Baron, Pagar   Alam, Sumsel. “BUKIT MAGNIT DEMPO, SAMPAH & KOPI”

Baron, Pagar   Alam, Sumsel.

“BUKIT MAGNIT DEMPO, SAMPAH & KOPI”

Kalau pun saya belum sempat kesana namun kita tahu bahwa di Madinah ada yang disebut dengan “Jabal magnet atau bukit magnet” (Wadi Al-dua Baida atau Wadi Al-Jinn)  yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Madinah, Di Jabal Magnet, mobil bahkan bus bisa berjalan sendiri, mobil yang hendak meninggalkan area bisa melaju kencang hingga 100 kilometer per jam. Bahkan pengaruh medan magnet masih terasa hingga jarak empat kilometer dari lokasi.

Nah bagi teman – teman Koranjokowi.com dan Koranprabowo.com yang mau merasakan sensasi rahasia Allah SWT ini juga dapat ditemui di tempat kami, Kota Pagar Alam, Sumsel.  Tepatnya diarea menuju Gunung Dempo. Namun disini mesin kendaraan khususnya mobil harus dalam posisi menyala,  dengan posisi gigi persneling dan rem dalam kondisi netral. Maka mobil itu secara perlahan mobil bergerak, berjalan sendiri menaiki tanjakan sekitar 20 meter, tanpa bantuan. Dan ini pernah dialami PimRed dan istri (Ibu Rahma) saat berkunjung ke Pagar Alam untuk bertemu Wakil walikota saat itu (Alm.Muhammad Fadli, meninggal 8/12/2022) lalu. ‘Alfatihan untuk almarhum karena dia orang baik selama saya kenal,semoga surga tempatnya, aamiin.

Jika membaca tulisan tulisan di media sebelumnya mengenai potensi sampah disetiap daerah, Kota Pagar alam telah dilindungi oleh Peraturan Walikota (Perwali) Kota Pagar Alam No.4/2019 tentang Kebijakan dan Strategi Kota Pagar Alam Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

(Saya, Alm.Muhammad Fadli & PimRed)

Namun saya belum tahu siapa yang mengola sampah yang konon mencapai > 80-an ton/hari, dari sekitar 148.000 penduduk yang tersebar di 5 kecamatan  dan 35 kelurahan karena beberapa tahun belakangn ini masyarakat sekitar menyebut jika  sistem manajemen pemrosesan serta pengelohan sampah disini (TPA Padang Karet)  masih ‘buruk’, jika nanti ada waktu saya akan coba telusuri apakah masih seperti ini atau sudah ada perbaikan manajemen. Jika dibeberapa daerah tetangga kota kami terkendala terhadap pemeliharaan kendaraan atau mesin pengolah sampah mudah-mudahan tidak di kota ini,  saya juga belum mendengar para paslon Pilkada 2024 disini ada yang peduli terhadap sampah kota juga tentang sampah medis sebagai materi kampanyenya.

Oh ya, disaat bertemu alm.Wakil walikota saya ingat ada catatan besar dari almarhum jika  produksi hasil perkebunan yaitu kopi di Kota Pagar Alam berada pada urutan ke-6 dari 17 Kabupaten/Kota se-Propinsi Sumatera Selatan  saat itu, dimana produksi per-tahun > 9.183 ton dengan  jumlah tenaga kerja yang mencapai 37,89% dari jumlah penduduknya. Namun kenyataannya  hingga saat ini, saya yakini belum maksimal dengan alasan diantaranya keterbatasan petani dalam mengakses sumber-sumber permodalan dan lemahnya organisasi petani. ‘Capede.

Demikian laporan saya pak PimRed, sekian.

‘Kapan kesini lagi PimRed?

(RBB/Red-01/Foto.ist)

Lainnya,

 

@koranjokowi.com
@koranjokowi
https://www.instagram.com/k0ranj0k0wi/

FB KORANPRABOWO : https://www.facebook.com/share/15Vf3QRqxB/

 

Ronni B.Baron, Sumsel. “Mengapa Pagar Alam tidak menarik dalam hal investasi ?”

#Lapor Mas Wapres, “TENANG PAK PRABOWO, PRITA SUDAH ADA DISINI !”

Tentang RedaksiKJ 4030 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan