
SELAMAT BERTUGAS JENDERAL MOELDOKO, “Semoga hablum minan-nas dan hablum minallah”
KoranJokowi.com, Bandung : Apapun, Jenderal TNI Purnanwirawan Dr. Moeldoko, S.IP.yang saat ini selaku Kepala Staf Presiden RI akhirnya didaulat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat dalam Kongres Luar Biasa , Deli Serdang, Sumut (5/5).
KLB ini ‘dirasa’ publik sama dengan kongres yang terjadi pada 2013 saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ditetapkan sebagai ketua umum menggantikan Anas Urbaningrum. Sebagaimana ini pula disampaikan Mantan kader Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun. “Iyalah, SBY pernah melakukan kudeta partai. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu dulu mengambil alih kursi ketua umum dari Anas Urbaningrum yang terpilih dalam kongres di Bandung pada 2010.Meski Anas belum berstatus tersangka, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Pembina PD dan juga Presiden RI saat itu mengambil kekuasaan Anas Urbaningrum dengan cara membentuk Presidium. SBY menjabat ketuanya, dan Anas Urbaningrum sebagai wakil ketua”
Ditambahkan Jhoni kepada Pers , Setelah Anas Ubaningrum menjadi tersangka, terjadilah Kongres Luar Biasa (KLB) pertama atau Kongres III Partai Demokrat di Bali tahun 2013 untuk melanjutkan kepemimpinan Anas Urbaningrum hingga 2015. Pada saat itu SBY mengatakan hanya akan meneruskan sisa kepemimpinan Anas Ubaningrum. Dan kepada dirinya, SBY perintahkan Jhoni Allen Marbun untuk membujuk Marzuki Alie yang saat itu menjabat ketua DPR RI agar tidak maju sebagai kandidat ketua umum Partai Demokrat.
PROFIL KETUM PARTAI DEMOKRAT VERSI KLB MARET 2021.
Moeldoko lahir sebagai anak bungsu 12 bersaudara dari pasangan suami istri Moestaman dan Hj Masfuah. Moeldoko berasal dari keluarga yang tidak punya, dan ia pernah hidup susah di kampungnya yang jauh dari perkotaan. Sejak kecil Moeldoko selalu bekerja keras. Bahkan, ia nyaris tak pernah melipat jemari tangannya karena bekerja tiada henti. Mulai dari mengerjakan proyek pembangunan desa, hingga menyediakan pasir dan batu yang diangkut dari pinggir kali setiap hari seusai pulang sekolah.
Semua itu ia lakukan untuk menopang kebutuhan keluarganya. Pernah hidup susah tidak membuat Moeldoko putus asa. Nyatanya, ia terus membuktikan tekad dan prestasi yang membanggakan. Pria kelahiran Kediri, 8 Juli 1957 itu mengawali karier sebagai Komandan Peleton di Yonif Linud 700 Kodam VII/Wirabuana pada 1981. Nama Moeldoko kemudian melesat sejak menjabat Kasdam Jaya pada 2008.
Kala masih aktif menjadi Panglima TNI, Moeldoko mendirikan masjid megah ber-arsitektur Turki, Masjid Dr H. Moeldoko di kota tempat ia menghabiskan masa mudanya, Jombang. Masjid yang berada dalam kompleks Islamic Center itu berlokasi di perbatasan Jombang dan Kediri, tepatnya di Jalan Raya Desa Kayen Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang. Masjid ini diresmikan pada 1 Juni 2016, lebih cepat dari peresmian Islamic Centre Dr H Moeldoko yang baru diresmikan pada 6 Juni 2016.
Masjid ini dilengkapi fasilitas pendidikan dan sosial seperti panti asuhan, madrasah, gedung TKA Dharma Wanita, Taman Pendidikan Al Qur’an. Moeldoko juga mendirikan M Foundation, sebuah yayasan sosial yang memiliki fokus kegiatan sosial dalam hal memberikan bantuan pendidikan kepada anak-anak yatim hingga jenjang perguruan tinggi. Bantuan pendidikan M Foundation diberikan dengan persyaratan siswa akan diseleksi dan dievaluasi prestasi belajarnya secara berkala. Moeldoko ingin agar anak-anak yang dibantu M Foundation ini menjadi manusia Indonesia yang lengkap seutuhnya, hablum minan-nas pun juga hablum minallah.
Dan, Kami mewakili KoranJokowi.com, Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), apapun mengucapkan selamat kepada Jenderal Moeldoko. Semoga hablum minan-nas dan juga hablum minallah, Aamiin YRA. ‘Uhuuyy…. (Red-01/Foto.ist)
Be the first to comment