
Entertainmen (25),
“ANAK ANAK CITAYEM ITU HARUS MINGGAT DARI SCBD
AGAR TETAP INDEPENDEN & NATURAL ?”
‘Created by the Poor, Stolen by the Rich’
Diciptakan oleh orang miskin, dicuri oleh orang kaya !
Koranjokowi.com, Bandung :
SCBD FASHION WEEK ,Dukuh Atas, Jakarta Pusat. adalah fenomena dahsyat disaat orang – orang dewasa kota besar yang berlebihan materi ‘ternina-bobo oleh rutinitas formal mereka. Anak anak muda yang awalnya ini hanya selfi-selfian dan untuk kosumsi konten sosmed (Ig, youtube, tweeter dsb) ini pun kemudian dikenal dengan Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok (SCBD).
Bahkan Presiden Jokowi mendukung fenomena Citayam Fashion Week ini , “Asalkan positif saya kira enggak ada masalah. Jangan diramaikan, hal-hal yang positif itu harus diberikan dukungan dan didorong,” ujar beliau usai menghadiri puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2022 di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/07/2022), dikutip dari laman setkab.go.id.
Style & kreatifitas mereka awalnya demikian natural tanpa rekayasa dan intervensi apapun, dan cilakanya disaat kemudian menjadi ‘viral, SCBD FASHION WEEK ini membuat semua orang pun merasa penting untuk kesana, untuk ikut ikutan bahkan ada yang untuk kepentingan citra-politik, dsb.
Jeje, Bonge, Roy dsb jangan ‘terhipnotis oleh itu semua, apalagi saat ini SCBD pun mulai ‘dijarah’ oleh mereka yang selama ini ‘Ternina bobo. Jeje, Bonge, Roy dsb harus cepat ‘angkat kaki’ dari sana, cari venue dan konten lain biarkan SCBD menjadi kenangan. Publik tidaka akan melupakan kalian sebagai ‘news-maker
Jangan atur atur mereka, jangan rekayasa mereka masuk dalam skenario orang orang yang selama ini ‘ternina – bobo. Kita harus selamatkan Jeje, Bonge, Roy dsb. Biarkan mereka independen, natural alias apa adanya. Jika semua orang sekarang menjadi sibuk dan merasa penting mengenal mereka,
Pertanyaan kita , ‘selama ini kalian dimana, Sugiyono !?
INGAT SCBD INGAT HARAJUKU JEPANG
Harajuku adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul dengan menggunakan pakaian yang nyentrik dan mencolok. Lokasinya mencakup sekitar Kuil Meiji, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dōri), department store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat.
Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku, kelompok anak muda berpakaian aneh ala Harajuku Style. Sebetulnya sebutan “Harajuku” hanya digunakan untuk kawasan di sebelah utara Omotesando. Onden adalah nama kawasan di sebelah selatan Omotesando, namun nama tersebut tidak populer dan ikut disebut Harajuku.
Setelah dibukanya berbagai department store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi pusat busana. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang setelah diliput majalah fesyen seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no.
Sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai karena orang ingin melihat Takenoko-zoku yang berdandan aneh dan menari di jalanan. Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda. Setelah Harajuku makin ramai, butik yang menjual barang dari merek-merek terkenal mulai bermunculan di Omotesando sekitar tahun 1990-an.
Harajuku Fashion Style
– Cosplay
Cosplay atau “Costume Play” merupakan gaya berpakaian yang menggunakan konsep berpakaian karakter dari anime, game, band atau manga. mereka tidak hanya menerapkan gaya berpakaian saja, tapi juga sifat dari karakter tersebut.
– Lolita
Lolita menampilkan gaya sederhana yang diadopsi dari mode Era Victoria dimana mereka menggunakan gaya khas rok selutut berbentuk cupcake dan menggunakan stoking bewarna hitam atau putih dan memberikan kesan yang sensual. akan tetapi ada juga yang menggunakan rok panjang dengan korset dan hiasan kepala.
– Punk
gaya punk menampilkan gaya pemberontakan yang terinspirasi dari Era Punk Rock. dengan rambut skinhead dan tindikan di lidah.
– Gyaru
di Harajuku juga terdapat kelompok perempuan yang menggunakan gaya Gyaru, mereka menggunakan fashion dengan tampilan kekanak-kanankan yang bisa dibilang terlalu berlebihan. sering dilihat sebagai karikatur khas remaja amerika. rambut yang dicat dan riasan yang berwarna-warni merupakan konsep inti dari model fashion ini.
– Ganguro
Gaya Ganguro (secara kasar diterjemahkan sebagai “wajah hitam”) membawa gaya girly-glam gyaru ke tingkat yang baru. Anda bisa membedakan seorang gadis ganguro dari warna cokelat buatannya yang dalam, rambutnya diwarnai oranye, pirang atau perak, dan mata bergaris hitam yang dikelilingi oleh perona mata putih. Penampilan ini sering kali dilengkapi dengan perhiasan dan stiker wajah, bulu mata palsu, sepatu platform, dan pakaian berwarna cerah.
-Yamanba / Manba
gaya yamanba dan manba membawa ganguro ke tingkat yang lebih ekstrim. Warna cokelat jauh lebih gelap, sering kali cokelat; riasannya bahkan lebih radikal, hampir seperti badut; warna rambut biasanya neon, sering kali dengan rambut gimbal. Nama gaya ini, secara mengejutkan, berasal dari “Yama-uba”, tas gunung dari cerita rakyat Jepang.
-Visual Kei
Visual kei (“gaya visual”) dicirikan dengan penggunaan kostum yang norak, rambut dan riasan yang flamboyan, serta tampilan androgini. Awalnya sebuah gerakan dalam kancah musik Jepang, gayanya diadopsi oleh penggemar yang meniru idola mereka, menjadikannya dalam beberapa hal sebagai bentuk cosplay.
PUISI, ORANG ORANG MISKIN.
(W.S. Rendra) Yogya, 4 Pebruari 1978
Orang-orang miskin di jalan,
yang tinggal di dalam selokan,
yang kalah di dalam pergulatan,
yang diledek oleh impian,
janganlah mereka ditinggalkan.
Angin membawa bau baju mereka.
Rambut mereka melekat di bulan purnama.
Wanita-wanita bunting berbaris di cakrawala,
mengandung buah jalan raya.
Orang-orang miskin. Orang-orang berdosa.
Bayi gelap dalam batin. Rumput dan lumut jalan raya.
Tak bisa kamu abaikan.
Bila kamu remehkan mereka,
di jalan kamu akan diburu bayangan.
Tidurmu akan penuh igauan,
dan bahasa anak-anakmu sukar kamu terka.
DISAAT RUANG KREATIFITAS DIJADIKAN KOSUMSI POLITIK MAKA LANGKAH YANG TEPAT ADALAH ‘MINGGAT, BIARKAN SCBD JADI KENANGAN. KARENA INDEPENDEN & NATURAL LEBIH DIBUTUHKAN DARI APAPUN.
KEMISKINAN TELAH MENGAJARKAN KITA LEBIH SEDERHANA KALAU PUN PAHIT.
NAMUN KITA ADALAH ORANG ORANG YANG BERJUANG MENGEJAR MIMPI
DISETIAP MATA AKAN DIPEJAMKAN DALAM KEGELAPAN RUANG TANPA LAMPU
INGAT ITU JEJE, BONGE, ROY DAN TEMAN LAINNYA.
‘Created by the Poor, Stolen by the Rich’
Diciptakan oleh orang miskin, dicuri oleh orang kaya !
(Red-01/Foto,ist)
Lainnya,
Entertainmen (24), “JALAN JALAN SORE DI JALAN SABANG & MELAWAI JAKARTA PUSAT”
Penjaga Pancasila (8), Eko Kuntadhi, “FASHION STREET DI SUDIRMAN”
Be the first to comment