KASTAF PRESIDEN RI – FESTIVAL HAM 2021, “Resiliensi Masyarakat Indonesia Menghadapi Pandemi Covid-19”
Yth. Gubernur Jawa Tengah,
Yth. Ketua Komnas HAM, dan para komisioner
Yth. Walikota Semarang,
Yth. Para Narasumber,
dan para undangan sekalian,
….
Assalamu ’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh,
Selamat Pagi,
Salam Sejahtera bagi kita semua,
Om Swastyastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.
Bapak, Ibu, Hadirin yang berbahagia.
1.Presiden Jokowi dalam Pidato Sidang Tahunan 2021 lalu mengatakan:
“Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, hanya bisa dicapai jika kita semua bahu-membahu dan saling bergandeng tangan dalam satu tujuan. Kita harus tangguh dalam menghadapi pandemi dan berbagai ujian yang akan kita hadapi dan kita harus terus tumbuh dalam menggapai cita-cita bangsa.”
2.Pidato ini menunjukkan bahwa kita akan tetap tangguh dan tumbuh sebagai bangsa jika kita solid dan saling membantu dalam menghadapi Pandemi.
3.Pandemi yang melanda dunia, menuntut kita untuk terus memikirkan cara-cara inovatif dalam memutus mata rantai penyebaran virus, sekaligus memperbaiki fasilitas kesehatan dan memitigasi segala kemungkinan.
4.Negara terkadang dipaksa mengambil kebijakan yang berakibat pada berkurangnya keleluasaan masyarakat menikmati haknya. Baik itu hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Pembatasan sosial dilakukan, cara kita beribadah dibatasi, cara belajar dan bekerja mencari nafkah juga dikurangi. Bahkan prosesi kematian pun diatur sedemikian rupa.
Tapi itu semua dilakukan untuk kebaikan bersama.
5.Pagebluk ini juga menimbulkan kerentanan sosial karena ekonomi terganggu, dan hal ini berimbas pada perempuan, anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas. Pandemi ini juga memicu kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak (Riset Komnas Perempuan – 2021)
Bapak, Ibu dan hadirin yang saya hormati,
6.Pandemi ini harus kita pandang sebagai game changer. Perubahan harus dilakukan agar resiliensi masyarakat bisa tumbuh dan berkembang. Kita harus membangun ketahanan kolektif, bersama-sama mengurangi risiko dan meminimalisir ketidaksetaraan sumber daya. Kita harus bangkit bersama.
7.Oleh karena itu, pemerintah terus berusaha mengurangi beban warga akibat pandemi, lewat program perlindungan sosial, bansos sembako, bermacam-macam insentif, hingga bantuan berupa kuota internet bagi anak sekolah.
8.Pemerintah membentuk KPC-PEN yang di dalamnya mencakup aspek kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, UMKM dan korporasi serta insentif usaha.
Per Oktober 2021 telah direalisasikan:
- Kartu sembako sebanyak 17,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM);
- Bantuan PKL sebanyak 26.295 usaha;
- Subsidi listrik sebanyak 60,1 juta penerima;
- Bansos Beras 28,8 Juta KPM;
- Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak 10 juta KPM;
- Bantuan Sosial Tunai (BST) sebanyak 9,9 Juta KPM;
- BLT Dana Desa sebanyak 5,62 juta KPM;
- Kartu Pra kerja sebanyak 5,9 Juta orang; dan
- Kuota Internet sebanyak 36,1 juta penerima.
Bapak, Ibu dan rekan-rekan sekalian.
9.Memang saat ini kasus Covid-19 sudah menurun dan angka kesembuhan meningkat, dan upaya vaksinasi terus kita lakukan. WHO kemarin melansir bahwa Indonesia telah berhasil melewati target vaksinasi. Tapi kita tetap harus waspada, karena menurut catatan, Eropa mulai menunjukkan peningkatan kasus COVID-19, demikian pula Singapura, Malaysia, Vietnam yang masih tinggi kasus COVID-19.
Indonesia sekalipun saat ini sudah menurun, tapi sebentar lagi kita akan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru yang bisa meningkatkan kembali angka COVID-19 jika kita abai dan tidak patuh pada Protokol Kesehatan.
Gas dan Rem masih harus kita mainkan dengan perhitungan yang seksama.
10.Dua tahun ini, kita bisa melihat bahwa masyarakat telah menunjukkan kemampuannya untuk bertahan. Kreatifitas tumbuh, inovasi bermunculan untuk mengatasi hambatan ekonomi. Demikian pula, keingingan saling berbagi dan saling peduli melalui gerakan Roa Jaga Roa di Sulawesi Tengah, Jogo Tonggo di Jawa Tengah, Rereongan di Purwakarta, dan lain-lain.
Semua pihak turun tangan untuk menjaga keseimbangan.
11.Ini bukti, sebagai bangsa Indonesia kita mempunyai modal yang kuat untuk bertahan dan terus tumbuh melalui solidaritas. Negara memberikan perlindungan sosial untuk meningkatkan resiliensi (daya tahan) masyarakat menghadapi pandemi, dan di satu sisi masyarakat pun berinovasi untuk survive.
12.Sebagai penutup, saya ingin menyampaikan bahwa ketahanan masyarakat harus terus dipupuk, solidaritas harus terus dipertahankan. Untuk itu, kita memerlukan Pemda-pemda yang dapat memberikan perlindungan sosial bagi masyarakat dengan terus menumbuhkan inovasi-inovasi yang bermanfaat.
13.Kita masih membutuhkan pahlawan-pahlawan yang mampu menumbuhkan dan merawat solidaritas agar ketahanan bangsa ini tidak terkikis.
Wassalamu ‘alaikum wr.wb
www.istananews.com
Lainnya,
Pesan Istana – (3), “FESTIVAL HAM 2021, SEMARANG, JAWA TENGAH” | ISTANA NEWS
4 Trackbacks / Pingbacks