CATATAN DAN KENANGAN  DELEGASI  INDONESIA DALAM  ACARA ASEAN WEEK 14 – 16 JUNI 2019 ( SERI 1)

CATATAN DAN KENANGAN  DELEGASI  INDONESIA DALAM  ACARA ASEAN WEEK 14 – 16 JUNI 2019 ( SERI 1)

KoranJokowi.com, Jakarta : Para pembaca setia koranjokowi.com yang tersebar diseluruh pelosok tanah air,masih ingatkah  Artikel  dibawah judul”launching buku Aldentua Siringoringo,SH,MH edisi 15 September 2021?, salah satu buku yang dibedah adalah “ Setiap masa ada orangnya,  setiap orang ada masanya”.

Setelah disimak apa isi buku tersebut, ternyata  ada kisah yang  mengharumkan nama negara Indonesia.  Dalam judul buku itu didapat, sub judul  “ Ketika orang Korea, tergila-gila  pada musik Etnik Indonesia”Demikian kisahnya :Orang Indonesia  tergila-gila pada yang berbau  Korea,  itu soal biasa Kata Aldentua Siringoringo  ketua delegasi Asean Week ke Seoul, Bagaiamana pop  Korea dan drama  Korea atau  “drakon” telah menguasai hajat selera orang  Indonesia. Mulai dari anak kecil, sampai remaja ,pemuda bahkan ibu-ibu serta nenek-nenek menyukai drama Korea.ujarnya. K-Pop dan budaya Korea menyebar keseluruh penjuru dunia dengan dukungan perusahaan Korea.

Nah, kejadian ASEAN WEEK  di Seoul Korea Selatan  pada tanggal 14 – 16 Juni 2019, lanjutnya adalah kebalikan dari apa  yang dijelaskan diatas tadi. Orang Korea tergila-gila  pada musik etnik  Indonesia . Asean Week adalah  kegiatan pesta budaya  tingkat dunia yang diselenggarakan  Asean – Korea Centre dalam rangka  memperingati  30 tahun hubungan  Asean dengan  Korea dan  perayaan 10 tahun  terbentuknya ASEAN-Korea centre.

Setiap Negara Asean  dan Korea wajib  menampilkan musik dan budaya masing-masing dengan durasi waktu yang sudah ditentukan setiap negara . Ada 10 NegaraAsean yang mengirim  timnya, wajib mengirim proposal  pertunjukan yang akan ditampilkan serta  video mengenai negara  dan budayanya. Setelah melalui semua proses yang diseleksi  oleh lima instansi  antar departemen , Komunitas Gondang  Saurdot terpilih menjadi  delegasi Indonesia dengan membawa  Gondang dan Tor-tor.

Penampilan setiap delegasi harus  mengandung unsur musik dan tari. Komunitas Gondang Saurdot yang dibentuk, tahun 2015, melatih anak-anak  dan pemuda belajar musik  tradisional Batak. Lebih jauh mengenai Komunitas Gondang Saurdot ini akan dikisahkn pada edisi berikutnya.

Kami berangkat  dari Jakarta,Kata Aldentua yang juga tokoh adat Batak ini  tanggal 12 Juni 2019 malam, tiba di Seoul  pada tanggal 13 Juni 2019. Siang hari kami kata dia  harus latihan  panggung  karena selama tiga hari  akan tampil setiap  hari antara 14 – 16 Juni 2019. Ketika mendarat  di bandar udara , kami dijemput panitia yang sangat profesional  dan teratur rapi. Semua alat musik  yang akan dipakai  dipanggung  dibawa dengan mobil tersendiri.Para anggota delegasi masuk kedalam  bus  yang sudah  disediakan.

Peserta delegasi Indonesia  dari Komunitas Gondang  Saurdot terdiri dari anak-anak  SMP_SMA dan Mahasiswa. Belum ada yang bekerja. Komunitas ini bukan profesional  tetapi permainanya profesional ujarnya  dan menarik perhatian para penonton. Delegasi beberapa negara  naik satu bus besar bersama dengan kami  sambungnya. Cara mereka memandang  anak-anak delegasi Indonesia  seperti menganggab remeh dan terkesan sombong. Mungkin mereka berpikir, apalah yang bisa dipertunjukkan  anak-anak seperti ini ?tebaknya. Saya sebagai ketua delegasi lanjutnya  mencoba berbicang dengan  delegasi lainnya, tetapi mereka seperti menghindar, kenangnya.

Dari panitia, kami memperoleh kabar  bahwa ada delegasi dari  Asean  itu yang sudah beberapa kali  tampil di Seoul dan negara lain. Mereka rata-rata adalah seniman profesional  dan dibina oleh Lembaga negara. Saya menjadi maklum ungkapnya. Ketika Latihan , banyak juga memandang remeh Ketika melihat anak-anak delegasi Indonesia . Untuk penampilan pertama 14 Juni 2019, suasana berubah . Acara dilaksanakan di Seoul  Park, taman yang terletak  ditengah kota dengan dikelilingi   kantor pemerintahan dan hotel  serta Kawasan bisnis. Seperti  Taman Monas di Jakarta.

Tidak semua acara boleh menggunakan  tempat ini; Asean Week adalah merupakan Acara penting dan bersejarah di Korea. Seperti, Tidak semua acara boleh menggunakan  tempat ini ; Hanya acara kenegaraan  penting. Asean Week merupakan acara yang penting dan bersejarah di Korea. Acara ini diliput semua media Korea dan media asing. Siaran langsung diudarakan oleh stasiun  TV dan live streaming di You Tube. Penonton ramai .Ribuan kursi yang disediakan  panitia kurang. Banyak yang berdiri .Karena sound system yang baik, seluruh penonton ditaman yang luas  tersebut bisa mendengar dengan baik.MC-nya  berbahasa Korea dan  host-nya adalahn bintang terkenal di Korea.

Penampilan Delegasi Indonesia  yang membawa Gondang dan Tor-tor, tanpa diduga  mendapat sambutan luar biasa dari penonton. Seluruh perwakilan negara sahabat  dan dari kedutaan besar hadir, begitu juga peserta  dari negara Asean lainnya. Disekeliling taman  ada stand pavilion  setiap negara.  Ketika delegasi  Indonesia tampil  Kami tidak menduga   kata Alden Tua yang juga Lawyer ini  mendapat penghormatan dengan berdiri . Penonton bertepuk tangan meriah.

Kami terperangah  orang korea bertepuk tangan  dan  berdiri pertujukan musik etnik Indonesia sehingga mereka  pertujukan musik etnik  Indonesia  ? ooawauh,   sungguh tidak percaya tapi itulah faktanya luar biasa spektakuler. Kami semakin bangga . Ternyata  pertunjukan music etnik Indonesia  seakan menyihir orang Korea. Hari kedua ( Sabtu) lebih meriah lagi kenang Aldentua , mungkin karena banyak penonton Yang libur sehingga mereka lebih. Sambutan luar biasa  dan lebih banyak. Sambutan luarbiasa dan spektakuler. Kami semakin bangga puji dia Ternyata pertunjukan musik etnik Indonesia  seakan menyihir orang Korea.

Wawancara khusus : Panitia melalui  penerjemah  dan pendamping delegasi  Indonesia usai penampilan hari kedua menyampaikan kepada kami ujar ketua delegasi agar jangan dulu  berganti baju, karena akan ada wawancara  khusus dari  Tim media  _Panitia dan TV yang akan mewawancarai secara lengkap kata panitia kepada ketua delegasi Indonesia . Kami dibawa kesuatu ruangan dibelakang panggung yang biasanya secara khusus  sebagai ruang wawancara  dan tempat istirahat ujar Aldentua.  Panitia memberitahu bahwa yang diwawancarai secara khusus  hanya satu delegasi  yang dianggap berpenampilan  terbaik.Kami diwawancarai  dengan host orang Indonesia yang sudah lama tinggal di Korea. Kami seakan memdapat kehormatan   mengharumkan nama Indonesia  dipanggung music dunia yang disiarkan langsung TV Korea dan You  Tube. Kami diminta  menyampaikan yel-yel  tentang Indonesia, Kami gunakan “Wonderful Indonesia  visit Lake Toba”  . Karena Gondang dan Tor-tor berasal dari kawasan danau Toba.

Musisi Martahan Sitohang bersama grup musik Gondang Saurdot dari HKBP Jatiwaringin, Jakarta

saat  tampil di acara Asean Week 2019 di Seoul, Korea Selatan, Sabtu 15 Juni 2019 malam

Menutup kisah  dan catatan perjalanan  mereka ( pada seri 1 ) ini, Aldentua Siringoringo,SH,MH, mengatakan,  Pengalaman kami sebagai delegasi Indonesia  kami tuangkan dalam  laporan evaluasi  yang dihadiri oleh Kemenlu,Kemenperdag,Kemenpar, BKPM dan Bekraf tahun 2019. Dengan laporan dan rekomendasi itu kata dia  kita berharap pertunjukan  musik etnik Indonesia yang menarik bisa mengharumkan nama bangsa  dan digandrungi orang Korea.

( Ring-o/Foto.ist)

 

Tentang Koran Jokowi 4116 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

1 Trackback / Pingback

  1. CATATAN DAN KENANGAN DELEGASI INDONESIA DALAM ACARA ASEAN WEEK 14 - 16 JUNI 2019  (SERI 2) - KORAN JOKOWI

Tinggalkan Balasan