung Karno & Ali Sadikin” yang akan membawa ibukota Jakarta sebagaimana harusnya. Maklum pasca papih menjadi aktifis beliau ‘diculik’ oleh seorang pengusaha ke Jakarta menjadi Direktur Utama disebuah perusahaan besar saat itu sekitar thn.1972 papih sudah di Jakarta hingga pensiun thn.2005 lalu.

Papih tahu betapa kacaunya Jakarta saat itu baik soal macet, banjir, gepeng, juga kehidupan ‘kaum urbannya’, jikalau beliau kangen kepada abang abang becak maka kerap saya mengantarnya ke posko posko tukang becak di Jakarta baik yang diwilayah Senen, matraman, cipinang hingga yang di kebayoran jaksel. Untuk sekedar ngopi atau makan siang.

“Jokowi itu insinyur dan berasal dari orang miskin maka lihat saja bagaimana dia bekerja, dia paham bagaimana hidup dalam kemiskinan walau pun akan banyak yang memusuhinya, bukan hanya Jakarta, Indonesia memang butuh orang seperti dia untuk memimpinnya”, itu sebagian tanggapan papih.

Papih telah tinggalkan semua aktifitasnya sebagai aktifis,  kenangan2  indah selaku aktifis,  Wakil Ketua Senat Mahasiswa Jurusan Matematika  ITB, Bandung  dan Sekjen Badan Koordinasi Penyalur Beras Mahasiswa (BKPBM), thn.1961 – 1964, 1966 – 1968 : Sekjen Konsulat Jawa Barat Kesatuan Aksi Pengusaha dan Pengemudi Beca Indonesia (KAPPEBI) Jawa Barat thn.1968 – 1972 ,  Ketua Umum Badan Pembina Pengusaha dan Pengemudi Beca (BP3B), Kotamadya Bandung, dsb tinggalah ceritera yang terbawa hingga liang lahat beliau 11 Januari  2020 lalu. Juga warisan yang ternilai bagi kami sepanjang hayat

See the source image

“SEMOGA ALLAH SWT, TUHAN YME MENERIMA AMAL IBADAH ALM.PAPIH, ALM. PARA TOKOH MAHASISWA KOTA BANDUNG, ALAM.PARA PARA KAUM URBAN KOTA BANDUNG, DAN PARA AKTIFIS KOTA BANDUNG YANG TELAH WAFAT. SURGALAH TEMPATNYA, KARENA SELAMA HIDUPNYA MEREKA TIDAK PERNAH BERHITUNG UNTUNG RUGINYA BERJUANG UNTUK RAKYAT. AAMIIN YRA”

RIP

(Red-01/Foto.ist)

BERSAMBUNG

See the source image

Lainnya,

ANDI ARIEF – DEMOKRAT,  2 TAHUN LALU ! – KORAN JOKOWI

Melawan Lupa – (26), PASUKAN TERATE DIANTARA BUNG KARNO , SRI SULTAN HB IX & MAYJEN MOESTOPO  – KORAN JOKOWI

ALUMNI KONGRES RELAWAN JOKOWI AKAN MELAWAN SKENARIO MENYAMAKAN NASIB PRESIDEN SUHARTO KEPADA JOKOWI !!? – KORAN JOKOWI

#Melawan Lupa – (1); The Smiling General, “DARAH ITU MERAH JENDERAL !”  – KORAN JOKOWI

Melawan Lupa ( 27), ” SEKARANG MEREKA DIMANA, JENDERAL ? ” (Tribute to 13 Aktifis 1998) – KORAN JOKOWI

Melawan Lupa ( 28), “Ahok Adalah Inspirasi” – KORAN JOKOWI

Tentang Koran Jokowi 4106 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

1 Trackback / Pingback

  1. Melawan Lupa (30), "TEUKU MARKAM PUTRA ACEH SAHABAT SUKARNO & EMAS MONAS 28 KILOGRAMNYA" - KORAN JOKOWI

Tinggalkan Balasan