
#Lapor Mas Wapres,
“GIBRAN MEMANG BUKAN USAMAH BIN ZAID”
Koranjokowi.com, OPINi;
Kali ini kita tidak sedang membicarakan progres program LAPOR MAS WAPRES (LMW), kalau pun mas Wapres – Gibran Rakabuming Raka itu baru berusia 37 tahunn karena dilahirkan tgl.1 Oktober 1987 lalu. Dan dalam usia seperti ini , suka tidak suka, telah mencapai jabatan ke-2 tertinggi di bangsa dan negara ini, Wakil Presiden ke-14 sejak tahun 1945 lalu dimana ke-13 Wapres lainnya berusia diatas 50 tahun;
Usia 37 tahun menjabat Wapres , dalam menuju 30 hari kerjanya telah dilalui dengan bersahaja dan bukan sekedar ‘ban serep’ presiden sebagaimana Wapres wapres sebelumnya. Komunikasi dengan pemimpin dunia telah dilakukan dengan baik, dengan para pj.kepala daerah, dsb hingga terobosan program LMW kalau pun sebagian pembencinya menyebut itu program biasa yang juga pernah ada. Namun Istana Wapres kini mempunyai warna sendiri, lebih hidup , komunikatif dan semarak.
Jika LMW sejak diluncurkan Senin (11/4) lalu disetiap harinya menerima 60 laporan aduan masyarakat maka hingga saat ini (15/11) minimal telah menerima 180 aduan publik dari seluruh Indonesia dengan segala permasalahannya. Dan saya mengakui jajaran Setwapres ini semua sebagai ‘Customer service tingkat dewa, kalau pun masih harus terus dioptimalkan pola dan sistym kerjanya kedepan. Ini juga akan membentuk citra positif kinerja jajaran Setwapres di mata masyarakat lokal dan internasional.
Di jaman Rasulullah SAW ada anak muda bernama Usamah bin Zaid (22 thn), selain sahabat dekat dia juga dipercaya beliau dalam strategi perang. dijuluki sebagai ‘Hibb Rasulullah ( jantung hati Rasulullah ). Saat Rasulullah sedang sakit dia meminta Usamah berangkat ke medan perang melawan Imperium Romawi di Suriah hingga lebih dari 30 hari lamanya dan mampu memenangi peperangan dengan sedikit korban dipihak muslim juga kemudian berlanjut dalam perang dengan bangsa Romawi dari negeri Syam, Palestina, dan Mesir.
Dalam peperangan di gurun Al-Huraqah , pasukannya sempat menawan seorang jenderal perang musuh. Usamah menarik pedangnya berniat untuk menghujamkan pedangnya karena jenderal ini dikenal bengis, tiba tiba jenderal itu mengucap syahadat namun pedang Usamah tetap menusuk tubuhnya hingga mati. Sahabat Usamah marah karena musuh yang telah membaca syahadat tetap juga dibuhuh. “Mengapa kau lakukan Usamah?”, tanyanya, “Dia hanya pura pura”, jawab Usamah .
Saat kembali ke Madinah, sahabatnya ini berceritera kepada Rasulullah, dan Usamah pun kena marah besar. “Kamu katakan dia berpura-pura, mengapa tidak engkau robek saja hatinya agar kamu tahu apakah dia sungguh-sungguh atau berpura-pura?” , kata Rasulullah. Usamah tahu beliau marah besar, Rasulullah mengatakan lagi bahwa kalau pun berperang selayaknya kita tidak membunuh musuh yang sudah menyerah. Islam , masih kata Rasulullah mengajarkan umatnya untuk senantiasa saling memafkan , berprasangka baik dan mengedepankan sikap memaafkan dan memberikan solusi disetiap masalah yang dihadapi.
Sukses dan tidaknya program LAPOR MAS WAPRES (LMW),bukan ada di Mas Wapres namun disemua intansi yang terkait dengan pengadunya, bisa di eksekutif, legislatif atau yudikatif. LMW ibarat saluran komunikasi Kabinet Merah Putih (KMP) dengan masyarakat. Mas Wapres ibarat sebagai jenderal perangnya, dia yang berstrategi dan eksekusi kalau pun akan berbenturan dengan ‘otonomi daerah, dimana para kepala daerah yang non KMP akan melakukan perlawanan. Disinilah Koranjokowi.com dan Koranprabowo.com nanti akan menempatkan diri didepan bersama pasukan Usamah, egh..Mas Wapres.
GIBRAN BUKAN USAMAH
TAPI DIA MENJALANKAN KONSTITUSI
SEBAGAI WAPRES THN.2024-2029
Saya paham jika banyak yang tidak sependapat dengan saya, tidak apa, mohon maaf lahir bathin.
(Red-01/foto.ist)
@koranjokowi.com
@koranjokowi https://www.instagram.com/k0ranj0k0wi/
FB KORANPRABOWO : https://www.facebook.com/share/15Vf3QRqxB/
Kabar Jakarta (112), Gusmar Adnan. “Hasyim, Kamu Memang Zahara!”
Be the first to comment