” PESAN MULIA PRABU SILIWANGI  DARI  & UNTUK CIANJUR “

” PESAN MULIA PRABU SILIWANGI  DARI  & UNTUK CIANJUR “

Koranjokowi.com, OPini :

Pagi ini (01/12), saya selaku StafSus Koranjokowi.com Jabar II  sebelum berangkat ke area korban Gempa Cianjur Jawa Barat menyempatkan diri menghubungi seluler PimRed Koranjokowi.com – Arief P.Suwendi, sekedar ‘say hallo. Ada sedikit diskusi soal ini, diantaranya sebagaimana dibawah ini.

Khususnya keprihatinan Relawan Jokowi – Ahok (Koranjokowi.com)  selaku makhluk sosial dengan munculnya pro – kontra bantuan dari saudara saudara kita yang non-muslim. Bahkan belakangan ini menjadi viral adanya oknum yang ‘memalak’ bantuan ditengah jalan, penyobekan stiker gereja di tenda , dsb juga viralnya screenshot dibawah ini

Jika ini benar demikian melukai masyarakat Cianjur yang selama ini dikenal toleran / Pancasilais.

Kita yakini kembali bahwa masyarakat Cianjur  mengagungkan ke-bhinneka tunggal ikaan, atas hal hal seperti diatas itu  kita  pastinya mengerutkan kening, mengapa semua bisa  ini terjadi ?, adakah grand-design’ besar dibalik ini semua?, siapa yang membuat?, Muslim & Non-muslim kembali dibenturkan secara kasat mata. Seolah ada satu mata rantai NKRI yang terputus & diputuskan , yang berakibat saling curiga mencurigai, dsb.  ‘Wallahualam bishowab.

Bukankah sejak abad ke-19, Cianjur sudah tidak hanya didiami penduduk pribumi semata tetapi juga sudah didiami penduduk golongan lain. Khususnya golongan Eropa, Cina dsb yang secara tidak langsung memperlihatkan posisi penting di Cianjur secara ekonomis

Sejalan sejarahnya,  warga disana selain memeluk agama Islam juga agama lainnya, dalam demografi per-awal tahun 2022  tertulis pemeluk agama Islam – 99,36%, Kristen 0,55%, Protestan – 0,43%, Katolik – 0,12%, Budda – 0.08%,  dan Hindu – 0,01%. Palalangon, Desa 100% Kristen Sunda di Kabupaten Cianjur

SALAH JIKA DIKATAKAN MASYARAKAT CIANJUR ITU INTOLERAN

ITU HANYA OKNUM 

CIANJUR DAHULU 

Dalam masyarakat Cianjur sudah terpatri erat jika nama Cianjur ini diambil dari kata ‘anjuran’ atau perintah, diceritakan disebuah daerah di Cianjur hiduplah keluarga kaya raya. Yang mempunyai seorang anak. KOnon, karena kekayaannya sang Ayah demikian dholim dan serakah, tidak mau berbagi kepada masyarakat sekitar. Beda dengan anaknya yang dermawan kalau pun harus sembunyi – sembunyi.

Suatu waktu sang anak ditemui seorang perempuan tua, dia meminta agar segera meninggalkan wilayahnya karena akan ada banjir bandang.

See the source image

Sang anak memberitahukan kepada keluarga dan warga setempat, mereka pun mengungsi jauh, namun hanya sang ayah yang tidak karena dia lebih mencintai hartanya. Banjir bandang pun muncul semua habis disapu banjir termasuk ayah dan harta – bendanya tiada tersisa. Dan sejak itu nama daerah itu dikenal sebagai Cianjur , ‘CI-Sungai/air, ‘ANJUR-Anjuran / Patuh. Wallahualam bishowab.

CIANJUR, GUNUNG PADANG  &  PRABU SILIWANGI

Prabu Siliwangi merupakan keturunan Raja Sunda Galuh yang bernama Sri Baduga Maharaja Linggabhuawana, penguasa Sunda Galuh ke-24 (1350-1357),  namanya harum mewangi yang kemudian oleh rakyatnya disebut Prabu Wangi. Sehingga penerus atau keturunan dari Prabu Wangi ini juga kemudian bergelar Siliwangi.

Prabu Siliwangi telah mewariskan jalan hidup mulia bagi penerusnya, juga masyarakat Cianjur saat ini , lihat saja bagaimana masyarakat disana demikian menjaga, melestarikan dan merawat Situs Gunung Padang berada di Desa Campaka, Cianjur, Jawa Barat.

See the source image

Gunung Padang Ditetapkan Jadi Situs Nasional

Dalam beberapa versi disebut keberadaan Gunung Padang yang terbentuk ‘dalam satu malam’ ada dikala Prabu Siliwangi muda selaku  raja di Kerajaan Sindang Kasih sebelum abad 16 lalu, yang merupakan bagian dari Kerajaan Sunda – Galuh. Ketika itu nama beliau adalah Prabu Jayadewata / Pamanahrasa.

See the source image

Masyarakat Cianjur demikian toleran, menjalani hidup yang penuh nilai-nilai luhur, kemuliaan dengan prinsip kebenaran dan harga diri. Jalan hidup seperti ini yang patut dicontoh oleh penguasa-penguasa sesudahnya atau bahkan harus menjadi teladan konkrit bagi penguasa zaman sekarang.

Masyarakat/etnis Sunda khususnya masyarakat Cianjur demikian terkait dengan Kata “Silih Asih, ASAH & ASUH’ , warisan prilaku & ajaran dari Prabu Siliwangi yang melekat hingga saat ini baik dalam sikap, sifat dan prilaku kebudayaan atau karakter masyarakat Sunda , yang ramah terhadap orang lain, saling melindungi dan saling berbagi terhadap sesamanya.

Gempa Cianjur 5,6 SR tgl.21 November 2022 lalu bukan hanya sekedar musibah, banyak pesan didalamnya. Orang tua dan leluhur kami tidak mengajarkan ‘in-toleransi’ sebagaimana yang diviralkan, entah mereka siapa,

MAKA

SALAH JIKA DIKATAKAN MASYARAKAT CIANJUR ITU INTOLERAN

ITU HANYA OKNUM & SILAHKAN TANGKAP MEREKA

DARISITU KITA AKAN TAHU SIAPA MEREKA

‘Insyaallah

-BERSAMBUNG-

#Pray4Cianjur, Ayo Bangkit !

(W4N/Red-01/Foto.ist)

Lainnya,

DAERAH/DESA

Tutup “Lokalisasi Terbesar Di Dunia”, Bogor – Cianjur

Tutup “Lokalisasi Terbesar Di Dunia”, Bogor – Cianjur KoranJokowi.com, Bandung : Tragedi perempuan asal Cipanas Kabupaten Cianjur yang bernama Sarah (21) yang disiram dan dipaksa minum air keras oleh suami sirinya WN Arab Saudi sangat […]

 

Tentang RedaksiKJ 4026 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan