
Buah Labu, Makanan Rasulullah SAW & Halloween ?
Koranjokowi.com, Bandung : Pasca Nabi Yunus AS dikeluarkan dari Perut ikan hiu, Allah SWT / Tuhan YME menciptakan pohon Labu untuk beliau beristirahat/berteduh juga bertani agar mampu meneruskan hidupnya. Sejarah terus berjalan hingga masuklah jaman Rasulullah SAW
Dan Buah labu merupakan makanan kegemaran beliau karena Labu itu ditanam oleh Nabi Allah Yunus AS. Manusia pertama yang menanam dan ,emakan buah labu adalah Nabi Allah Yunus AS itu sendiri.
Melihat itu semua maka segala cara dilakukan Yahudi untuk menghinakan buah labu, salah satunya dengan diciptakannya Malam HALLOWEN, dimana buah Labu diciptakan berupa karakter syaitan dan iblis dalam kebudayaan Barat, manusia labu, makhluk angkasa luar, tukang sihir, kelelawar, burung hantu, burung gagak, burung pemakan bangkai, rumah hantu, drakula, kucing hitam, labah-labah, goblin, zombie, mumiya, tengkorak, dan manusia serigala.
Bahkan mereka menanam Labu bukan untuk dimakan, selain untuk Halloween juga dibiarkan tumbuh liar untuk dimakan tikus dsb.
Karena dianggap telah ‘keluar batas kewajaran, Michael Broyde, seorang rabi Ortodoks, menentang kaum Yahudi yang merayakan Halloween, namun diminta untuk merayakan Purim (Hari Raya Yahudi?, mohon maaf jika salah); dan anaka anak diperbolehkan memakai kostum aneka rupa
Alkitab memperingatkan, ’Tidak boleh ada di antara kamu seseorang yang meminta petunjuk kepada roh-roh atau bertanya kepada arwah-arwah.’ (Ulangan 18:10-12, Kitab Suci Komunitas Kristiani) Meski banyak orang merayakan Halloween hanya untuk bersenang-senang, Alkitab menunjukkan bahwa ada fakta serius di balik perayaan itu. Di 1 Korintus 10:20, 21, Alkitab mengatakan bahwa kita tidak boleh ”bersatu dengan roh jahat” dan ’makan di meja roh jahat’.
Halloween atau Hallowe’en (kependekan dari All Hallows’ Evening, yang berarti Malam Hari Semua Orang Kudus), disebut sebagai Allhalloween,All Hallows’ Eve, All Saints’ Eve. Halloween adalah suatu perayaan yang dapat dijumpai di sejumlah negara pada tanggal 31 Oktober, yaitu malam Hari Raya Semua Orang Kudus (All Hallows’ Day) di Kekristenan Barat. Perayaan tersebut mengawali peringatan trihari Masa Para Kudus (Allhallowtide), suatu periode dalam tahun liturgi yang didedikasikan untuk mengenang orang yang telah meninggal dunia, termasuk para kudus atau santo/santa (saints, hallows), martir, dan semua arwah umat beriman
Di Indonesia Halloween cukup dinikmati secara historis berpantang daging pada Malam Para Kudus, suatu tradisi yang tercermin dengan makan makanan tertentu pada hari vigili ini, misalnya apel, panekuk kentang, dan kue jiwa. Juga menghias mal/pusat hiburan dengan aneka simbol Halloween , having-fun, bukan ritual ibadah/keagamaan. Mengapa?, karena ini Indonesia yang dikenal bertoleransi tinggi.
Perayaan Halloween yang sudah sangat menglobal sekarang ini, menjadi sebuah budaya baru bagi masyarakat yang ikut merayakannya. Itu harus kita terima dengan ‘ikhlas, kecuali disaat merayakannya identik dengan prostitusi, narkoba, intoleran, radikal dsb. Maka menjadi ‘aneh saat muncul kelompok yang mengatas-namakan Islam kemudian mengobrak-abrik simbol simbol Halloween , karena Rasulullah SAW pun tidak melakukan itu.
Jika ini pun menyalahkan AS itu pun salah, karena pemerintah AS pun melarang siswa sekolak dan anak-anak mengenakan kostum Halloween Squid Game. Mereka mengkhawatirkan para siswanya mengagungkan kekerasan.
Ahahahah..
RELAWAN JOKOWI TIDAK TAKUT HALLOWEEN
YANG KAMI TAKUTKAN ADALAH
PEJABAT YANG DISUMPAH DIBAWAH KITAB SUCI
NAMUN MASIH KORUPSI
DAN PENDUKUNG RADIKAL & TERORISM
Apapun Pro-kontra Halloween, Buah Labu penuh keistimewaannya yang tersendiri bagi pencinta Rasulullah dan sahabat, Jadikanlah Buah Labu sebagai Makanan teristimewa kita sebagai umatnya, dengan Membela dan meletakkan kembali (Buah Labu kecintaan Rasulullah) di tempat yang Mulia (Menghargai mensyukuri rezeki dari Allah),
Sekaligus mengenang dan memperingati keluarnya Nabi Yunus AS dari perut ikan Hiu
“ lakum diinukum wa liya diin ”
That’s all
(Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
NOEL – JOMAN ATAU ERICK TOHIR YANG HARUS DIPECAT !? – KORAN JOKOWI
Editorial (24), RELAWAN KUBU PUAN, KUBU GANJAR & RELAWAN KUBU NGOPI SYANTIK ? – KORAN JOKOWI
Be the first to comment