
Cinta Polri – (3), Komjen Pol. (Purn.) Drs. Gregorius “Gories” Mere, Kadensus 88 ke-3. “KELUARGA SAYA ISLAM & KATOLIK, MASALAH !?”
KoranJokowi.com, Bandung : Detasemen Khusus 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia atau Densus 88 AT Polri adalah satuan anti teror milik Kepolisian Negara Republik Indonesia yang diprioritaskan untuk menghancurkan setiap tindak pidana terorisme di Republik Indonesia. Satuan Anti Teror Burung Hantu ini dilatih untuk menangani semua jenis aksi terorisme di Indonesia.
Densus 88 AT Polri diciptakan sebagai satuan anti teror yang memiliki kemampuan untuk menumpas setiap aktivitas terorisme di tanah air Indonesia. Densus 88 AT Polri terdiri dari anggota-anggota polisi yang berbakat dan berpengalaman dalam strategi perlawanan terhadap tindak pidana terorisme. Selain itu, seluruh provinsi yang ada di Indonesia juga memiliki perwakilan Densus 88 AT Polri yang disebut dengan Satgaswil Densus 88 AT Polri. Fungsi Satgaswil Densus 88 AT Polri adalah mendeteksi aktivitas para teroris di setiap daerah serta menangkap para pelaku tindak pidana terorisme yang dapat merusak keutuhan dan keamanan Republik Indonesia.
Densus 88 AT Polri adalah salah satu dari satuan anti teror di Indonesia, di samping Koopssus TNI, Puskopaska TNI AL, Yontaifib Kormar TNI AL, Satwanteror Pasgegana Korbrimob Polri, Sat 81 Kopassus TNI AD, Denjaka Kormar TNI AL, Sat Bravo 90 Korpaskhas TNI AU, Tontaipur Kostrad TNI AD, Yonif Raider TNI AD, dan Nitintelsus BIN RI.
Komandan Densus 88 sejak berdiri telah dipimpin oleh 8 pejabat , diawali oleh Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Surya Dharma Salim dan yang ke-3 adalah Komjen Pol. (Purn.) Drs. Gregorius “Gories” Mere.
DATUK GORIES MERE?
Beliau kelahiran Flores tgl.17 November 1954, mantan Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional tahun 2009-2012, dan terkenal sebagai perintis Detasemen Khusus 88 (Anti Teror) Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Semasa jabatannya di kesatuan anti-teror tersebut, Mere tak segan memberi perintah kepada anak buahnya untuk melepaskan tembakan apabila tersangka mencoba kabur. Di satu sisi, ketegasan ini mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat, namun di sisi lain, perintah tersebut juga menimbulkan tudingan miring terhadap dirinya. Mantan Direktur Reserse di Kesatuan Polri yang menganut agama Katolik ini kerap dikecam karena dianggap sebagai ancaman bagi kaum ekstrimis Islam. Ditambah lagi, adalah tugas Mere yang kerap memimpin penggerebekan terhadap terorisme yang kebanyakan dilakukan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan jihad dalam Agama Islam.
Ketika ada elemen tertentu yang menuduh Gories anti Islam, dia pernah berujar “Saya ini polisi, gak ada urusan dengan politik atau kepentingan tertentu demi kekuasaan. Tugas saya sebagai polisi adalah menegakkan hukum dan menjaga ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Jadi, agama dan suku apapun, kalau bersalah, ya ditindak. Kalau misalnya teroris itu orang Flores dan Katolik, ya, saya tangkap! Lagipula, gak ada kaitannya dengan agama. Keluarga besar saya bercampur Islam dan Katolik. Kalian tahu, saudara-saudara dari ayah saya, kan Muslim”
Tahun 2011 lalu Gories pernah menjadi target pemboman. Diduga paket bom yang ditemukan pada Selasa (15/3/2011) di gedung BNN Jakarta ini ditujukan kepada Gories. Saat itu, Gories Mere masih menjabat sebagai Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BNN.
Gories yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1976, berpengalaman dibidang reserse dan intelijen, khususnya Terorisme dan Narkotika. Gories sudah pensiun dari Kepolisian per 1 Desember 2012 dengan pangkat Komisaris Jenderal Polisi. Sejak Juni 2016, Presiden Joko Widodo mengangkatnya menjadi Staf Khusus Presiden bidang Intelijen dan Keamanan
Kadensus 88 AT Polri
- Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Surya Dharma Salim.
- Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Bekto Suprapto, M.Si.
- Datuk Komjen. Pol. (Purn.) Drs. Gregorius Mere.
- Komjen. Pol. (Purn.) Drs. H. Saud Usman Nasution, S.H., M.H., M.M.
- Jenderal Polisi. (Purn.) Prof. Drs. H. Muhammad Tito Karnavian, M.A., Ph.D.
- Irjen. Pol. Eddy Hartono, S.I.K.
- Komjen. Pol. (Purn.) Drs. H. M. Syafii, S.H.
- Irjen. Pol. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si.
(Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
1 Trackback / Pingback