KoranJokowi.com, Bandung : Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Achmad Rizal Purnama membenarkan bahwa kemarin (Selasa,28/7) telah dilakukan komunikasi melalui telepon antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, agenda utama pembicaraan yaitu membahas perkembangan terkini di Palestina khususnya meliputi proses rekonsiliasi dan dampak pandemi virus corona.
Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Itu juga mengatakan jika Presiden Abbas meminta untuk komunikasi langsung dengan Presiden Jokowi guna memberi update terkait kondisi terakhir di Palestina pasca tertundanya pengumuman rencana aneksasi Israel.
Dalam pembicaraan tersebut, Presiden Abbas menyampaikan kemajuan proses rekonsiliasi beberapa elemen di Palestina, khususnya antara Fatah dan Hamas, yang memiliki posisi yang sama terkait penolakan aneksasi oleh Israel.
Sementara itu, Palestina menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan proses perundingan untuk menyelesaikan konflik dalam kerangka multilateral. Hal ini tentu melibatkan kuartet yang terdiri dari Uni Eropa, Rusia, PBB, dan Amerika Serikat.
Presiden Abbas juga meminta dukungan Indonesia dalam proses perdamaian dan menyampaikan apresiasi kepada Presiden Jokowi atas komitmen Indonesia dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina.
“Dalam tanggapannya Presiden (Jokowi) menyampaikan posisi dasar Indonesia terkait dengan rencana aneksasi. Presiden menegaskan bahwa kita menolak aneksasi, karena dari seluruh parameter hukum internasional tentu aneksasi adalah suatu tindakan ilegal,” kata Rizal.
Presiden Jokowi juga menyampaikan komitmen Indonesia untuk memberikan bantuan kepada pemerintah Palestina dan Badan PBB untuk Urusan Pengungsi Palestina (UNRWA) masing-masing sebesar 1 juta dolar AS (setara Rp14,6 miliar), serta Palang Merah Internasional (ICRC) sebesar 500 ribu dolar AS (setara Rp7,3 miliar).
Yeaghh… !!
+_+
Be the first to comment