Dr. Dra. R. Ikke Dewi Sartika, M.Pd.
“Dukung Swasembada pangan dan enerji Indonesia thn.2025-2029″
Koranjokowi.com, OPINi:
Menghadapi tantangan global yang makin kompleks juga menghadapi Indonesia Emas Thn.2045 mendatang, Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya sehingga tidak lagi bergantung dari Luar negeri. “Kedepan semua negara pastinya akan memprioritaskan kebutuhan domestiknya terlebih dahulu juga Indonesia.”, demikian Dr. Dra. R. Ikke Dewi Sartika, M.Pd, Ketua Umum Yaparanus – Yayasan Pamanah Rasa yang juga Wakil Ketua Persatuan Pensiunan Indonesia (PPI) Prov.Jabar saat bertemu di sebuah foodcourt Jakarta (03/11) lalu.
Ibu Ikke, panggilan akrab kami menambahkan bahwa dirinya sangat mengapresiasi semangat Presiden Prabowo Subianto yang menjadikan swasembada pangan sebagai salah satu kebijakan prioritasnya dimana hal ini dibuktikan dengan kenaikan anggaran atas hal ini menjadi Rp. 124,4 triliun untuk membiayai seluruh program ketahanan pangan pada 2025, yang menaik > 21,9% dari tahun sebelumnya.
Hal lain tentang keinginan Presiden Prabowo mengenai program ‘ketahanan & swasembada enerji, juga adalah ‘warning agar Indonesia segera membenahi diri agar terhindar pula dari ketergantungan pada sumber energi luar negeri karena situasai geopolitik global kedepan sulit ditebak. “Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan sumber daya alam yang melimpah. Potensi tersebut seperti kelapa sawit yang dapat menghasilkan solar dan bensin, serta tanaman-tanaman lain seperti singkong, tebu, sagu, dan jagung. Kita juga punya energi bawah tanah, geotermal yang cukup. Kita punya batu bara yang sangat banyak. Kita punya energi dari air yang sangat besar. Pemerintah dan organisasi seperti Yaparanus dan PPI dapat fokus untuk bermitra, memang tidak mudah namun kami siap menjadi mitra pemerintah atas hal ini. Swasembada pangan dan swasembada enerji Indonesia thn.2025-2029 pun dapat terwujud dengan baik jika bermitra khususnya menuju program besar Indonesia Emas Th.2045 yang adil dan makmur”, pungkas ibu Ikke
Masih kata Ibu Ikke, saat ini ada lebih dari 600.000 hektar lahan tidak produktif di Jawa barat, sedangkan Luas lahan pertanian salah satu faktor yang memadai dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Sebaliknya, jika luas lahan semakin menurun maka stabilitas pangan juga dapat terganggu apalagi banyak lahan yang tidak produktif. “Presiden Jokowi sejak thn.2014 kerap mengatakan kepada Kepala daerah agar dapat memaksimalkan lahan tidur atau lahan tidak produktif . Komitmen yang kuat harus dimiliki setiap kepala daerah untuk meningkatkan produktivitas pertanian, terutama dalam mendukung program ketahanan pangan thn.2025-2029 yad. Dan kami siap membantu” , tutup Ibu Ikke.
(Red-01/Foto.ist)
-BERSAMBUNG-
@koranjokowi.com
@koranjokowi https://www.instagram.com/k0ranj0k0wi/
Lainnya,
- Kabinet Merah Putih (3), “KE MAGELANG SUDAH, GSN PUN SUDAH. HAYO KERJA !”
- Pilkada Jakarta 2024, “MASIH MENARIK ?”
- Kabinet Merah Putih (2), “ANTARA EUFORIA & DYSPHORIA ?”
- Kabinet Merah Putih: “PAK PRESIDEN, KAPAN GAJI GURU & PISA AKAN NAIK ?”
- BEM UNAIR SEBUT PRABOWO JENDERAL BENGIS
- ” KAITAN PDIP, PKPI, PKS & GUBERNUR GEMAR ‘NGAMAR ?”
- Asiong, Kalbar. “KADIV PROPAM POLRI SIKAT IKAN BUSUK”
- Rigel Belatrix, “KAPAN NAJWA SHIHAB DIPANGGIL MABES TNI AU ?”
- Kasus MenDesPDT – Yandri Susanto; “SATU NOL UNTUK KABINET MERAH PUTIH , YA!”
Dr. Dra. R. Ikke Dewi Sartika, M.Pd, “ANGGARAN KETAHANAN PANGAN TH.2025 SUDAH DISIAPKAN RP.124,4 TRILIUN”
Dr. Dra. R. Ikke Dewi Sartika, M.Pd, “ANGGARAN KETAHANAN PANGAN TH.2025 SUDAH DISIAPKAN RP.124,4 TRILIUN” Koran jokowi.com, OPINi: Kemarin (16/10) kembali ada komunikasi melalui seluler dengan Dr. Dra. R. Ikke Dewi Sartika, M.Pd., yang kami […]
Dr. Dra. R. Ikke Dewi Sartika, M.Pd. “Jayalah , Persatuan Pensiunan Indonesia”
Dr. Dra. R. Ikke Dewi Sartika, M.Pd. “Jayalah , Persatuan Pensiunan Indonesia” Koranjokowi.com, Profil: Kemarin (12/10) saya ada komunikasi by seluler dengan ibu Dr. Dra. R. Ikke Dewi Sartika, M.Pd., yang Koranjokowi,com kenal sebagai ‘Indung Relawan’ […]
Be the first to comment