VIRAL !, MELAWAN INFLASI DENGAN INVESTASI PERAK PT. SCN

VIRAL !, MELAWAN INFLASI DENGAN INVESTASI PERAK PT. SCN

Koranjokowi.com, EkBis :

Industri perak di Indonesia sejak masa kolonial Belanda telah mencapai masa kejayaannya, sejak bahan mentah kemudian menjadi produksi ‘handmade hingga  penggunaan mesin casting/cetak.  Tingkat teratas adalah perhiasan mewah dan eksklusif, yaitu perak bertabur berlian dan batu berharga lainnya/mutiara.  Bahkan seiring waktu  desainer dunia pun mengambil peran disana baik Cartier, Gem Kingdom, Tiffany, Marni atau merek fesyen seperti Gucci, Yves St. Laurent, Emporio Armani, dan Hugo Boss.

Perak Indonesia telah mendapat tempat didunia bersaing dengan produk Thailand, China, India,  Eropa
bagian timur, dsb.

Di indonesia terdapat banyak sentra industri perak, dari Sabang sampai Merouke,
Tiap daerah memiliki keunikan tersendiri. Sedikitnya ada 4  jenis tipe produk yang beredar, yaitu filifgri (tekstur
berlubang), tatak ukir (tekstur menonjol), casting (cetak), dan handmade (produk seperti kalung dan
cincin)

Secara kuantitas, ekspor Perak Indonesia sempat menurun sebesar 11,67% dari 287 ton menjadi 254 ton. Namun, dari segi nilai, ekspor Perak  Indonesia  mencapai US$ 76,12 juta atau meningkat 12,97% khususnya untuk pasara Hong Kong dan Singapura, merupakan negara tujuan ekspor utama bagi produk perhiasan perak asal Indonesia. Tahun 2011, BPS mencatat hampir 56% dari total ekspor perhiasan perak Indonesia.

Bahkan dalam periode tahun 2015 – 2022, selain Hongkong dan Singapore, ada negara lain yang punya minat tinggi atas Perak Indonesia yaitu ; Belanda, Thailand, Jerman, Malaysia, Italia, Denmark dan Turki.

Teungku Muhammad Raju (TM.Raju) , yang merupakan CEO PT. Silveria Cahaya Nusantara sebuah perusahaan yang khusus memproduksi perak batangan dan perak koin membenarkan semua itu  bahkan menyebut hiperinflansi sedang terjadi dan ainul yakin harga perak akan melambung tinggi. Maka TM. Raju   menyarankan investor untuk terus membeli perak batangan atau perak koin yang diyakini sebagai pelindung nilai terhadap hiperinflansi,pembekuan bank dan penyitaan kekayaan. Demikian TM. Raju yang juga Komut  ASITEK ( ASIA SISTEM TEKNOLOGI )

https://asitek.id/

“Siapapun dia saya kira wajib melindungi nilai uangnya dari Hiperinflansi yang sedang terjadi. Dan upaya peningkatan basis pelanggan sektor perak dalam negeri terus seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi yang bukan hanya sekedar bisnis alternatif lagi, karena memang telah terjadi peningkatan setiap waktu”, demikian TM. Raju melalui seluler (20/3).

Ditambahkan TM. Raju, Hiperinflasi adalah kondisi di mana tingkat inflasi suatu negara atau wilayah mencapai tingkat yang sangat tinggi, yaitu ketika harga barang dan jasa melonjak dengan sangat cepat dan nilai uang terus menurun secara drastis dalam waktu yang relatif singkat. Pada kondisi hiperinflasi, harga barang dan jasa dapat berlipat-lipat dalam waktu singkat dan dapat membuat nilai mata uang menjadi tidak berarti. Ini dapat menyebabkan berbagai masalah ekonomi dan sosial, seperti penurunan daya beli, pengangguran, kebangkrutan, dan ketidakstabilan politik. Kondisi hiperinflasi dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti kebijakan moneter yang tidak tepat, ketidakstabilan politik, atau krisis ekonomi yang serius.

Industri kerajinan perak di Indonesia memang telah mampu berdaya saing di pasar internasional karena memiliki berbagai keunggulan seperti desain dan kualitas produknya.  Ini salah satu bukti talent kita yang tetap kompetitif.  Perak Indonesia  punya nilai tambah tinggi. Mulai dari bahan baku sampai barang jadi, nilai tambahnya bisa mencapai di atas 50%.

“Namun tetap waspada akan Perak aspal yang kini beredar dipasar, silahkan hubungi kami bagaimana mendapatkan Perak dengan kualitas perak batangan dengan kemurnian 99,9% dan harga terjangkau. Perak SCN juga Insyaallah mampu melawan hiperinflasi”, tutup TM.Raju.

Info detil :

https://silverscn.com/shop/

Beranda

https://silverscn.com/

Telp/Hp.  0821-6147-4376.

(Red-01/Foto.ist)

Lainnya,