Bupati Banjarnegara – Budhi Sarwono, ” BUPATI JALUR INDEPENDEN YANG KONTROVERSI, MENDAGRI BISA APA !?”

Bupati Banjarnegara – Budhi Sarwono, ” BUPATI JALUR INDEPENDEN YANG KONTROVERSI, MENDAGRI BISA APA !?”

KoranJokowi.com, Bandung : Bupati Banjarnegara – Budhi Sarwono ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Ia diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi terkait pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2018. Ia juga langsung ditahan oleh KPK di rutan KPK pada Kavling C1 untuk kepentingan penyidikan selama 20 hari ke depan. Penahanan itu terhitung sejak tanggal 3 hingga 22 September 2021.

Budhi Sarwono membantah dugaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahwa dirinya menerima fee sebesar Rp 2,1 miliar dari berbagai proyek infrastruktur di Banjarnegara. Budhi justru meminta agar KPK membuktikan adanya pemberian uang dari pemborong kepada dirinya. “Saya tadi diduga menerima uang Rp 2,1 miliar. Mohon untuk ditunjukkan yang memberi siapa, kepada siapa, silakan ditunjukkan dan pemberinya siapa yang memberikan ke saya. Insya allah saya tidak pernah menerima pemberian dari para pemborong semua,” 

Siapa Budhi Sarwono ? nama slinya, HanziWing Tjien; lahir di Banjarnegara tgl. 27 November 1962, politikus berketurunan  Tionghoa yang menjabat sebagai Bupati Banjarnegara periode 2017 – 2021. Ia bersama Syamsudin berhasil memenangkan pemilihan umum Bupati Banjarnegara 2017 dari JALUR INDEPENDEN  dengan suara sebanyak 285.117  suara dan dilantik bersama tiga pasangan kepala daerah lainnya oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 22 Mei 2017

Budhi putra  dari pasangan Soegeng Boedhiarto dan Karolinna,yang memiliki delapan bersaudara. Soegeng merupakan seorang veteran Indonesia dengan nomor 10.024.979/PK dan mantan anggota Pos Rahasia dalam Kota Corp Polisi Militer Djawa (CPMD) yang bertugas sebagai penyadap intelijen.

Budhi sempat menjadi seorang bandar narkoba dan kemudian mengalami mati suri akibat overdosis penggunaan. Di saat itulah dirinya mengalami perjalanan spiritual ketika mati suri dan kembali di hidupkan. Setelah itu, ia menemukan hidayah dan memeluk agama Islam pada 1998

Dalam kehidupannya sarat kontroversi, diantaranya:

Menyindir Gus Dur ?

Pada Oktober 2019, Budhi pernah menyebut “matanya buta” yang ditujukan kepada Abdurrahman Wahid (Gus Dur) melalui video. “Oh gini Pak Sekda, itu dinas ditutup semua saja. Bubarkan semua untuk Dinas PU semua. Saya tanda tangani sekarang. Gus Dur yang matanya buta saja menutup Dinas Penerangan dan Sosial apalagi Wing Tjien yang matanya bisa lihat”

Hal ini membuat gusar  para Gusdurian, untuk keluarga alm Gus Dur dapat menahannya

Tidur di jalan

Pada 21 Oktober 2019, Budhi menjadi perbincangan di media sosial setelah dirinya tidur dengan pakaian dinas lengkap bersama dua orang lainnya di jalan yang telah diperbaiki.  Ia menyatakan tindakannya sebagai ekspresi kegembiraan dalam bentuk yang spontan.

Penanganan COVID-19

Budhi sempat mengizinkan acara pernikahan digelar meski dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Juni 2021. Padahal, kasus pasien COVID-19 di Jawa Tengah meningkat secara signifikan. Aparat dikerahkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menaati protokol kesehatan. Masih di bulan yang sama, ia menuai kontroversi dengan menuding ada permainan klaim biaya perawatan pasien Covid-19 oleh pihak rumah sakit. Ia juga menyebut adanya petugas sales rumah sakit yang membuat angka COVID-19 di sejumlah daerah meningkat.

Nama Menteri Luhut Binsar Panjaitan jadi Menteri Penjahit , Tidak sengaja?

Dalam suatu unggahan video di media sosial, Budhi salah dalam menyebutkan nama Luhut Binsar Panjaitan  (LBP) dengan sebutan “Pak Penjahit” ketika memberi pernyataan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kabupaten Banjarnegara. Setelah menjadi perbincangan hangat di internet, ia menyatakan permohonan maaf melalui video yang diunggah di akun media sosial milik pemerintah Kabupaten Banjarnegara

Hal itu disampaikan Budhi saat wawancara doorstop dalam sebuah acara. Potongan video wawancara itu pun viral di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 26 detik tersebut, Budhi sedang menjelaskan perkembangan kasus Covid-19 di Banjarnegara. “Alhamdulillah Banjarnegara (awalnya) BOR-nya 99 persen, terus turunlah PPKM darurat. Saya baca aturannya sesuai perintah Pak Presiden yang langsung ditindaklanjuti Menteri Dalam Negeri dan dilaksanakan pada waktu rapat bersama menteri siapa itu, penjahit atau apa lah, (yang) orang Batak itu,” ujar Budhi.

Hal ini juga membuat gejolak, publik menuduh Budhi rasis !

Akhirnya Ia mengaku, menyebut Luhut sebagai Menteri Penjahit lantaran ia tidak hafal nama LBP yang panjang. Budhi mengatakan, pernyataannya itu sama sekali tidak bermaksud untuk menghina Luhut. “Mohon maaf karena tidak hafal jadi disingkat yang mudah. Tapi saya tidak punya tujuan menghina apapun, karena sebisa saya bicara. Sekali lagi kami mohon maaf kemarin yang saya sebut Pak Penjahit, karena saya tidak hafal semuanya. Mohon bapak menteri bisa memaafkan saya. Demi Allah, demi Rasulullah saya lahir batin untuk melaksanakan tugas negara,” katanya.

(Red-1/B4ron-Foto.ist)

 

Tentang RedaksiKJ 3811 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan