SUMBER BENCANA BAGI MASYARAKAT KITARAN TOBA – (12),“PT. TPL SAMA DENGAN MAFIA TANAH ?”
Koran Jokowi.com, Jakarta : kalimat terakhir pada edisi /bagian 11…. Hasilnya menunjukkan perubahan signifikan tutupan lahan ataupun hutan disekitar konsesi PT.TPL selama 30 tahun. Selanjutnya keedisi/ bagian 12….
- Padahun 1990 TPL memiliki tanaman seluas 38.000 ,Ha dan tutupan hutan diwilayah konsesi tersebut 67.196 Ha.
-
Pada tahun 1996 luas tanaman ini masih seperti semula.
-
Tapi dalam rentang 1996 – 2000, luas hutan tanaman tadi bertambah menjadi 44.565 Ha dan tutupan hutan alam ( primer dan sekunder) berkurang menjadi 59.000 Ha ataupun atau menyusut sekitar 8.000 Ha dalam 4 tahun
-
Pada tahun 2000- 2006 peluasan hutan tanaman tidak terjadi.
-
Pada tahun 2006 – 2009 atau dalam kurun waktu 3 tahun masif pembukaan hutan untuk perkebunan eukaliptus. Dari 44.000 Ha, sekitar 10.000 Ha hutan alam ( primer dan sekunder) habis untuk perluasan tanaman eukaliptus. Dari 59.000 Ha, hutan tanaman menjadi 60.000 Ha. Disisi lain ,tutupan hutan menyusut menjadi 49.000 Ha dari 44.000 Ha
- Pada 2009- 2019, atau dalam kurun wktu satu dekade, luas hutan tanaman bertambah menjadi 72.000 Ha.
-
Sejak masa Indorayon hingga sekarang ( 3 dekade lebih) perusahaan sudah membuka hutan dan lahan 72.000Ha.
-
Dalam 2 dekade ( 2001 – 2020) kehilangan tutupan hutan /deforestasi ( primer atau sekunder) oleh aktifitas tpl 67.000 Ha. Sebanyak itu bentang alam hutan yang hilang diseluruh konsesi . Demikian menurut analisis Citra, analisis peta tutupan lahan dan sumber data deforestasi dari Global Forest Wat.
Menyimak pidato Presiden Ir. Joko Widodo 22 September lalu,menegaskan keseriusan berantas mafia tanah, “ Saya mengingatkan , pemerintah berkomitmen penuh dalam memberantas mafia tanah, Jangan sampai ada aparat penegak hukum yang membekingi mafia tanah. Perjuangkan hak masyarakat dan tegakkan hukum secara tegas”, ungkapnya.
Pernyataan Presiden Jokowi ini langsung direspon, Kepala Biro Penerangan masyarakat Devisi humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono. “ Presiden menginstruksikan kepada Polri untuk mengusut tuntas masalah kasus mafia tanah, tentunya instruksi dari Presiden akan dilaksanakan untuk memberi kepastian kepada masyarakat”
Kalau boleh kita flash back ke belakang tentang kunjungan TIM 11 yang berjalan kaki dari Toba sepanjang 1758 Km berjalan kaki selama 44 hari ( edisi/bagian 1) dari 12 edisi/bagian sampai hari ini-red )untuk menemui Presiden Jokowi yang akhirnya diterima Jokowi, ketua tim 11 Togu Simorangkir, menyampaikan keluh kesah warga mayarakat Toba yang tanah nya diserobot PT.TPL? untuk memperluas dan meningkatkan bahan baku Kertas di Pabrik PT.TPL. dalam pertemuan tersebut di istana Presiden Jokowi sangat responsive, bahkan berjanji akan turun cheking on the spot ke Toba bulan November mendatang.
Apabila di PT.TPL atau ada oknum yang membekingi alias mafia tanah, maka Pidato Presiden baru-baru ini, tidak terlepas juga dengan kasus yang dialami oleh masyarakat Toba yang disuarakan TIM 11 dan berbagai media yang bersimpati dengan penderitaan mereka. Smoga statement Presiden Jokowi dan Kepala Biro Penerangan masyarakat Devisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono, benar-benar ter-implementasikan untuk masyarakat Kabupaten Toba ,Sumatera Utara,
(Ring-o)
Sebelumnya,
1 Trackback / Pingback