
Cinta Polri – (2), Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Jusuf Manggabarani – Kadiv Propam ke-3; “NGOTOT TIDAK MAU JADI KAPOLRES !?”
KoranJokowi.com, Bandung : Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Jusuf Manggabarani , kelahiran, Gowa, Sulsel tgl. 11 Februari 1953 adalah Pejabat Pimpinan/Kadiv PROPAM ke-3 setelah
- Inspektur Jenderal Polisi Drs. Timbul Silaen (Okt 2002 – November 2003)
- Inspektur Jenderal Polisi Drs. Supriyadi (November 2003 – Agustus 2005)
Beliau menjabat selaku Kadiv Propam sejak Agustus 2005 – Juni 2006
Beliau lahir dari pasangan Manggabarani dan Andi Mani Intan. Jusuf merupakan lulusan Akabri tahun 1975. Jabatan terakhirnya di Kepolisian Republik Indonesia adalah sebagai Wakapolri dan pensiun pada 2011
Beberapa jabatan lainnya,
- Wakapolda Sulsel (1999)
- Kakor Brimob Polri (2001)
- Kapolda Aceh (2002)
- Kapolda Sulsel (2003)
- Kadiv Propam (2005)
- Irwasum Polri (2007)
- Wakapolri (2010—2011)
Beliau memang pribadi yang jarang tersenyum. Raut mukanya selalu serius, datar dan dingin. Ia terkesan garang. Namun jika kita lebih dekat kepadanya, Jusuf tidaklah semengerikan yang dibayangkan orang. Pribadinya justru ramah meladeni awak media yang ingin mendapa pendapat serta pernyataannya
“Jangan salah tulis, jangan salah kutip”, demikian beliau kepada Pers sebagaimana pernah saya alami usai konfrensi pers di Mabes Polri lalu.
Hal lain, beliau yang akrab dipanggil ‘Big Mango’ ini kerap mengingatkan agar wartawan jangan banyak banyak merokok. “Apalagi minta rokok sama teman atau polisi”, Ahahaha.
Setelah mengenyam pendidikan di Sespim, kebanyakan mereka mengincar jabatan sebagai kapolres. Namun, tidak dengan Jusuf, bahkan ia menghadap komandan yang mengatur penempatan personil. Jusuf pun datang dan meminta agar ditempatkan di Gegana Brimob Polri.
Komandan pun merasa Jusuf harus mendapatkan penanganan Psikolog, untuk mengetes kondisi kejiwaannya. Karena ia teguh pada pendiriannya ingin berada di Korps baret biru.
“Bapak semangat mau ke kanan karena dinilai ada kelainan jiwa, sebab orang tamat Sespim maunya jadi kapolres, langka yang mau masuk ke sana (ke Gegana Brimob)” ujar Psikolog.
Dengan tenang, Jusuf pun menjawab pertanyaan dari Psikolog. “Saya memang mau ke Gegana, bukan mau jadi kapolres,” jawab Jusuf.
Hari pengumuman penempatan pun tiba, dan benar saja Mayor Jusuf Manggabarani ditunjuk menjadi komandan Gegana Brimob Polri.
Ia pun dikenal sebagai Jenderal yang lurus dan bersih, jauh dari tindakan koruptif. Bahkan saat bertugas Jusuf lebih senang membagikan uangnya kepada anggota dari pada menumpuk kekayaan.
Pernah suatu waktu ada seorang menitipkan cek yang dimasukkan ke amplop lalu diberikan ke ajudan Jusuf. Cek itu ditujukan untuk anak Jusuf yang sedang berulang tahun. Yusuf mengetahui pemberian cek dan langsung merobeknya kemudian memasukkannya kembali ke dalam amplop. Ia lalu memerintahkan ajudannya untuk mengembalikan robekan cek kepada pemberi. Ahahaha, mantap jenderal !
Jusuf Manggabarani (kiri) bersama teman-temannya di depan kantor Resort Kepolisian 311
Komando Sektor Kepolisian 3115 Railako, Timor Timur, tahun 1979.
Tahun 1980-an, TVRI kota Dili diserbu Fretilin, beliau hanya ber-16 orang, Fretilin lebih dari 30 orang bersenjata lengkap. Beliau menaiki sedan Datsun pickup butut menghampri fretilin , kalau pun ditembaki sampai juga beliau dan teman-temannya ke TKP, pertempuran terjadi 2 anak buahnya gugur, Fretilin kabur.
Beliau yang memang spesialis daerah konflik ini kemudian ditawari kenaikan pangkat kehormatan, namun beliau memilih untuk sekolah bersama anak buahnya, Ahahaha, Mantap Jenderal !
Ogh ya, saat itu beliau disela aktifitasnya senang bicara tentang peternakan ayam dan perkebunan durian di Desa Moncongloe, Kecamatan Manuju. Kata beliau, Ayam yang dikembangkan cukup banyak, di antaranya jenis kalosi, Arab Merah, Kedu Putih, Cemani, Bangka Blitung, Arab Hitam, Bangkok, Mutiara, Plung, Kedu Hitam, Kedu Campuran, Jaya Super, ayam kampung super, Ketaya/kretek, dan kalkum. Tidak hanya berternak ayam, beliau pun gemar menanam durian / duren, bahkan ada 36 jenis durian ditanam di perkebunannya.
Jabatan Wakapolri (2011) kemudian digantikan Komjen Pol Nanan Soekarna. Lulusan Akpol 1975 karena beliau memasuki usia pensiun, kepada Pers saat itu beliau ingin menjadi saudagar pasca pensiun.
Entah bagaimana akhirnya ..
Sehat sehat ya Jenderal,Aamiin YRA.
(Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
IKAN BUSUK ITU BISA ADA DI POLDA, POLRES & POLSEK. “PROPAM AKAN SEMAKIN SIBUK !!” – KORAN JOKOWI
1 Trackback / Pingback