Ir. Hendra Triana, S.Kom., M.M., Ph.D., IPM. “INDONESIA HEALTHY SERVICES AWARD  2025”

Ir. Hendra Triana, S.Kom., M.M., Ph.D., IPM.

“INDONESIA HEALTHY SERVICES AWARD  2025”

Koranjokowi.com, OPINi :

Dalam dua edisi sebelumnya kita telah  memahami  akan  GREEN PESANTREN. dan di-edisi inI  kami merasa penting juga untuk memperkenalkan tentang GREEN HOSPITAL khususnya karena keterkaitan dengan LIMBAH MEDIS. Check it dot.

Limbah medis adalah limbah yang berasal dari kegiatan pelayanan medis. Berbagai jenis limbah medis yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan di  rumah sakit, puskesmas, klinik, tempat praktek dokter, laboratorium  dsb  memang  membahayakan dan menimbulkan gangguan kesehatan terutama pada saat pengumpulan, pemilahan, penampungan, penyimpanan, pengangkutan dan pemusnahan serta pembuangan akhir . Baik limbah padat, cair dan gas. Juga ‘produk farmasi yang kedaluwarsa, tidak terpakai, obat –  vaksin dan serum yang tidak lagi diperlukan /kadaluarsa dan perlu dibuang dengan benar. Namun banyak rumah-sakit  yang tidak terkontrol  khususnya saat tahap pembakaran  & pembuangan limbah  sehingga beresiko terhadap lingkungan dan kesehatan manusia lainya.

“Rumah sakit merupakan lembaga kesehatan yang menyediakan layanan kesehatan perorangan  secara  lengkap  dan penuh  bagi  masyarakat  dengan memiliki  fasilitas  pelayanan  rawat  inap, rawat  jalan, dan gawat  darurat. Namun sebagaimana disampaikan diatas rumah sakit  juga adalah sebagai penghasil limbah medis terbesar ,  Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) yang berpotensi besar menyebabkan pencemaran lingkungan dan kesehatan manusia lainnya. Maka kami menyebutnya dengan konsep GREEN-HOSPITAL. Konsep yang menempatkan rumah sakit sebagai  bangunan yang berwawasan lingkungan dan  pelayanan paripurna berbasis kenyamanan dan kesehatan didalam dan diluar rumah sakit. Termasuk dalam mengelola lombah rumah-sakit”, demikian Ir. Hendra Triana, S.Kom., M.M., Ph.D., IPM.

Green Hospital, tambah Kang Hendra, panggilan akrab kami, pastinya  akan mendorong kualitas RS semakin baik, semakin bersih, semakin nyaman dan  semakin sehat karena selain pengolahan limbah medisnya dilakukan dengan benar, profesional dan berkesinambungan  ditambah lagi  jika mempunyai  ruang terbuka hijau,  dan manajemen amdalnya baik.

Dalam data Sistem Pengolahan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian LHK hingga 24 Juli 2024, timbunan sampah nasional  mencapai 31,9 juta ton dan rumah sakit  telah menyumbang produksi limbah padat sebanyak 376.089 ton/hari dan produksi limbah cair sebanyak 48.985 ton/hari.

Menurut PP No 101 Tahun 2014 tentang pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun limbah medis rumah sakit masuk dalam kategori B3, dimana limbah tersebut terdiri atas :

1Limbah medis dengan karakteristik infeksius

2.Limbah medis berupa produk bahan kimia kadaluarsa

3.Limbah bahan  farmasi kadaluarsa

4.Peralatan laboratorium terkontaminasi B3

5.Peralatan medis mengandung logam berat

6.Limbah sludge IPAL (limbah berupa lumpur dan padatan tersuspensi yang terdiri dari limbah cair dan mikroorganisme)

Presiden Jokowi meresmikan RS Pusat Pertahanan Negara (RS PPN) Panglima Besar Soedirman. RS PPN berada di Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

“Pengolahan limbah medis harus direncanakan dengan baik.  memang membutuhkan investasi yang mahal dan biaya operasional yang tinggi namun jika tidak akan terancam  sanksi hukum dan denda yang besar selain dampak kesehatan dan lingkungan. Pengolahan limbah B3 merupakan proses mengurangi atau menghilangkan sifat bahaya, yang dapat dilakukan dengan pengolahan secara termal dengan menggunakan peralatan Autoclave (alat pemanas tertutup) dan Incenerator (alat pembakaran limbah padat), hal lain yang lebih penting adalah mitra-kerja untuk ini semua, dan saya beserta tim siap membantu”, tambah Kang Hendra.

Sebagai penutup, saat acara Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 dengan tema “Gerak Bersama, Sehat Bersama” dilaksanakan di lapangan upacara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada Selasa (12/11). Presiden Prabowo melalui Menkes RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan tugas Kemenkes dan stake-holder yang utama adalah memastikan masyarakat Indonesia sehat bukan hanya menyembuhkan mereka pada saat sakit. Sekaligus bisa membantu mendorong pencapaian visi Indonesia emas pada 2045 dalam 3 aspek; yaitu pemeriksaan kesehatan gratis untuk semua kelompok umur, penurunan kasus TBC, dan pembangunan rumah sakit berkualitas di daerah terpencil dan tertinggal.

‘COMMING SOON,

“INDONESIA HEALTHY SERVICES AWARD  2025”

Oke lagh..

(Red-01/foto.ist)

-BERSAMBUNG-

 

@koranjokowi.com
@koranjokowi
https://www.instagram.com/k0ranj0k0wi/

FB KORANPRABOWO : https://www.facebook.com/share/15Vf3QRqxB/

Panutan Kita , “Dr. R. Gatot Prio Utomo, S.T., M.T.I – Ketum NU Circle  Tentang Asosiasi Santri Developer Nusantara (ASANU) “

Ir. Hendra Triana, S.Kom., M.M., Ph.D., IPM. (2), “SELAMAT DATANG GREEN PESANTREN THN.2025-2029″

Tentang Koran Jokowi 4104 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan