
Hitam-putihnya Kab.Bogor – (7) : “BANJIR BANDANG KEC.RUMPIN DATANG LAGI, HALLOW PEMKAB BOGOR !?”
KoranJokowi.com, Kab.Bogor : PKl.16.30 lalu (21/8) terjadi lagi banjir bandang di kp Jati nungal desa cipinang kecamatan rumpin di bawah samping Quary PT. BSM yang tak lama kemarin bencana longsong karena Quary di rumpin tidak membuat siteplan drainase dengan baik, tidak melihat dari unsur geografis, Sehingga kembali di wilayah tersebut terjadi
Hallow Pemkab Bogor, kapan terakhir melakukan check recheck atas keberadaan mereka?, kapan terkahir bicara dengan warga sekitar atas hal ini?,
Banjir bandang semua dikarenakan bukan semata curah hujan tinggi sebagaimana alasan klise selama ini, kapan dilakukan penghijauan / rebosisasi dilakukan pemilik Quary galian C ?
Dari warga sekitar inital ‘H’ kami mendapat sedikit data para pemilik quary selain PT. BSM tersebut yaitu:
- Quary PT.LLT
- Quary PT LSGL
- Quary PT Tbq HTBRT
- Quary PT HLCM
- Quary PT WK BUMN.
“Jika sudah seperti ini kapan masyarakat dapat nyaman tenang tidak ada rasa cemas dan kekhawatiran?, seharusnya penataan lingkungan di buat siteplan drainase yang baik dan penataan penghijauan dapat dilakukakan maupun lahan Quary_quary yang ada membuat lahan hijau bagi masyarakat dan alam lingkungan hidup sekitarnya” demikian Sigit TP salah seorang tokoh pemuda dilingkungan tersebut.
(MH/MH/STP-Foto.ist)
Catatan Meja Redaksi
Tahun 2020 lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor merilis bahwa ada 22 dari 40 kecamatan rawan bencana longsor dan banjir, al : Wilayah timur (Tanjungsari, Cariu, Sukamakmur), selatan (Megamendung, Cisarua, Ciawi, Cigombong, Cijeruk, Caringin) dan Wilayah barat (Taman Sari, Tenjolaya, Pamijahan, Lewisadeng, Leweiliang, Sukajaya, Cigudeg, Jasinga, Nanggung).
Kata BPBD lagi, 3 tiga faktor utama yang menyebabkannya yaitu faktor Morfologi , Geologi dan Tata Guna Lahan. Yang diplesetkan oleh Relawan Jokowi dengan MOGEO TAGUNALAH... ‘ahahaha…’huss!
Morfologinya karena mayoritas bergunung dan berlereng, faktor geologinya karena daerah batuan atau tanahnya mengandung lempung yang memang apabila kena hujan akan berubah menjadi bidang gelincir dan ketiga faktor Tata Guna Lahan jadi akibat tekanan penududuk kebutuhan pemukiman dan pertananian sekarang makin merambah ke daerah yang berlereng dan tepi jurang
Kalau begitu masyarakat tidak usah ‘marah karena semuanya itu sudah dipetakan oleh Pemkab & BPBD, terima-nasib saja ?
Agh , MOGEO TAGUNALAH… !!
Dari data yang ada di KoranJokowi.com, ada > 8.683 titik tambang tak berizin beroperasi di Indonesia. Jumlah tersebut lebih banyak dari tambang yang telah mengantongi izin sebanyak 7.464 titik.
Di Prov Jabar > 417 titik tambang illegal yang tersebar di semua kabupaten/kota
Berapa yang di Kab. Bogor?
Agh , MOGEO TAGUNALAH… !!
Lainnya,
WISATAWAN TNGHS KAB.BOGOR ‘MEMBLUDAK, MANAJEMEN TETAP TUTUP PINTU. “KEREN !” | KORAN JOKOWI
3 Trackbacks / Pingbacks