
OKNUM TNI DIKAB. KUANSING RIAU ‘MAIN MATA’ , HIMBAUAN JENDERAL LBP & JENDERAL MOELDOKO BAGAIMANA?
Koranjokowi.com, Kuansing, Riau: KoranJokowi.com masih ingat sekitar November 2020 lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia Jenderal TNI Luhut Binsar Panjaitan (LBP) mengirim anak buahnya ke Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, setelah mendengar laporan banyaknya aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) disana.
Tidak tanggung-tanggung, beliau meminta datang ke TKP seorang Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves (Bpk.Suhendar), tugas ini pastinya tidak main-main, Jenderal LBP berharap dari kedatangan ke TKP itu selain ‘sidak juga untuk melihat langsung kerusakan lingkungan akibat PETI, Pengumpulan bahan keterangan (Pulbaket) dan efek penggunaan merkuri yang tidak wajar. Masyarakat berharap besar akan ada penertiban atas PETI – PETI ini dikemudian hari sebagaimana semangat Jenderal LBP itu.
Disatu sisi Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Jenderal TNI Moeldoko saat Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) Tahun 2021-2022, Selasa (13/4/2021) lalu mengatakan bahwa masih banyak oknum di pemerintahan terlibat korupsi dan melakukan pemungutan liar (pungli).
“Dua tahun pelaksanaan Stranas (Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK)), di satu sisi masih banyak PR yang harus kita lakukan untuk menutup celah korupsi secara sistemik. Harus diakui kita masih menghadapi masalah dalam mengubah persepsi publik terhadap korupsi, adanya oknum di pemerintahan karena masih terjadi suap dan kick back, pungli dalam perizinan dan layanan publik, serta belum baiknya integritas sebagian oknum aparat penegak hukum. Sistem pencegahan korupsi sudah semakin kita perkuat dari hulu ke hilir. Jadi bagi siapapun yang masih nekad pasti akan disikat tanpa pandang bulu,,” ujar mantan Panglima TNI tahun 2013-2015 ini
Tapi, sepertinya itu ibarat ‘angin lalu. Yang terjadi kini malah sebaliknya. Hal ini kembali menjadi viral dengan adanya pemberitaan beberapa media tentang Pertambangan Emas Tanpa Izin(PETI) di desa Sei.Alah kecamatan Hulu Kuantan kabupaten Kuantan Singingi beberapa jam yang lalu yang berujung adanya (dugaan) unsur pemerasan yang dilakukan oleh seorang oknum TNI dari satuan ‘xxxxx’ (sensor) Solok berinisial IJ.
Ini berawal dari adanya beberapa orang pelaku PETI dengan menggunakan alat berat di desa Sei.alah,oknum TNI ini mencoba mendatangi kepala desa setempat dan meminta sejumlah uang , mereka ‘membuka’ dengan nilai Rp.72 juta.dengan alasan diperuntukan untuk Ninik Mamak di desa tersebut.
Saat dikonfirmasi seorang narsum kepala desa disana via WhatsApp (19/4) membenarkan hal tersebut. Dari awal IJ meminta kepada pelaku PETI Rp.72 juta,karena pelaku PETI-nya tidak sanggup dengan nominal yang diminta, maka dikasihlah Rp.10 juta,dan sekarang IJ meminta lagi Rp 2,5 Juta/alat karena pelaku PETI tidak menyanggupinya makanya IJ ini angkat bicara di beberapa media.ungkapnya
Pastinya Jenderal LBP, Jenderal Moeldoko atau Panglima TNI tidak akan mendiamkan hal ini, ‘semoga ! (Rowandri)
Be the first to comment