
Melawan Lupa (114)
“LUKAS ENEMBE NIKUNG TITO, DEMI SIMPATI DARI PRESIDEN JOKOWI ?”
Koranjokowi.com, OPini :
Viral nih gaes, Gubernur Papua – Lukas Enembe (LE) ‘minta ijin’ kepada Presiden Jokowi untuk berobat ke luar negeri, dan kami Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AKarjokowi2013 / Koranjokowi.com) pun tersenyum, selayaknya itu disampaikan ke KPK , bahkan meninggalkan pertanyaan besar kita semua ada apa dengan Mendagri – Tito Karnavian, mengapa dilupakan keberadaannya oleh LE?, eheheh.
Karena Mendagri baru bisa berkordinasi dengan KPK bahkan dengan IDI – Ikatan Dokter Indonesia dan pihak lain yang dianggap penting dalam hal ini.
Atas ini pun Presiden Jokowi telah bersikap tegas, “Saya sudah sampaikan agar semua menghormati panggilan KPK, hormati proses hukum yang ada di KPK. Semuanya. Semua sama di mata hukum. Oleh karena itu, saya kira proses hukum di KPK semua harus dihormati,” ujar Presiden yang seharusnya hal ini disampaikan oleh Mendagri Tito, iya dong. ‘Ehehehe.
Lukas sejatinya sudah dipanggil KPK pada 12 September 2022 lalu namun mangkir dan KPK pun memberikan surat panggilan kedua kepada Lukas Senin, 26 September 2022. Namun tetap tidak hadir karena sakit dan hal ini dibeberapa sumber disebutkan sudah mendapat persetujuan Mendagri?, some-thing happen, eheheh.
Kita pastinya msih ingat kasus LE pergi kek Vanimo, Papua Nugini, bersama dua kerabatnya Hendrik Abidondifu dan Ellin Wenda pada Rabu (31/3/2021) melewati jalur tikus dengan menumpang ojek (?) yang kemudian viral. Namun LE saat itu mengatakan dua hari di Vanimo, untuk berobat hingga kemudian dideportasi Pemerintah Papua Nugini karena dinilai tinggal secara ilegal.
Apa yang dilakukan Tito saat itu?, kepada pers Tito mengatakan dia telah ‘menegur keras’ LE, entah sekeras apa teguran itu. Buktinya ya sebagaimana diatas, LE melakukan kontak langsung kepada Presiden Jokowi, dalam bahasa Betawi ibaratnya, “Lukas Nikung Tito”, apa iya?
Yang jelas Akrajokowi2013 tidak akan lupa bahwa Lukas yang saat itu menjabat Gub. Papua , apapun, …. punya andil atas kemenangan suara Presiden Jokowi saat Pilpres 2019 lalu karena Papua meraih suara 99,66 persen atau > 3,02 juta suara dan meraih suara tertinggi di 29 kabupaten/kota di Papua. Sementara Prabowo-Sandiaga hanya memperoleh 331.352 suara. Bahkan Lukas berani berseberangan sikap dengan SBY & AHY yang menolak mendukung Presiden Jokowi – Maruf Amin. Apalagi sejak kasus ini muncul SBY atau AHY tidak sedikit pun bersuara untuk Lukas. Itu saja titik !
‘Jaga kesehatan ya om Lukas…
(Red-01/Foto.ist)
#Jokowi2Periode
Lainnya,
Be the first to comment