
Eco Enzyme di era pandemi Covid 19 – (2), “ECO ENZYME UNTUK BENCANA”
Koranjokowi.com, Bekasi, Jabar : Masih ingatkah para pembaca setia online koranjokowi.com edisi 28 Juli 2021, dibawah judul Eco Enzyme ( EE) diera pandemic covid-19, “SEMOGA PRESIDEN MENDUKUNG”?
Chairel Malelak,S.P,M.Si -Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian Kabupaten Timur Tengah Utara NTT yang juga menjadi Dosen Pertanian, yang memaparkan proses pembuatan dan manfaat EE. Tadi pagi juga Kamis (12 Agustus 2021-red) muncul Bersama Palang Merah Indonesia ( PMI) NTT dalam zoominar bertema : Eco Enzyme Cairan multi manfaat. Sepak terjangnya dalam dunia Pertanian dan Dunia EE tidak diragukan lagi. serta mengedukasi masyarakat luas untuk bergerak guna turut ambil bagian dalam proses pembuatan EE. Yang dianggap sebagai kegiatan kemanusiaan sekaligus tempat saya berkarya,ujar Chairel.
Kali ini yang menjadi Pemakalah adalah komunitas Relawan EE Bandung. Segudang manfaat dari EE cairan ini antara lain untuk bersih-bersih rumah,deterjen,,pertanian, hewan ternak untuk pupuk organic,pengusir hama, desinfektan , mengurangi radiasi Laptop/Kompute, bahkan bisa juga menghilankan kotoran ungkapnya.
Eco Enzyme Unrtuk Bencana , kata malela, yaitu; (1) Tuangkan EE ke areal banjir.(2)Mengobati luka.(3 membersihkan udara di pegungsian.(4) Menghilangkan bau bangkai,(5)Menjernihkan air dan (6)Memulihkan kondiisi tanah pertanian. Rekomendasi untuk Spraying: (1)Diseminasi mengenai seberapa efektif penyemprotan disinfektan diruang terbuka,(2) Menggunakan bahan disifektan yang ramah Lingkungan dan manusia,(3) Melakukan penyemprotan dilingkungan masyarakat (misalnya tempat ibadah, sekolah,). (4)melakukan penyemprotan diwaktu yang tidak ramai/saat jam tidak sibuk,(5)Mendorong masyarakat melakukan penyemprotan disinfektan mandiri di rumah,(6) Melakukan advokasi dengan pemerintah setempat jika memungkinkan ,(7) Melakukan kerjasama dengan aparat desa/kelurahan /satgas lokal,(8) Saat pemyemprotan dengan gunner/kenderaan dengan pengeras suara dengan tatacara teredukasi.
Sumarsono – PMI pusat membuka secara resmi zoominar ini, dengan ucapan Terimakasih kepada semua pemakalah dan peserta Zoominar semoga bermanfaat dan dapat ditularkan kepada masyarakat di daerahnya masing-masing. Chairel Mallelak yag memiliki wawasan mumpuni, pernah mendapat penghargaan dari Presiden RI,bahkan pernah dapat dari Kementerian Pertanian.
Evy yang menjadi Moderator ini membei pengantar , bahwa EE yang berasal dari alam, kita kembalikan kealam juga dalam bentuk hasil akhir olahan, untuk membasmi segala bakteri,virus dll.Arifin yang dari PMI menjelaskan dalam konteks kemanusiaan PMI secara serius mengembangkan dan pembelajaran bagi wilayah-wilayah di Indonesia. Secara ilmiah dan keilmuan EE dapat diterima.
Diawal tahun 2020, bahkan sebelumnya kata Arifin, pulangnya mahasiswa dari Wuhan negeri Cina , mereka kita tampung dulu di Pulau Natuna ujar dia Bulan Maret yang lalu kita lakukan Spraying disana. Dari sesi tanya jawab, saya menanyakan Danau Toba sudah terkontaminasi akibat maraknya Keramba jaring apung di danau Toba sehingga tercemar.
Kami dari Lingkungan hidup Servatius Kp.Sawah Bekasi, berencana untuk mencoba mengolah sampah,di Kabupaten Samosir, secara informal kami sudah berkomunikasi dengan kepala Dinas lingkungan hidup Kabupaten Samosir, dan mendapat respon postif dari mereka. Namun terkait dengan EE, bagaimana caranya mejernihkan air Danau Toba yang sudah tercemar ini ?
Chairel Malela dan Sumarsono memberi jawaban :Karena danau Toba itu sangat luas, maka metode yang digunakan adalah memberdayakan masyarakat sekitar danau Toba untuk melakukan proses pembuatan EE termasuk mengolah sampah yang ada di Danau Toba. Bahkan pak Sumarsono sudah memberikan Nomor pak Rahmat Kepala PMI Sumut untuk bisa dihubungi guna berkolaborasi melaksanakan program ini di Danau Toba Sebut saja nama saya kata pak Sumarno supaya cepat direspon kata pak Sumarno dari PMI pusat.
( Ring-o )
Sebelumnya,
Eco Enzyme di era pandemi Covid 19 – (1), “SEMOGA PRESIDEN JOKOWI MENDUKUNG !” | KORAN JOKOWI
1 Trackback / Pingback