
TERMINAL MULYOJATI KOTA METRO LAMPUNG ‘SUDAH SEPUH, “ANTARA HIDUP DAN MATI !?”
Koranjokowi.com.Kab.Lamteng : Terminal Mulyojati 16 -C kecamatan Metro barat kotamadya Metro Prov.Lampung yang di bangun pada tahun 1990 an kini nasibnya sangat memprihatinkan tampak seperti tidak bertuan .Terminal kota metro dengan luas lahan kurang lebih 2 hektar yang terdiri dari bangunan terminal induk dan lahan parkir beserta taman terminal ini hanya ada satu satunya, namun oleh pemerintah kota metro tidak di perhatikan sama sekali kendati sudah berapa kali berganti walikota akan tetapi walikota sepertinya tidak perduli akibatnya bangunan tersebut semakin hari kian parah mungkin juga tidak lama akan rubuh dengan sendirinya.
Kami, saya, stafsus KoranJokowi.com ditemani senior kami, ‘Papi’ Sukowiyono tertegun disana, benar kata laporan warga bahwa Terminal itu ‘seolah tidak ada jantungnya, berhenti berdegup. Mashaa Allah. Bagaimana bisa terjadi, sedangkan lokasinya tidak jauh dari kantor walikota Metro.
Hal ini dikatakan oleh Mar,salah satu pedagang yang berjualan dilokasi terminal tersebut “Biaya ngebangunya pasti gede kan ya bang, pertanyaan kami ini mau diapain?”
Masih katanya, jika hujan atap terminal sudah banyak yang bocor , kondisi seperti ini membuat para pedagang kecil kebingungan jika hujan turun ditambah lagi suasana di terminal sepi sehingga hasil tidak sebanding tapi mereka mau bagaimana lagi apalagi pandemi C19 ini keluhnya kepada Koranjokowi.com (Selasa 3/8 )
‘Plak…..!, seekor lalat hinggap didahi, kami tidak tahu apa itu berasal dari sampah pasarterminal kumuh itu atau darimana.
Hal yang sama juga dikatakan Yan,salah satu ojek pangkalan yang setiap hari mangkal disana, “Dapat Rp.50.000 sehari saja sudah untung bang, habis mau bagaimana lagi”, dan hal senada disampaikan Madiono, tukang ojek lainnya, “Sudah sering kami tidak dapat tarikan sama sekali .Kami sangat berharap kepada pak walikota yang baru bisa memikirkan nasip kami ,mbok ya kami diperhatikan pak, bagaimana caranya supaya terminal ini bisa ramai kembali seperti dulu , diperbaiki lah apalah gitu. Parkir dan jalan juga diperbaiki sehingga penumpang turun disini. Dan kami yakin jika terminal ini ditata dan dibangun pastinya suasana akan menjadi ramai tidak seperti sekarang”
Saya dan rekan (Sukowiyono) terdiam menyembunyikan kegelisahan yang sama.
Ya Allah teganya pak Walikota…
Jika memang sudah ‘sepuh dan malas merawat, taroh saja di Rumah Jompo. ‘Rebes!
(Farizal/Suko)
Be the first to comment