
BRM.Kusumo Putro SH.MH, “Jika kita dan kamu adalah petani, lalu siapa mereka !?”
Dia adalah Petani…..
Bangun Pagi Pulang sore hari, hidup sederhana dengan caranya, Pikiran dan hatinya bersih dan nggak neko – neko, sangat Bersahabat dengan Alam sambil Merawat Padi hingga saat Panen tiba…..
Dialah Petani kita, yang selalu tidak Menentu Hasil yang didapatkan dari Penjualan Hasil Panennya karena selalu kalah dengan Mereka para Pengatur harga, dalam sejarah Bangsa ini Petani tidak dapat Kuasa Menentukan hasil Panennya sendiri, mereka selalu Pasrah bahkan terkadang Rugi dan Tidak mendapatkan keuntungan apa – apa dari Hasil Panennya, semua Tergantung dari si Pengatur Harga dan para Kartel Penguasa Pupuk, Bibit, Obat2 pembasmi Hama serta Gabah dan Beras hasil tanaman Padinya…..
Dialah Petani kita yang tidak bisa berbuat apa – apa, Mereka adalah pribadi2 yang Lemah dan Pasrah , tidak Pernah Memberontak sama sekali di negeri ini apalagi DEMO sama sekali Belum Pernah Ada dan Terdengar Mereka lakukan di seantero bangsa ini….. Selama ini kita lihat belum ada yang sungguh2 Membela Hak – hak mereka, Kenapa tidak ada yg Berteriak lantang ketika Bibit padi, Pupuk dan Obat Pembasmi Hama Harganya Menjulang Tinggi, Ketika Harga Gabah Terjun Bebas tak Terkendali, Ketika harga Obat Pembasmi hama tidak mampu lagi mereka beli, Kemana mereka para Pejuang Kemanusiaan, para Pejuang Pangan dan Para Aktivis ….. Kemana Mereka….???
Akankan Negeri yang Gemah Ripah lohjinawi dengan Terik Sinar Matahari Terlama dan Curah Air Hujan Terbanyak di Dunia sehingga negeri ini mendapat sebutan Tanah Paling subur diseluruh dunia lama2 Kehilangan Rohnya sebagai Negara Agraris Penghasil Padi dengan Kwalitas Terbaik Didunia karena Kehilangan Petani dan sawahnya …..??
Sementara Rakyat Negeri ini Hidupnya tergantung dari Nasi hasil dari Bulir Padi yang Ditanamnya…..
Semoga energi Pemerintah kita juga tercurah kepada Para Petani Kita dan segala Kemudahan2 serta Bantuan Bibit, Pupuk, Obat2tan pembasmi hama diberikan Gratis kepada Mereka kalaupun harus beli maka Dijual Harga yang Murah dan Sangat Terjangkau demi Kesejahteraan Petani kita dan Harga Gabah hasil Kerja Keras Mereka mendapatkan Harga Tinggi yang Pantas dan Menguntungkan mereka dan Pemerintah segera Bertindak untuk Membasmi Para Mafia Pupuk, Bibit Padi serta Obat2 tan Pembasmi Hama serta Mafia disektor Pangan Khususnya Gabah dan Beras Hasil panen para Petani kita…..
SIAPA YANG BERTANGGUNG-JAWAB SAAT HARGA SINGKONG MENURUN DIBAWAH NORMAL ?
SIAPA YANG BERTANGGUNG-JAWAB SAAT TEMPE DAN KEDELAI HILANG DARI BUMI PERTIWI ?
SIAPA YANG BERTANGGUNG-JAWAB SAAT PUPUK SULIT DIDAPAT DAN MAHAL HARGANYA ?
SIAPA YANG PERDULI DISAAT ALAT PERTANIAN SULIT DIDAPAT DARI KEMENTERIAN ?
Semoga segera Terealisasi dan mendapatkan Respon Positif dari Negara dan Pemerintah Kita….
Rakyat Indonesia Menunggu Aksi KPK tangkap Tangan dan Menangkap para Mafia Pangan dan Perkebunan di Negeri ini, Kok kayaknya Adem Ayem saja mereka selama ini, Para Mafia Gabah dan Beras serta Hasil Perkebunan hingga saat ini dengan Santainya Bermain2 Harga dan Berdansa Ria tidak Tersentuh Hukum kita, Mari kita tunggu KPK dan Aparat Penegak Hukum masuk Dan Punya Keberanian Menyelidiki Dan Menangkap Para mafia Pangan dan Hasil Perkebunan di segala Lini mulai dari Hulu sampai Hilir ( Pupuk, Bibit, Obat2 an, Peralatan Pertanian dll ), Mulai dari Pejabat sampai Pengusaha yg Terlibat demi Penegakan Supremasi Hukum dan Keadilan di Negara Indonesia……
Jangan Biarkan mereka Menari nari diatas Penderitaan Para Petani kita …..
Rakyat Indonesia menunggu Aksi KPK dan Aparat Penegak Hukum untuk Membasmi Para Kartel dan Mafia di Sektor Pangan terutama Gabah dan Beras serta Hasil Perkebunan…..
Salam Petani Makmur dan sejahtera….
Salam Penegakan Supremasi Hukum di Sektor Pangan dan Perkebunan..
Rakyat Indonesia Mendukung dan Mendorong KPK dan Aparat Penegak Hukum Tangkap Para Mafia Dan Kartel di Sektor Pangan dan Perkebunan agar Jangan sampai ada Monopoli Dagang di Negeri Indonesia yg Kita Cintai ini….
Solo, 5 Januari 2021.
#Jaga-Indonesia
BRM.Kusumo Putro SH.MH..
Be the first to comment