
SALURAN SEKUNDER PUJO ASRI KAB. LAMTENG ‘MANGKRAK, “MAU MARAH KE SIAPA ?”
Koran Jokowi.com. Kab.Lamteng : Jika kita melintas di kampung Pujo asri Desa Pujo Asri ( PA) kecamatan Trimurjo, Kab. Lampung tengah (Lamteng) pasti kita disuguhi pemandangan jaringan irigasi sekunder yang keberadaanya merusak pemandangan .Jaringan irigasi sekunder yang melintasi disana sepertinya sudah lama dibiarkan oleh pemerintah provinsi maupun kabupaten Lampung tengah sendiri.‘Mangkrak !?
Saat ada acara yang dipusatkan di kampung Pujo asri seperti acara bulan bakti gotong royong maupun pada acara lomba lomba lainya, masyarakat selalu menanyakan kapan saluran irigasi di bangun kepada pejabat yang datang saat acara ,namun sepertinya mereka tidak perduli dan saling lempar tanggung jawab.
Mat ,petani tanaman pangan padi dan palawija, warga Pujo asri mengatakan, “Kami sering mengalami kekurangan pasokan air untuk kererluan tanam padi karena lahan sawah kami terletak diujung desa air sulit irigasi tidak sampai. Dan kami terpaksa beralih menanam jagung dan tanaman lain”
Mat menambahkan , “Saluran irigasi sekunder yang terletak di tengah desa kami tidak mampu menampung debit air karena saluran tersebut penuh lumpur.Dengan banyaknya lumpur terjadi pendangkalan ,jika ini dibiarkan tidak dibangun maka akan seperti ini terus.Untuk itu kami berharap kepada Dinas PUPR bidang irigasi diprovinsi Lampung maupun Dinas pengairan kabupaten Lampung tengah untuk segera mengambil langkah cepat untuk memperbaiki saluran saluran sukunder maupun tersier yang ada di desa kami “, ujar Mat
Kasyanto[- kepala kampung Pujo asri kepada saya, selaku StafSus KoranJokowi.com Kab. Lamteng ,juga berharap saluran sekunder yang melintasi kampungnya segera mendapat perhatian pemerintah terutama dinas pengairan untuk sesegera mungkin dibangun. “Dan jika saja diijinkan DD untuk perbaikan saluran tersebut kami akan masukan draf usulan melalui dana desa DD untuk tahun depan ,tapi karena pekerjaan tersebut membutuhkan dana besar volume panjang kuran lebih 1500 meter saya kira DD tidak cukup karena dimasa pandemi Corona ini anggaran banyak yang di alihkan untuk kegiatan non pisik.
Kami sebagai aparat kampung sering didesak oleh warga ,lantaran banyak kegiatan pertanian tidak bisa berjalan optimal dikarenakan pengairan irigasi tidak maxsimal saluran tidak dapat berfungsi normal ditambah lagi saat ini kondisi musim kemarau dan tanaman padi masih sangat membutuhkan pengairan pungkasnya”
Saya terdiam, mau marah, marah kesiapa?
Cpd !
(Farizal-Suko/Foto.ist)
1 Trackback / Pingback