#Melawan Lupa (153), “YOS SUDARSO, KATOLIK & SETIA BUNG KARNO”

#Melawan Lupa (153),

“YOS SUDARSO, KATOLIK & SETIA BUNG KARNO”

Koranjokowi.com, Editorial :

Yos Sudarso , Lahir pada 24 November 1925 di Salatiga, sesuai agamanya Katolik bernama asli Yosaphat Soedarso yang dikenal sebagai sosok yang tenang, cerdas, dan juga santun. Yos Sudarso pertama kali mengecap bangku sekolah di HIS (Hollandsch Inlandsch School) yang setingkat dengan SD dan tamat pada tahun 1940. Setamatnya, dia kemudian melanjutkan pendidikan ke sekolah guru di Kota Muntilan. Namun, pendidikan yang dia tempuh harus berhenti di tengah jalan karena Jepang datang menjajah Indonesia. Kondisi itu memaksa sekolah tersebut harus ditutup. Tak mau menyerah, Yos Sudarso lalu melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Pelayaran di Semarang dan akhirnya menjadi lulusan terbaik. Atas prestasinya tersebut ia kemudian dipekerjakan sebagai mualim di kapal Goo Usamu Butai pada tahun 1944. Karir Yos Sudarso di dunia pelayaran pun dimulai.

https: img.okezone.com content 2020 01 15 337 2153283 58-tahun-yos-sudarso-meninggal-ini-jejak-perjuangannya-rdLf97S6DJ.jpg

Dia lantas bergabung dengan BKR (Badan Keamanan Rakyat) Laut atau yang sekarang dikenal dengan TNI Angkatan Laut setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia. Di lembaga ini, Yos Sudarso sering mengikuti misi atau operasi militer dalam meredam pemberontakan yang terjadi di daerah-daerah saat Belanda datang dan mengadakan agresi militer sebanyak dua kali. Saat Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada 1950, Yos Sudarso diangkat sebagai komandan kapal di KRI Alu. Dia kemudian berpindah-pindah menjadi komandan KRI Gajah Mada, KRI Rajawali, hingga KRI Pattimura.

Tekanan rendah laut Arafura pengaruhi cuaca Maluku

Patung Yos Sudarso di Biak, Papua

Patung Yos Sudarso di Biak, Papua

Pada tahun 1958 ia menjabat sebagai hakim pengadilan tentara walaupun hanya empat bulan. Pada Desember 1961, Presiden Soekarno membentuk Tri Komando Rakyat atau Trikora menyusul memanasnya kawasan Irian Barat yang ingin direbut kembali oleh Belanda. Beberapa minggu berselang atau tepatnya Januari 1962, Presiden Soekarno membentuk Komando Mandala Pembebasan Irian Barat yang berkedudukan di Makassar dan Yos Sudarso sebagai Deputi Operasinya.

Kepercayaan yang diberikan Presiden Sukarno membuat banyak yang merasa ‘iri, dan kita tahu presiden bukan orang yang mudah ditekan dan dipaksa-paksa, dia percaya Yos mampu menjalankan perintah yang semakin berat dipundaknya. Perintah Sukarno adalah perintah negara, hidup atau mati, titik.

Kemudian ia mengadakan patrol di sekitar daerah perbatasan pada tanggal 15 Januari 1962, yakni di Laut Arafuru dengan 3 kapal motor jenis torpedo boat yaitu KRI Macan Tutul, KRI Harimau dan KRI Macan Kumbang.

Pertempuran Laut Aru adalah sebuah pertempuran yang terjadi di Laut Aru, Maluku, pada 15 Januari 1962 antara Indonesia dengan Belanda.  Saat pertempuran ini, Yos menjabat sebagai Deputi Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL).  Operasi di Laut Aru ini merupakan misi untuk membebaskan Papua Barat dari Belanda setelah Presiden Soekarno menyerukan Tri Komando Rakyat (Trikora) pada 19 Desember 1961. Dalam pertempuran ini terdapat tiga kapal perang Republik Indonesia (KRI) yang terlibat, yaitu KRI Macan Tutul, KRI Macan Kumbang, dan KRI Harimau.  Yos Sudarso memimpin KRI Macan Tutul. Nahasnya, pergerakan Yos Sudarso dan tiga unit KRI yang beroperasi di Laut Aru ini tercium oleh Belanda. Ada tiga kapal perang berukuran lebih besar dengan persenjataan yang lebih lengkap di tempat lawan.  Sadar akan kekurangannya dalam perlengkapan tempur, Yos pun memerintahkan untuk putar balik dan mundur sementara dia dan pasukannya ‘menantang maut’ bahkan Yos mengejar Kapal Belanda itu.

Persenjataan kapal Belanda memang sulit ditandingi, Yos dan pasukannya tetap maju mendekap ‘merah putih’,  hingga kapalnya karam, gugur  & tenggelam di Laut Arafuru, Papua yang dihujani terus torpedo kapal perang Belanda bernama Hr Ms Eversten ini

Sebetulnya Yos dan pasukannya bisa saja menyerah kepada Belanda namun tidak dia lakukan

yos-sudarso.jpg

Jelang Operasi Berakhir Yos Sudarso merupakan seorang Deputi Koperasi Trikora, yang memiliki kewajiban besar untuk melakukan patroli dan bergeriliya untuk mendapatkan banyak informasi terkait militer Belanda. Yos Sudarso lahir di Kota Salatiga, Jawa Tengah pada 24 November 1925 dari pasangan Sukarno Darmoprawiro dan Mariyam. Ayah Yos Sudarso bekerja sebagai seorang polisi ketika masa penjajahan.

Kemudian hari, ada sebuah pulau di  Merauke Papua selatan yang kemudian diberinama pulau ‘Yos Sudarso sewaktu penjajahan Belanda, pulau ini disebut Pulau Frederik Hendrik

Bagi Yos yang beragama Katolik  meyakini doktrin cinta tanah air ada terrmasuk di dalam hukum kanonik yang merupakan bagian dari ajaran dan keyakinannya sebagai nasrani. Dimana juga doktrin di dalam ajaran Katolik tidak diperkenankan mendirikan negara agama sehingga tidak bisa memisahkan dari NKRI. Mengacu pada sepuluh perintah Tuhan, pada poin keempat disebutkan hormatilah orang tuamu. Lazim diartikan bahwa orang tua itu termasuk pemerintah, pemimpin negara. Dan Yos telah melakukan itu dengan baik. Aamiin Yarabil’alamiin. RIP.

(Red-01/Foto.ist)

Lainnya,

FOTO BICARA INDONESIA

Melawan Lupa (152),  “ANIES ANTITESIS JOKOWI ?, YANG ANTITESIS FIRAUN , SOPO ?, EHEHEH”

Melawan Lupa (152),  “ANIES ANTITESIS JOKOWI ?, YANG ANTITESIS FIRAUN , SOPO ?, EHEHEH” Koranjokowi.com, OPini : Menurut KBBI – Kamus Besar Bahasa Indonesia, antitesis ialah pengungkapan gagasan yang bertentangan dalam susunan kata yang sejajar.  […]

Tentang Koran Jokowi 4117 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan