Kabar Dairi Sumut (55), ” APAKAH HANYA TUHAN YESUS & PRESIDEN JOKOWI YANG MAMPU MENYELAMATKAN WARGA DESA SINARPAGI DAIRI ? “

Kabar Dairi Sumut (55),

” APAKAH HANYA TUHAN YESUS & PRESIDEN JOKOWI YANG MAMPU MENYELAMATKAN WARGA DESA SINARPAGI DAIRI ? “

KoranJokowi.com, Kab. Dairi, Sumut :

Desa Sinar Pagi, Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara tergolong satu Desa terpinggir dan tertinggal berbatasan dengan Kecamatan Siempat Nempu Hilir dan Kecamatan Gunung Sitember.

Rasa penasaran atas isu dan informasi bahwa Desa Sinar Pagi jarang dikunjungi orang dari luar akibat infrastruktur jalan menuju desa tersebut sangat jelek sehingga untuk sampai ke desa tersebut penuh pertimbangan apalagi hanya dengan tujuan untuk melihat dan mengetahui kondisi pembangunan di Desa Sinar Pagi. .

Namun isu tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi KoranJokowi.com, karena Desa Sinar Pagi bagian dari Indonesia. Saya, Delon Sinaga – StafSus Koranjokowi.com   pun meluncur dari Sidikalang Ibu Kota Kabupaten Dairi melintasi jalan dengan jalur Sidikalang – Buntu Raja-Sopobutar – Pardomuan – Lae Haporas hingga Desa Sinar Pagi. Jarak yang ditempuh sampai ke Desa Sinar Pagi dari Sidikalang diperkirakan sepanjang 70 Km.

Waktu tempuh dengan kendaraan roda dua dengan kondisi jalan banyak rusak parah karena kurang perawatan bahkan rusak parah seperti jalan jalur Desa Simungun – Sopobutar – Desa Pardomuan – Lae Haporas hingga Desa Sinar Pagi mungkin karena masih pertama sekali ditempuh dengan waktu tiga jam.

Benar adanya, jalan yang harus dilntasi untuk sampai ke Desa Sinar Pagi bukan hal yang mudah, disebabkan akses jalan menuju desa tersebut masih sangat memprihatinkan khususnya jalur dari Desa Lae Haporas Kecamatan Siempat Nempu Hilir hingga Desa Sinar Pagi.

Adapun kondisi jalur jalan yang harus dilintasi sepanjang lebih kurang tiga belas (13) Km dari Desa Pardomuan – Sinar Pagi harus dengan extra hati hati untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan, sebahagian ada yang sudah perkerasan namun material batu dibadan jalan berserakan diduga akibat pengerjaannya asal jadi, sebahagian masih tanah, kiri kanan badan jalan banyak yang longsor, terjal dan menikung tajam,dibadan jalan tanah juga ada kubangan kubangan memanjang bekas lintasan kendaraan roda empat jenis Hardtop,berlumpur serta licin.

Pengamatan saya, sepanjang sepuluh kilometer jalan yang dilintasi, kiri kanan jalan menuju Desa Sinar Pagi masih ditumbuhi pepohonan atau belum digarap untuk lahan pertanian sehingga melintas dijalan tersebut benar benar sepi. Adapun Desa Sinar Pagi dikelilingi bebukitan di tumbuhi berbagai jenis pohon rimbun , sembilan puluh persen kondisi tanah miring,hanya sedikit yang datar dan itu dijadikan pemukiman oleh warga, kawasan HKM dan TORA Revisi ke V. Tanah di Desa Sinar Pagi tergolong subur , itu dapat dilihat kondisi tanaman masyarakat yang sedang tumbuh seperti tanaman jagung , padi, pisang, pinang dan lainnya tanpak tumbuh begitu subur dengan buah melimpah menandakan tanahnya subur.

Dari hasil percakapan dengan warga Desa Sinar Pagi, dengan musim tanam Jagung dua kali dalam setahun mampu,petani mampu menghasilkan Jagung pipil kering siap jual sebanyak 800.000kg (800 ton / tahun). “Dua kali musim tanam dalam setahun, hasil jagung pipil kering siap jual dari desa kami ini mencapai delapan ratus ton”. ungkap Sembiring dan diamini warga lainnya.

See the source image

Masih Sembiring bersama warga memaparkan,permasalahan dialami masyarakat Desa Sinar Pagi setiap panen, salah satunya sulitnya alat transportasi pengangkutan untuk menjual hasil pertanian mereka disebabkan kondisi dan medan jalan yang begitu sulit untuk mengangkut sehingga warga mengalamin kerugian. ” Masalah yang sangat serius yang kami alami adalah pengangkutan untuk menjual hasil pertanian karena kondisi dan medan jalan yang sangat sulit untuk dilintasi”. Sembiring menambahkan.

Kepada saya  warga menjelaskan perbandingan selisih harga Jagung pipil kering siap jual di Desa Sinar Pagi dengan di Pekan Pardomuan sebesar dengan jarak tigabelas kilometer sebesar Rp.500/ Kg. “Selisih harga jagung kami di desa ini dibanding di Pardomuan paling sedikit lima ratus rupiah perkilogram”. ucap seorang Ibu Boru Situmorang. Sehingga kerugian yang dialami petani hanya dari selisih harga jual Jagung pipil kering dengan selisih harga Rp.500/Kg; = Rp.400.000.000, ( empat ratus juta rupiah ).

See the source image
Masih warga Desa Sinar Pagi , W.Tumanggor ( 35 ) mengatakan sulitnya pengangkutan untuk mengangkut hasil bumi dari desa , apalagi cuaca tidak bersahabat seperti saat musim penghujan, hasil pertanian sering tidak diangkut pembeli karena kondisi jalan sangat beresiko untuk dilintasi, akhirnya masyarakat petani lagi lagi mengalami kerugian besar. “Hanya dari selisih harga hasil pertanian saja kami selalu mengalami kerugian dibanding di desa tetangga, belum saat musim penghujan kadang barang tidak diangkut karena kondisi jalan, sehingga kami mengalami kerugian”. imbuh Tumanggor.

Tumanggor menambahkan, petani harus mengeluarkan biaya yang besar untuk bertanam jagung seperti membeli bibit jagung, pupuk ,juga masih mengatasi ganasnya serangan hama babi dan monyet yang sering bergerombolan memasuki perladangan merusak dan memakan tanaman jagung warga. ” Kami harus mengeluarkan modal untuk membeli bibit jagung, pupuk , juga dihadapkan dengan ganasnya hama babi hutan dan monyet yang sering merusak dan memakan tanaman jagung, sehingga harus dijaga siang hari maupun malam hari”. kata Tumanggor.

Melihat kondisi infrastruktur jalan ke Desa Sinar Pagi yang sangat memprihatinkan dan beresiko, dapat dirasakan bagaimana masyarakat mengalami kerugian materi, sulitnya mendapatkan dan merasakan pelayanan pemerintah seperti desa lainnya di Kabupaten Dairi.


Sebagai informasi tambahan, Desa Sinar Pagi adalah pemekaran dari Desa Pamah Kecamatan Tanah Pinem, untuk urusan Pemerintahan Desa Sinar Pagi dengan Kecamatan harus menempuh perjalanan lebih kurang sepanjang 140 Km (keliling ) dengan waktu tempuh > 4 jam mengendarai sepeda motor.

Sementara untuk menjual berbagai hasil bumi atau hasil pertanian,membeli kebutuhan warga, adat istiadat, sosial budaya, kesehatan, pendidikan, masyarakat Desa Sinar Pagi yang terdiri dari 110 KK memilih ke Kecamatan Siempat Nempu Hilir dikarenakan jarak tempuh lebih dekat.

Diakhir bincang bincang saya  dengan warga masyarakat,Kepala Desa Desa Sinar Pagi – Bernardus Sinaga menyampaikan harapan mereka agar Pemerintah Pusat , Pemprov, Legislatif khususnya Pemkab Dairi memberikan perhatian serius atas kondisi Jalan dan Legalitas kepemilikan lahan tanah yang dikelola masyarakat.

Masyarakat Desa Sinar Pagi mengatakan jika infrastruktur jalan ke desa mereka dibangun, masyarakat desa Sinar Pagi dipastikan dapat berkembang maju seperti Program Pemerintah membangun dari Desa / Pinggiran. ” Kami butuh Jalan , Kami Sertifikat Tanah Kami karena Kami Indonesia Pak” ucap warga dengan kompak.

JIKA SELAMA INI  MIMPI & HARAPAN WARGA DESA SEOLAH DIBIARKAN, APAKAH HANYA TUHAN YESUS & PRESIDEN JOKOWI YANG AKAN MENOLONG MEREKA ?

(DelonS/MayaS/Foto.ist )

.

Lainnya,

Kabar Dairi Sumut (52),  “JIKA ESTER TIDAK MENDAPAT KEADILAN DI KAB. DAIRI, YESUS AKAN MELAKNAT SIAPAPUN YANG MELAKUKAN ITU !”

Kabar Dairi (54) “PETI MARAK LAGI DI KAB. DAIRI, KEMANA SPIDERMAN ?”

 

 

Tentang Koran Jokowi 4116 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan