Suratman, Prov. Jambi. “KORANJOKOWI DUKUNG 1000% MIMPI SUKU ANAK DALAM HIDUP NYAMAN”

Suratman, Prov. Jambi.

“KORANJOKOWI DUKUNG 1000% MIMPI SUKU ANAK DALAM HIDUP NYAMAN”

Koranjokowi.com, OPINi:

Suku Kubu ( Suku Anak Dalam / Orang Rimba) adalah salah satu suku bangsa minoritas yang hidup di Pulau Sumatra, tepatnya di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Mayoritas dari mereka hidup di Provinsi Jambi, dengan perkiraan jumlahnya menurut BPS Jambi lebih dari 3000 -30.000 orang (?)

Apapun merekalah sesungguhnya ‘pemilik’ kawasan Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD)  dan selatan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh (TNBT)  termasuk di hutan-hutan sekunder dan perkebunan kelapa sawit sepanjang jalan lintas Sumatra –  Sumatera Selatan

undefined

Menurut tradisi lisan suku Anak Dalam merupakan orang Maalau Sesat, yang lari ke hutan rimba di sekitar Air Hitam, Taman Nasional Bukit Duabelas. Mereka kemudian dinamakan Moyang Segayo. Ada juga yang menyebut  mereka berasal dari wilayah Pagaruyung, yang mengungsi ke Jambi. Ini diperkuat kenyataan adat suku Anak Dalam punya kesamaan bahasa dan adat dengan suku Minangkabau, seperti sistem kekeluargaan matrilineal.

Kehidupan mereka seminomaden, dan berkelompok dengan sebutan “Tubo” yang dipimpin oleh seorang “Tumenggung” dan terdiri dari beberapa kepala keluarga. Biasanya pemilihan Tumenggung berdasarkan garis keturunan, tetapi sekarang siapapun bisa dipilih sebagai Tumenggung asalkan dinilai punya kapasitas.

Siapapun mereka adalah pemilik syah tanah bumi pertiwi di Jambi, titik.

Mereka yang harus didukung , harus dilindungi dan dibantu mendapatkan apa yang mereka minta selama puluhan tahun ini, bukan hanya untuk kepentingan Pilpres atau pun Pilkada semata baru mereka diperhatikan. Seperti itulah yang disampaikan Pimred Koranjokowi.com sejak lama.

Kita, Koranjokowi.com ‘kerap’ menampilkan tulisan yang berkaitan dengan mereka (Suku Anak Dalam/SAD) sejak lama, khususnya saat muncul kegaduhan  sengketa lahan antara Suku Anak Dalam (SAD) dengan perusahaan swasta dsb  yang telah berlangsung lebih dari 25 tahun lalu.

Entah karena kerapnya kita menulis tentang itu atau bukan yang jelas, September 2023 lalu Menteri ATR/BPN.RI (saat itu) – Hadi Tjahjanto  bersama jajarannya dan pihak terkait menyerahkan lebih dari 13 Sertipikat Hak Kepemilikan Bersama SHKB terhadap 516 kepala keluarga (KK) SAD Tebing Tinggi dan 3 Sertipikat Hak Kepemilikan Bersama terhadap 268 KK masyarakat Desa Jadi Mulya, dsb.

Bahkan kemudian kehadiran beliau wajar  disebut sebagai Menteri ATR/Kepala BPN ‘pertama’ yang perduli dan datang kesana  ikut menyelesaikan konflik lahan ini. “Apakah semua ini karena ada peran Koranjokowi.com?”, tanya saya kepada Pimred diseluler (5/8) lalu.

Pimred menjawab, “Kita semua tidak pernah memikirkan itu sampai saat ini, yang penting ada solusi atas konflik tersebut dan saudara saudara kita SAD disana dapat hidup nyaman dan tenteram”, jawab Pimred.

Mari kita tepis anggapan pihak luar yang menyatakan  bahwa tidak semua benar apa yang disampaikan  Bank Dunia thn.1944 lalu dalam laporan berjudul “Indonesia Impact Evaluation Report” ada ribuan orang SAD yang terusir dari hutan, akibat program pembangunan nasional/daerah khususnya program transmigrasi dimana kemudian mereka ‘terusir atau diusir’ dan kemudian mencari penghidupan  keberbagai tujuan dan tempat bahkan tak sedikit yang …(maaf)… menjadi pengemis dibumi yang mereka pijak.

Semoga di tahun 2024-2029 mendatang pemerintah lebih serius

bersama keinginan dan harapan saudara saudara SAD kita, aamiin allahuma amiin.

(Srm/Red-01/Foto.ist)

Lainnya,

Lainnya,

@koranjokowi.com
@koranjokowi
https://www.instagram.com/k0ranj0k0wi/
Tentang RedaksiKJ 3922 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan