
“Wahai Orang Senayan, Tiru Tari Haka Maori ini!”
Koranjokowi.com, Internasional :
Pekan lalu, saya sempat dikirimi link Video Tiktok tentang Tarian Haka dari suku Maori , penduduk asli Selandia Baru yang telah tinggal di Selandia Baru, atau Aotearoa, selama lebih dari 1.000 tahun. Dimana divideo yang dibuat November 2024 itu memperlihatkan salah satu anggota parlemen Selandia Baru, Hana Rawhiti, menginisiasi aksi ‘Haka Maori’ itu di tengah sidang perlemen hingga membuat rapat tertunda.
Aksi ‘Haka Maori’ itu sebagai bentuk penolakan rancangan undang-undang (RUU) yang akan mengkaji ulang Perjanjian Waitangi antara Inggris dan suku Maori Pribumi .Suku Maori menggelar aksi menolak RUU yang dianggap akan mengurangi hak mereka. Diluar gedung, ribuan perwakilan suku melakukan aksi pula membuat lalu lintas sekitar macet parah.
Aksi ini adalah puncak dari rangkaian selama 9 hari yang digelar di seluruh Selandia Baru. Suku Maori menentang RUU itu karena dianggap menafsirkan kembali klausul lama yang sudah berlaku sejak lama. Klausul lama itu ditandatangani pada 1840 oleh Kerajaan Inggris dan 500 pimpinan kelompok Suku Maori.
Dalam klausul itu terdapat poin soal bagaimana kedua belah pihak bisa sama-sama membangun pemerintahan di Selandia Baru. Maori adalah suku asli di Selandia Baru dan mencakup 20 persen dari 5,3 juta penduduk di sana
Kembali ke video diatas, menurut PimRed ,“Pastinya video ini sampai sekarang masih viral, dan ‘aksi budaya’ mempunyai pesan besar dan mengena. Maka mengapa tidak dicontot/tiru oleh para legislator (DPRRI, DPRD atau DPD.RI) ditahun 2025-2029 mendatang, ini lebih keren dibandingkan aksi lempar kursi, main-game, tidur , nonton film-biru dan aksi tercela lainnya yang kerap terjadi selama ini”
Haka adalah tarian tradisional Maori yang melibatkan gerakan-gerakan yang tersinkronisasi, yang sering kali melibatkan aspek tantangan. Haka sering kali ditampilkan secara berkelompok dan dapat menunjukkan kekuatan, kebanggaan, dan solidaritas suku.
Tindakan yang dilakukan termasuk menghentakkan kaki, menjulurkan lidah, dan menepuk tubuh secara berirama untuk mengiringi nyanyian keras. Kata-kata haka sering kali menggambarkan leluhur dan peristiwa dalam sejarah serta aspirasi suku secara puitis. Secara lebih modern, kata-kata haka dapat menggambarkan peristiwa terkini atau isu politik.
Seperti halnya kebudayaan lain, bahasa Māori secara tradisional merupakan bahasa lisan, jadi waiata (lagu) dan haka digunakan untuk berbagi cerita dan selama acara seremonial. Adapun Kapa haka adalah bentuk seni kuno yang masih ada hingga saat ini dan sering diajarkan di sekolah-sekolah di Selandia Baru. Seni ini biasanya melibatkan aksi dan lagu.
Secara tradisional, kapa haka digunakan untuk menakut-nakuti musuh atau untuk menghibur penonton. Seni pertunjukan Maori sangat energik dan kuat. Para pemain menggunakan whākana (mata lebar) dan whētero (menjulurkan lidah – khusus pria).
Sejarahnya, penggunaan tarian haka sebagai acara penyambutan keluarga kerajaan Inggris membantu menaikkan prestisenya di Eropa. Pangeran Alfred, Adipati Edinburgh adalah anggota keluarga kerajaan pertama yang mengunjungi Selandia Baru pada 1869. Setelah Alfred tiba di Wellington, ia dipersembahkan dengan tarian haka yang kuat. Bahkan The Wellington Independent melaporkan bahwa

“Kegirangan Māori menjadi tidak terkendali. Mereka menggerakan tangannya, mereka menari, mereka melempar senjatanya dengan buas ke udara dan berteriak seperti iblis yang dilepaskan. Namun, teriakan keras ini dilakukan dengan nada yang bersahabat”
(DennyQ/Red-01/foto.ist/Newshub)


Denny, Bang Bayok, Bang Bewok, Buana, Heri, Kang Haji, PimRed, Anton.


https://www.facebook.com/profile.php?id=61557277215737
Be the first to comment