
BUNG KARNO, HAMKA & JOKOWI
Koranjokowi.com, OPINi:
Tgl.6 November 2022 lalu, Presiden Jokowi menegaskan pencabutan Tap MPRS Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintah Negara dari Presiden Sukarno. Dalam ketetapan itu di bagian ‘menimbang’ disebutkan bahwa Presiden Sukarno melindungi tokoh-tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Jokowi menegaskan Sukarno tak pernah mengkhianati negara. Hal itu dibuktikan dengan penyematan gelar pahlawan proklamator bagi Sukarno pada 1986. Bahkan Pemerintah, kata Jokowi, juga menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Sukarno pada 2012
Tamat sudah tudingan mereka kepada Bung Karno !
Teman teman, sejak muda, Bung Karno demikian hormat kepada para ulama. Termasuk kepada KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Chasbullah juga HAMKA (Haji Abdul Malik Karim Amrullah) . Bung Karno menjadikan mereka sebagai tempat meminta nasihat, pandangan, dan saran terkait keputusan-keputusan penting soal bangsa dan negara
Beberapa hari sebelum proklamasi kemerdekaan, Bung Karno sowan Kiai Hasyim Asy’ari mohon masukan mengenai rencana Proklamasi 1945. Beliau menganjurkan dilakukan hari Jumat (sayyidul ayyam) tanggal 9 Ramadhan (sayyidus syuhur) 1364 H , 17 Agustus 1945, dan lihatlah apa yang dilakukan Bung Karno dan ribuan orang di lapangan saat itu, dalam keadaan puasa semua berdoa dengan menengadahkan tangan ke langit untuk keberkahan negeri ini. Tak lama dari itu, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini, mufti besar Palestina untuk pertama kali memberikan dukungan pada proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Ada ceritera lainnya lagi disaat gerakan kelompok Islam ‘Anti Sukarno’ semakin dahsyat, juga demo demo anti Bung Karno semakin marak. Bung Karno menemui HAMKA di Masjid Istiqlal, Jakarta. Dan tepat saat itu adalah malam tarawih , beliau datang ke masjid istiqal dengan sedikit pengawalan sekitar tahun 1961-an.
Bung Karno datang dengan mengenakan pakaian putih dan peci hitam. Kalaupun hubungan beliau dengan HAMKA ‘masih dingin’namun HAMKA dan ribuan jamaah antusias menyambutnya. Tidak lama Bung Karno naik mimbar menyapa ummat dan sedikit ceramah yang sangat menggugah hati. Beliau menyerukan kepada rakyat untuk bersatu dalam bingkai Islam dan Pancasila, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Juga mengingatkan tentang pentingnya menjalankan ibadah puasa dan sholat tarawih sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT
Setelah pidato selesai, Soekarno turun dari mimbar dan memimpin sholat tarawih berjamaah dengan rakyat. Beliau mengerjakan sholat tarawih dengan 23 rakaat, sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Beliau juga membaca surat-surat pendek dari Al-Quran dengan suara yang merdu dan fasih. HAMKA dan ribuan ummat demikian takjim, bumi pun seolah berhenti berputar.
Alfatihah untuk ke2 tokoh bangsa ini, surgalah tempatnya, aamiin yra.
(Dan mengapa Presiden Jokowi tidak mencontoh seperti ini?}
(Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
https://www.tiktok.com/@koranjokowi?is_from_webapp=1&sender_device=pc
- “Selamat Jalan Mang Ihin, Tugasmu sebagai Prajurit Telah Selesai !”
- Sambil Menangis, Keputusan Mulia Mbak Ita untuk Tidak Maju dalam Pemilihan Walikota Semarang 2024
- Pilpres 2024 (216), “GUS YAQUT, AHOK & KUA”
- Pilpres 2024 (215). “SURAT MEGAWATI DAHSYAT !”
- RELAWAN MILITAN JOKOWI LARI KE .02 ATAU GOLPUT?
- KABAR SHIO JOKOWI, PRABOWO, GANJAR & ANIES
- PIlpres 2024 (215). ” PRO KONTRA CAWE- CAWE JOKOWI JILID-2 “
- Pilpres 2024 (214), ” ANIES KENA JEWER MABES TNI ?”
- Pilpres 2024 (213), “MEGA – JOKOWI, BAIK BAIK SAJA !”
- KORAN JOKOWI, GANJAR PRANOWO CENTER & TAHUN NAGA KAYU 2024
Be the first to comment