RELAWAN MILITAN JOKOWI LARI KE .02 ATAU GOLPUT?

RELAWAN MILITAN JOKOWI LARI KE .02 ATAU GOLPUT?

Koranjokowi.com, OPINi:

Sampai sore ini (14/2) hampir 90% dari 204 juta pemilih telah melakukan ‘pencoblosan’ atas 24 partai politik (parpol)  termasuk 6 parpol lokal di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 7.277 kecamatan, 83.771 desa.

Bahkan hingga pukul 19.03 WIB, dari 18 parpol nasional, 9 diantaranya sudah mencapai ambang batas parlemen sebesar 4%, yaitu; PDIP paling teratas, disusul Partai Golkar, Partai Gerindra, PKB, Partai NasDem, PKS, Partai Demokrat, dan PAN.

BAGAIMANA DENGAN SUARA PILPRES?

Hingga Jumat (16/2/2024) pukul 23:20 WIB, hampir 61,92% data Tempat Pemungutan Suara (TPS) telah tertampung di KPU.RI dengan suara Pasangan Prabowo-Gibran – 57,2%, Anies – Imin > 24,7% dan Ganjar-Mahfud > 17,9%.

MENGAPA TIMSES PILPRES HARUS SELALU LAKI-LAKI?

Kehadiran tim sukses (timses) Pilpres sejak thn.2004-2024 selalu ditempati laki-laki sedangkan kaum hawa hanya ‘pelengkap’, apa memang sebegitunya ketidak-yakinan para capres kepada kaum perempuan?

check it dotDaftar Ketua Timses Capres 2004-2019

Jauh hari sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan bahwa ada > 9.917 daftar calon tetap (DCT) anggota DPR RI pada Pemilu 2024. Jumlah tersebut berasal dari 18 partai politik (parpol) yang tersebar di 84 daerah pemilihan (dapil) di Indonesia. Sebagaimana persyaratan keterwakilan perempuan dalam pencalonan, yakni minimal 30% dari daftar calon yang diajukan atau ditetapkan. Lihat, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2007 tentang Pemilu bahwa komposisi penyelenggaraan pemilu harus melibatkan keterwakilan perempuan minimal 30%.

Berikut daftar lengkap keterwakilan perempuan di DCT anggora DPR dari 18 partai politik peserta Pemilu 2024: 

  1. Partai Garuda: 236 caleg perempuan dari 570 DCT (41,40%)
  2. PBB: 193 caleg perempuan dari 470 DCT (41,06%)
  3. Partai Ummat: 205 caleg perempuan dari 512 DCT (40,04%)
  4. Perindo: 231 caleg perempuan dari 579 DCT (39,9%)
  5. PSI: 225 caleg perempuan dari 580 DCT (38,79%)
  6. Hanura: 187 caleg perempuan dari 485 DCT (38,56%)
  7. PKN: 198 caleg perempuan dari 525 DCT (37,71%)
  8. PAN: 216 caleg perempuan dari 580 DCT (37,24%)
  9. PPP: 214 caleg perempuan dari 580 DCT (36,9%)
  10. PKS: 213 caleg perempuan dari 580 DCT (36,72%)
  11. Gerindra: 210 caleg perempuan dari 580 DCT (36,21%)
  12. Partai Buruh: 210 caleg perempuan dari 580 DCT (36,21%)
  13. Gelora: 143 caleg perempuan dari 396 DCT (36,11%)
  14. PKB: 204 caleg perempuan dari 580 DCT (35,17%)
  15. Demokrat: 202 caleg perempuan dari 580 DCT (34,83%)
  16. Nasdem: 200 caleg perempuan dari 580 DCT (34,48%)
  17. Golkar: 197 caleg perempuan dari 580 DCT (33,97%)
  18. PDIP: 192 caleg perempuan dari 580 DCT (33,1%)

Hanya 16 Parpol Ikut Pileg di Pemilu 2024 Kabupaten Paser, Mengapa? - Regional Liputan6.com

REKAM JEJAK SUARA PDI PERJUANGAN TAHUN 1999-2019

Pada pemilu 1999, PDI-Perjuangan meraih 33,75% suara sah nasional dan mendapatkan 153 kursi di DPR RI

Pemilu 2004, PDI Perjuangan mengalami penurunan suara menjadi 18,53% suara sah nasional dan memperoleh 109 kursi di DPR RI

Pemilu 2009, PDI Perjuangan  mengalami penurunan suara menjadi 14,01% suara sah nasional dan mendapatkan 94 kursi di DPR RI.

Pada tahun 2014, PDI Perjuangan  berhasil menang >  18,96% dari jumlah suara sah secara nasional dan 109 kursi DPRRI

Kemudian pada pemilu 2019, PDI Perjuangan  kembali mengalami kenaikan suara menjadi 19,33% suara sah nasional dan mendapatkan 128 kursi di DPR RI.

TAHUN 2024, kalau tidak salah target PDI Perjuangan menuju DPRRI adalah sekitar 130-135 kursi , semoga tercapai. Aamin.

Namun sedikit aneh, tgl.15/2 lalu  Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan, PDIP siap berjuang sebagai oposisi di luar pemerintahan dan parlemen untuk menjalankan tugas check and balance. Kata Hasto, Berada di luar pemerintahan adalah suatu tugas patriotik dan pernah dijalani PDI Perjuangan pasca Pemilu 2004 dan Pemilu 2009. Masyarakat membaca jika PDI Perjuangan akan kalah di tahun 2024, salah?

Saya teringat tulisan seorang jurnalis senior di kompasiana 16 Mei 2017 dengan judul “Kehancuran PDIP adalah Ketika Megawati Selalu Merasa Lebih Tinggi dari Jokowi”, disana tertulis diantaranya;

1.Indikasi keretakan PDIP sebenarnya sudah terlihat sejak dulu. Megawati seakan kurang senang melihat Jokowi yang banyak dicintai dan digemari masyarakat. Seolah PDIP besar berkat ketenaran Jokowi, bukan karena Mega. Hal ini diperkuat dengan fakta dimana Megawati pernah merendahkan Jokowi dengan menyebut Jokowi sebagai Petugas Partai.

2.Fenomena lain yang menunjukkan ketidaksenangan Megawati adalah, ketika Jokowi tidak diberi kesempatan untuk berpidato saat Kongres PDIP di Bali tahun 2015 lalu. Jokowi tampak bengong selama acara berlangsung. Yang mengejutkan lagi, Jokowi menuangkan air ke gelas Megawati. Entah apakah karena Jokowi kesal karena tidak diberi kesempatan memberi sambutan, atau kesal karena kerap disebut sebagai petugas partai, lantas ia memberi isyarat kepada publik dengan menuangkan air ke gelas Megawati. Seakan ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa selama ini Jokowi dianggap sebagai Pelayan Megawati, bukan pelayan rakyat

Iklan Kampanye PDIP Tanpa Ganjar, Pengamat: Agar Terkesan Tidak Menguasai

JIKA (MAAF) PDI PERJUANGAN KALAH DI TAHUN 2024 INI,

PERTANYAANNYA BERAPA JUTA SUARA RELAWAN JOKOWI YANG GOLPUT ATAU LARI KE NOMOR 1 DAN 2?

SEMOGA SEMUA BAIK – BAIK SAJA JUGA TERMASUK PARA CALEG ASAL PDI PERJUANGAN

(Red-01/Foto.ist)

Lainnya,

 

Tentang Koran Jokowi 4106 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan