Marsantabi, Santabi Da Oppung – (9), ‘PAK JOKOWI, PAK KAPOLRI, PAK KAPOLDA, WARGA PANCUR BATU KAB. DELI SERDANG PERLU POLICE LINE !?” …. “SIAPA YANG AKAN MENJADI SINGA-NYA ASWANDI SURBAKTI”

Marsantabi, Santabi Da Oppung – (9), ‘PAK JOKOWI, PAK KAPOLRI, PAK KAPOLDA, WARGA PANCUR BATU KAB. DELI SERDANG PERLU POLICE LINE !?”

 

“.. SIAPA YANG AKAN MENJADI SINGA-NYA ASWANDI SURBAKTI..”

 

KoranJokowi.com, Bandung : Fabel ( bahasa Inggris: fable) adalah cerita yang menceritakan kehidupan hewan yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel adalah cerita fiksi atau khayalan belaka ( fantasi ). Kadang kala fabel memasukkan karakter minoritas berupa manusia. Cerita fabel juga sering disebut cerita moral karena mengandung pesan yang berkaitan dengan moral.

Dalam background Fabel ini dan apa yang hendak kami sampaikan, sejenak kita  akan dibawa kedalam visualisasi realita dimana buldoser terus bergerak meratakan lahan milik Aswandi Subakti , seorang warga Dusun III Bekala Simalingkar A Pancur Batu, Kab. Deli Serdang, Prov. Sumatera Utara seluas 3500 meter persegi hingga saat ini Kamis, tgl. 27 Mei 2021.

Padahal lahan itu telah syah milik pribadi dengan surat dari Camat Pancur Batu Kab. Deli Serdang nomor : 592.2/65B/SK/SA/II/2009  tgl. 26 Januari 2010 yang juga telah disetujui oleh Kades Simalingkar A tgl. 18 Februari 2009 lalu. Bahkan Aswandi setia membayar PBB atas lahan itu sejak tahun 1982 dengan nomor NOP.1210 1500 59011 0235 0, sekitar Rp. 287.000/tahunnya

Teman teman KoranJokowi.com dimana saja berada,

Buldoser akan terus berupaya membenamkan rumah dan kehidupan keluarga Aswandi , sudah tidak ada lagi kemanusiaan disana rupanya. Pemerintah daerah pun seolah tutup mata. Mengapa pula Polda Sumut tidak memasang POLICE LINE disana jika itu lahan berkonflik bukankah Aswandi telah melapor ke Polda . Lalu apa guna Aswandi melaporkan hal ini ke Polda Sumut atas hal itu sebagaimana surat No; B/829/V/2021/SPKT/Polda Sumut, tanggal 6 Mei 2021 lalu  jika buldoser itu terus merangsek semua harta benda Aswandi dan keluarganya?

Teman teman KoranJokowi.com dimana saja berada,

Apakah ceritera dibawah ini mewakili kasus Aswandi, simaklah. Alkisah dalam satu ceritera rakyat, ada kehidupan dalam satu hutan, menjelang petang  dari jauh terdengar rintihan ada yang menangis, seekor KANCILyang hendak pulang kandang mendengarnya, kemudian mencari tau siapa yang menangis.

Tidak lama ditemuinya seekor SEMUT, yang sedang menangis dan bersembunyi dibalik sebuah daun. Wajah dan tubuh semut itu menggigil ketakutan, Kancil pun memberi minum dari tetesan gerimis yang kemudian turun, mereka pun masuk dalam satu goa kecil.

Didalam goa itu SEMUT  berceritera jika rumahnya telah dihancurkan oleh seekor RUBAH,  jenis anjing hutan yang dikenal sebagai khewan pelari cepat dan tangkas.

“Saya tidak tahu apa salahnya, tiba-tiba RUBAH itu merusak sarang sehingga hancur”, kata SEMUT itu.KANCIL kemudian menemui RUBAH dan mempertanyakan mengapa merusak sarang SEMUT. Rupanya RUBAH disuruh oleh seekor ELANG yang jahat dengan upah daging segar.

KANCIL pun menemui SINGA – SANG RAJA HUTAN dia menceritakan semua, SINGA pun menemani KANCIL dan  SEMUT menemui ELANG, mereka  mengajak ELANG lomba lari dengan semut, dengan syarat mata ditutup, tidak boleh terbang  dan dilakukan malam iini yang kebetulan akan datang bulan purnama. Pemenangnya boleh tinggal di hutan selamanya, yang kalah maka segera keluar dari hutan.

ELANG dan SEMUT menyanggupi, mereka pun ambil tempat start dibawah pohon Durian dan finish dibawah pohon Mangga yang berjarak 2 kilometer, oleh SINGA tubuh  SEMUT dilumuri cat warna putih dan Elang warna Kuning. Dan tepat saat Bulan Purnama datang lomba pun dimulai , saat di finish mata ELANG dibuka dia merasa bahwa dia telah dahulu sampai di garis finish, saat mata terbuka dia melihat SEMUT itu sudah di finish. Maka ELANG pun dengan angkuh terbang dan meninggalkan hutan entah kemana.

Sebenarnya apa yang terjadi?, demi mengalahkan kedzoliman itu diam-diam SINGA telah melumuri seekor semut lainnya di garis Finish, maka saat ELANG membuka itulah yang dia lihat. Ini yang terlupakan oleh ELANG, bahwa kebenaran itu akan datang dengan segala cara, termasuk kepada keluarga Aswansi Surbakti yang rumahnya hampir setengah ditimbun tanah oleh oknum yang entah disuruh siapa.

SINGA adalah ‘Dewa Penyelamat dalam kasus ini, tinggal kita tunggu siapa SINGA bagi Aswandi itu?, apakah Presiden Jokowi, Kastaf Presiden RI, Kapolri, Ketua Satgas Mafia Tanah, Kapolda dsb KITA LIHAT NANTI. Adapun kami, KoranJokowi.com hanyalah seekor KANCIL yang tidak juga berarti apa-apa jika SINGA tidak melakukan apa apa, namun kami akan maksimal bersama SINGA  memperjuangkan hak-hak dari Aswandi dan keluarganya.

KITA TUNGGU SIAPA SINGA PENYELAMAT ASWANDI?

Marsantabi, Santabi Da Oppung !

Marsantabi, Santabi Da Oppung !

(Red-01/Foto.ist)

-BERSAMBUNG-

Before,

MARSANTABI, SANTABI DA OPPUNG:  KORANJOKOWI.COM MULAI BERAKSI DI PROV.SUMUT. DESA HELVETIA, TUNGGORONO, LAU CIH, SAMPALI, PERCUT SEI TUAN, SIMPANG AMPAT ASAHAN & MANY MORE – (1) | KORAN JOKOWI | Media Independen Relawan

MARSANTABI, SANTABI DA OPPUNG:  KORANJOKOWI.COM MULAI BERAKSI DI PROV.SUMUT. DESA HELVETIA, TUNGGORONO, LAU CIH, SAMPALI, PERCUT SEI TUAN, SIMPANG AMPAT ASAHAN & MANY MORE – (2), Selamat Datang ,”KAMPOENG MANASIK” KOTA BINJAI SUMATERA UTARA. | KORAN JOKOWI | Media Independen Relawan

MARSANTABI, SANTABI DA OPPUNG:  KORANJOKOWI.COM MULAI BERAKSI DI PROV.SUMUT. DESA HELVETIA, TUNGGORONO, LAU CIH, SAMPALI, PERCUT SEI TUAN, SIMPANG AMPAT ASAHAN & MANY MORE – (3) : “KAMI SIAP MENERIMA AMANAH DEMI SUMATERA UTARA” | KORAN JOKOWI | Media Independen Relawan

Marsantabi, Santabi Da Oppung – (4)  : “PRESIDEN JOKOWI, WARGA DESA HELVETIA SUMUT MEMPERTANYAKAN MASIH ADAKAH MERAH PUTIH DISANA ?”   | KORAN JOKOWI | Media Independen Relawan

Marsantabi, Santabi Da Oppung – (5)  : “DIATAS LAHAN 100 HEKTAR DI DESA TUNGGORONO ITU BUKAN HANYA MILIK MAKHLUK HIDUP SAAT INI,TETAPI JUGA MILIK LELUHUR KAMI. JANGAN SAMPAI MEREKA MARAH !” | KORAN JOKOWI | Media Independen Relawan

Marsantabi, Santabi Da Oppung – (6)  : “PAK PRESIDEN JOKOWI, WARGA DESA LAU CIH KAB. DELI SERDANG TIDAK AKAN PERNAH TAKUT KEPADA IBLIS, NAMUN MEREKA TAKUT  DIPAKSA MENGAKUI JIKA MEREKA PKI SEPERTI DI TAHUN 1967 LALU !?” | KORAN JOKOWI | Media Independen Relawan

Marsantabi, Santabi Da Oppung – (7)  : Pray4Parapat: “INIKAH BUKTI JIKA BUMI & ALAM PARAPAT SIMALUNGUN MENGGUGAT !?” | KORAN JOKOWI

Marsantabi, Santabi Da Oppung – (8), ‘PAK JOKOWI, PAK JENDERAL MOELDOKO, PAK KAPOLRI, PAK KAPOLDA, SALAHKAH JIKA WARGA PANCUR BATU KAB. DELI PERLU POLICE LINE !?” | KORAN JOKOWI

BERTEMU PRESIDEN JOKOWI DI ISTANA BOGOR & KASUS LAHAN EKS.PTPN-II SUMATERA UTARA YANG TIADA AKHIR !? – (1) : “JENDERAL MOELDOKO & KAPOLRI AKAN TURUN KE SUMUT SEGERA & SANGSI BAGI PREMAN PEMBAKAR MERAH PUTIH !”

Tentang Koran Jokowi 4159 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

1 Trackback / Pingback

  1. Marsantabi, Santabi Da Oppung – (10), “PAK PRESIDEN JOKOWI , MENGAPA POLISI BEGITU SULIT MEMASANG POLICE LINE DI TANAH KAMI !?” | KORAN JOKOWI

Tinggalkan Balasan