Diary, Guntur Sukarnoputra 1944 – 2022 (24), ” MENGAPA BUNG KARNO BELUM PERNAH KE  INGGRIS RAYA? “

Diary, Guntur Sukarnoputra 1944 – 2022 (24),

” MENGAPA BUNG KARNO BELUM PERNAH KE  INGGRIS RAYA? “

Koranjokowi.com, Jakarta :

Bung Karno dikenal sebagai kepala negara yang paling sering melakukan kunjungan ke luar negeri karena adanya undangan-undangan dari Kepala-Kepala Pemerintahan di dunia ini. Dari catatan Komandan Detasemen Kawal Pribadi (DKP) – AKBP Mangil Martowidjojo, Bung Karno pernah melanglang buana ke-60 negara sebagai tamu negara. Dari ke-60 negara tersebut penulis diikut sertakan oleh Bung Karno ke negara-negara antara lain: Tunisia, Hawaii, Amerika Serikat, Italia, Vatikan , Yugoslavia, Filipina dan Canada

See the source image

See the source image

Banyak pelajaran dan pengalaman pengalaman yang dapat penulis ambil dari kunjungan kunjungan tersebut karena penulis sempat berdialog dengan pemimpin pemimpin negara-negara tersebut dari hati ke hati tanpa dibatasi oleh peraturan-peraturan protokoler yang ketat.

Dari seluruh pemimpin negara-negara tersebut yang paling penulis kagumi adalah presiden Amerika Serikat John F Kennedy figurnya sangat berwibawa, ganteng dan Sangat terbuka dalam berdialog. Kalau saja tidak ada peristiwa Dallas mungkin jalan hidup penulis akan sangat berbeda karena oleh yang bersangkutan penulis ketika itu disarankan agar meneruskan pendidikan setelah lulus SMA agar masuk ke MIT/Massachusetts Institute Of Technology dan tinggal (mondok) di kediaman keluarganya.

See the source image

Tapi apa mau dikata takdir Illahi menentukan lain. Satu hal yang sangat dipegang kokoh oleh Bung Karno adalah kehormatan NKRI dan rakyat Indonesia dalam bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara-negara tersebut. Tidak peduli Ia seorang Presiden, Kaisar, Raja atau Ketua partai berkuasa seluruhnya harus menghormati posisi Presiden RI yang merupakan penjelmaan dari kehormatan seluruh bangsa dan rakyat Indonesia.

Tidak heran bila pernah terjadi ketegangan antara Bung Karno dengan Eisenhower Presiden Amerika Serikat, karena Bung Karno harus menunggu munculnya Presiden Amerika Serikat tersebut hingga berjam-jam. Begitu juga terhadap pemerintah Uni Soviet untuk bersedia memenuhi undangan pemerintah Uni Soviet, Bung Karno mengajukan syarat akan datang bila makam Imam Bukhari dapat ditemukan dan direnovasi sedemikian rupa sehingga Bung Karno dapat melakukan shalat di makam tersebut.

See the source image

Presiden Voroshilov dan Perdana Menteri Nikita Khrushchev yang komunis itu terpaksa harus bekerja keras untuk menemukan makam Imam Bukhari; disamping itu ada syarat lain yang tampaknya sepele akan tetapi menentukan datang atau tidaknya Bung Karno ke Uni Soviet, yaitu pesawat Boeing 707 Pan American Airways harus diizinkan mendarat dan parkir di wilayah Uni Soviet yang secara Undang-Undang dilarang.

Untuk hal ini pun pemerintah Uni Soviet “menyerah”. Belum lagi ada sebuah lukisan yang Bung Karno minta kepada pemerintahan Uni Soviet yang dilindungi Undang-Undang yaitu lukisan yang terpajang di Istana Kremlin. Lukisan tersebut hanya dapat keluar wilayah Uni Soviet berdasarkan keputusan Komite Sentral Partai Komunis Uni Soviet. Lagi-lagi Uni Soviet harus “menyerah” karena CCPKUS menyetujui permintaan Bung Karno.

See the source image

Dari 60 negara yang pernah dikunjungi oleh Bung Karno ada satu negara besar yang ternyata terlewati artinya Presiden Sukarno belum pernah mengunjungi negara tersebut yaitu negara yang saat ini sedang dalam duka cita karena wafatnya Ratu Elizabeth II dari Inggris Raya. Rencana untuk berkunjung ke Inggris Raya berdasarkan undangan dari Ratu Elizabeth II. rencananya akan dilaksanakan setelah Presiden Sukarno berobat di Wina Austria. 

Presiden Sukarno berobat ke Wina, Austria.

Pada tahun 1961 Bung Karno berobat ke Wina Austria karena menderita penyakit batu ginjal. Team dokter yang mengikuti perjalanan tersebut adalah antara lain dr. Suharto, Prof. dr. Siwabessi, dr. Auw Eng Liang. Turut serta juga Panglima Angkatan Kepolisian RI Soekarno Djoyonegoro.  Adapun ketua team kedokteran dari Austria dipimpin oleh Prof. dr. K. Sellinger membawahi beberapa dokter-dokter ahli. Setelah menjalani pengobatan secara teliti sangat menakjubkan dalam waktu yang singkat Bung Karno sudah dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan sehari-harinya secara normal. Hal ini membuat team dokter Austria tersebut terkagum-kagum dan geleng-geleng kepala.

See the source image

Ketika kembali ke Indonesia Presiden Sukarno membawa dua buah bibit pohon Magnolia Austria yang ditanam di halaman Istana Cipanas. Tidak lupa penulis diberi oleh-oleh sebuah Senjata Api type Walther kaliber 22 lengkap dengan Teleskopnya dengan catatan dilarang untuk berburu atau membunuh hewan apapun. Syarat tersebut penulis sanggupi walaupun dalam kenyataannya kerapkali penulis langgar alias untuk pergi berburu di Hutan Jati Saradan Jawa Timur.

See the source imageSee the source image

Batal ke Inggris Raya karena masalah protokol Kerajaan

Sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan setelah sehat kembali, dari Austria Bung Karno harus melanjutkan perjalanan ke Inggris Raya untuk menemui Ratu Elizabeth II sesuai dengan undangan yang diterima oleh Presiden RI. Tukimin salah seorang staf protokol Presiden sudah mempersiapkan segala sesuatunya yang biasanya dibawa oleh Bung Karno bila keluar negeri sudah barang tentu pakaian Kepresidenan lengkap, Kitab Suci Alquran, Keris Pusaka, tidak ketinggalan selembar Sajadah untuk sholat dan sebuah Kompas untuk menunjukkan arah kiblat.

Begitu juga Boeing 707 Pan American Airways dengan seluruh awaknya sudah siap untuk setiap saat berangkat ke London Inggris Raya. Ternyata terdapat hambatan yang serius untuk keberangkatan ke Inggris Raya tersebut, sehubungan dengan peraturan protokol Kerajaan Inggris Raya yang tidak memperkenankan Ratu Elizabeth II menyambut Presiden RI di Bandara Heathrow London yang dalam hal ini Bung Karno bersikeras menghendaki agar di Bandara harus dijemput langsung oleh Ratu.

See the source image

Di lain pihak, pihak protokol Kerajaan berpegang teguh kepada tradisi Kerajaan yang melarang seorang Ratu atau Raja Inggris Raya menjemput langsung tamunya di Bandara atau Stasiun Kereta Api. Adapun yang harus menjemput adalah Perdana Menteri sebagai Wakil Kerajaan.  Tarik ulur masalah tersebut berjalan berhari-hari dan akhirnya Presiden RI demi kehormatan bangsa dan rakyat Indonesia membatalkan seluruh acara kunjungan ke Kerajaan Inggris Raya.

Bung Karno berpikir negara Komunis/Sosialis seperti Uni Soviet saja bersedia meluluskan permintaan Presiden Sukarno sebagai penghormatan kepada seluruh bangsa dan rakyat Indonesia masakan Inggris Raya yang merupakan sebuah negara Monarki Konstitusional tidak dapat meluluskan permintaan Presiden RI tersebut.

Jadi begitulah di dalam daftar 60 negara di dunia yang pernah di kunjungi oleh Presiden Soekarno Inggris Raya tidak terdaftar.

Jakarta, 2 Oktober 2022

Guntur Soekarno

Pemerhati sosial

(Red-01/Foto & Video.ist)

Lainnya,

Diary, Guntur Sukarnoputra 1944 – 2022 (22),  “PERLUNYA JOKOWI POTONG KOMPAS” – KORAN JOKOWI

Diary, Guntur Sukarnoputra 1944 – 2022 (23), “HUT KEMERDEKAAN RI KE- 77 TAHUN DAN PERTUNJUKAN KETOPRAK ?” – KORAN JOKOWI

Diary, Guntur Sukarnoputra 1944 – 2022 (20), MINYAK GORENG SULIT SALAH SIAPA?

Tentang RedaksiKJ 3809 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

1 Trackback / Pingback

  1. " Guntur Sukarno, Saksi kecil Bung Karno saat melawan CIA & eratnya Bung Karno  dengan Rakyat Aceh " | ISTANA NEWS

Tinggalkan Balasan