
PARTAI ‘ONO’ BILANG, SOAL JALAN TOL & HUTANG LUAR NEGERI BUKAN PRESIDEN JOKOWI YANG TERHEBAT. “CAPCAY DEH !”
Koranjokowi.com, Bandung :
Mengerikan sekali disaat ada ‘penggede; partai ‘ono’ yang membandingkan kinerja presiden sebelumnya dengan kinerja presiden Jokowi selama thn.2014-saat ini, kami , Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (Akarjokowi2013) merasa heran , karena untuk ‘Te rtawa sambil guling-guling sepertinya nggak enak apalagi di bulan Puasa seperti ini.
Ahahaha..
Orang itu mengatakan bahwa kinerja Presiden Jokowi dalam membuat tol belum apa apa dibanding saat presiden yang gemar mengatakan ‘katakan tidak pada korupsi’ itu kinerjanya lebih baik. Juga soal hutang luar negeri, katanya presiden Jokowi sudah ‘over-limmit karena mencapai lebih dari Rp. 7000 trilyun.
‘Sumpelu !?
Dengan bahasa yang sederhana saja kami perlu sampaikan sebagaimana pribahasa Jawa, yaitu “Aja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan, lan kemareman”, seseorang boleh saja berkeinginan untuk meraih jabatan tinggi dan pengakuan duniawi merasa sempurna, namun itu bisa membuat kehilangan akal sehat dan menghalalkan segala cara untuk itu. Bahkan berbuat cara yang buruk, seperti curang, menjatuhkan, dan memfitnah.
Hidup di dunia ini bukan hanya sekadar mengejar keduniawian, namun lebih dari itu. Sesungguhnya, kebahagiaan yang sejati bersifat lebih abadi dibandingkan merasa bahagia karena memiliki banyak uang.
‘Itu yang tidak dilakukan Presiden Jokowi selama ini, ahahaha.
Apapun kami lebih yakin bahwa Presiden Jokowi memang mampu membangun infrastruktur jalan tol yang sudah mencapai 1.900 kilometer (km) sejak tahun 2014 lalu. Ini bukan untuk dicatat sebagai prestasi seperti ‘penggede itu namun beliau membangun dengan hati dan ikhlas bahwa betapa pentingnya yang namanya infrastruktur. Daya saing kita, produk-produk yang diproduksi di negara kita akan sulit berkompetisi dengan negara lain, apabila infrastruktur kita tidak baik. Dan itu dismapikan kembali saat acara Penandatanganan Perjanjian oleh Indonesia Investment Authority (INA) Tahun 2022, di Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (14/4/2022).
Beliau mengungkapkan, selama 40 tahun, Indonesia baru membangun jalan tol sepanjang 780 km. Kemudian, pada 2014, pada masa kepemimpinannya di periode pertama sebagai Presiden RI, ia mendorong pembangunan jalan tol dapat saling terkoneksi satu sama lain sehingga semuanya tersambungkan, baik yang Trans Jawa, maupun Trans Sumatera dan beberapa di Kalimantan dan Sulawesi serta Trans Papua
‘Itu soal jalan Tol, soal hutang luar negeri?
Jauh hari orang sekelas Peter F. Gontha, pengusaha sukses – pendiri RCTI, SCTV, Berita Satu, Indovision, First Media & Vice Presiden American Express Bank Asia – pun merasa perlu ‘meluruskan’ dan menyodorkan data dan fakta bahwa Presiden Jokowi bukan penumpuk utang. Malah, dialah presiden yang menurunkan utang Indonesia.
Kata Peter, selama ini ada yang salah dari kritik oposisi terhadap utang pemerintah. Mengapa? Karena cerita balutan utang yang dikritik oposisi hanya menekankan kata “utangnya saja” tanpa penjelasan komprehensif. Oposisi hanya mengkritik sisi kritisnya, sedangkan sisi prospeknya disembunyikan.
Soal utang negara, tulis Gontha, sepanjang pemerintahan Jokowi tercatat hanya sekitar Rp1.644,22 Trilyun. Bila utang Era Jokowi tadi ditambah dengan utang Era SBY (sampai tahun 2014 sebesar Rp2.608,8 T), memang jumlahnya besar sekali. Per-Juli 2018, tercatat Rp. 4.253,02 T.
Jadi, utang Jokowi hanya Rp 1.644,22 T. Tapi oposisi mengangkatnya menjadi Rp.5.000 – 7000 trilyun. Padahal, jika cermat hitung-hitungannya, utang Jokowi jauh lebih kecil dibanding utang SBY.
Demikian Peter mantan Duta Besar RI untuk Polandia thn.2014-2018 yang juga pernah dianugerahi bintang kehormatan langsung diberikan Presiden Polandia Andrzej Duda.
Pertanyaan berikutnya – tulis Gontha – manfaat apa yang dirasakan rakyat dari utang Era Jokowi?
Ini Jawabannya
Pembangunan infrastruktur secara massif di seluruh Indonesia! mulai infrastruktur air, pertanian, listrik, BBM (satu harga), dan jalan raya. Semua wilayah terisolasi dibuka. Jokowi membuka gerbang konektivitas seluruh nusantara. Mulai dari wilayah terpencil, termasuk perbatasan (dengan negara lain), dan wilayah terdepan di pulau-pulau kecil di tengah Samudera Hindia dan Pasifik.
Tak hanya itu. Ada yang luput dari perhatian publik. Jokowi selain menambah utang, juga membayar utang yang jumlahnya cukup besar.
Total utang jatuh tempo dari 2014 (Era SBY) hingga 2018 (Era Jokowi) yang dibayar pemerintah mencapai Rp.1.628 T. Utang yang dibayar ini merupakan pinjaman dan surat berharga negara (SBN).
Pada tahun 2014 Pemerintahan Jokowi membayar utang jatuh tempo Rp237 T. Tahun 2015 sebesar Rp226,26 T. Tahun 2016 sejumlah Rp322,55 T. Tahun 2017 sebesar Rp350,22 T. Bahkan tahun 2018 di tengah isu miring, Jokowi membayar utang senilai Rp492,29 T.
Jokowi berutang Rp. 1.644 T, tetapi mampu membayar utang Rp 1.628 T. Artinya, utang Jokowi sejatinya cuma Rp.16 T dalam 4 tahun kepemimpinannya.
Bandingkan dengan utang tinggalan SBY selama 10 tahun yang mencapai Rp.2.608.8 Triliun.
Mengapa Era SBY utangnya demikian besar? Karena untuk menyubsidi BBM Rp. 300 Triliun/tahun. Belum lagi rente yang dicatut broker minyak Petral di Singapura. Sekarang ke-2nya telah ‘digorok’ Jokowi.
Kata Peter lagi, apakah hal itu bisa disebut gali lubang tutup lubang? Tidak. Hanya pebisnis anak papi dan mami yang menyatakan pemerintah berutang untuk gali lubang tutup lubang – tulis mantan Vice Presiden American Express Bank Asia yang mulai berbisnis dari bawah itu. Mengomentari saat ada ‘Pangeran’ kemarin sore yang mengatakan itu dan menyindir kinerja Presiden Jokowi.
Masih kata Peter, Presiden Jokowi, sebelum jadi presiden adalah pengusaha handal. Ia bukan pengusaha rente. Bukan pengusaha papa minta saham. Dan bukan anak papi-mami. Ahahahah.
Yang dilakukan Presiden Jokowi. kalkulasinya cermat, utang itu akan terbayar dan negara punya aset. Hebatnya lagi, tidak seperti motor yang nilai intrinsiknya terus turun dari tahun ke tahun. Jalan tol, pelabuhan, bendungan, dan bandara nilai intrinsiknya makin lama makin mahal. Negara pun berlimpah aset berharga. Kaya!
Jokowi selama 4 tahun mampu membayar utang Rp.1.628 Triliun. Jokowi berjanji tidak akan menambah utang lagi, khususnya utang luar negeri berbasis USD. Jokowi juga menginginkan semua pembangunan infrastruktur rampung secepatnya. Artinya, infrastruktur tersebut segera menghasilkan uang.
Kalau dalam 4 tahun Jokowi bisa membayar Rp.1.628 triliun. Lalu setiap tahunnya pendapatan negara meningkat karena infrastruktur yang dibangunnya telah menghasilkan uang, maka besar kemungkinan Indonesia bisa membayar utang lebih besar dari angka jatuh tempo sebelumnya.
Bila itu terjadi, tulis Gontha lagi sekitar 10 tahun lagi, Indonesia akan bebas utang. Wow..!! Bila tercapai, Indonesia akan tumbuh menjadi negara kuat dan makmur.
“Aja ketungkul marang kalungguhan, kadonyan, lan kemareman”
Agh sudahlah , ahahaha…
(Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
Pak Jokowi, Tolong Kasih Mereka Cermin ! – KORAN JOKOWI
‘OPUNG JENDERAL LBP, … MAULIATE GODANG ! – KORAN JOKOWI
Habib Syech Ulama Besar Kita, ” Cinta NKRI & Tiada Caci-Maki ” – KORAN JOKOWI
PILPRES 2024 MENJELANG, RELAWAN CAPRES BISA APA ? | ISTANA NEWS
Yang Terlupakan Apa Yang Telah Dikerjakan Presiden Jokowi | ISTANA NEWS
Be the first to comment