Agung Dharma, TIRTAGANGGA KARANGASEM BALI – (3) , “VAKSINASI BALI, KARANTINA TURIS & DOA PENGOBRAL DOSA. UHUY !”

Agung Dharma, TIRTAGANGGA KARANGASEM BALI – (3) , “VAKSINASI BALI, KARANTINA TURIS & DOA PENGOBRAL DOSA. UHUY !”

KoranJokowi.com, Bali : Sampai saat ini Presiden Jokowi telah mengeluarkan Realisasi belanja vaksin Covid-19 sampai 31 Juli 2021 lebih dari  Rp.11,72 triliun untuk 65,79 juta dosis vaksin;  47,23 juta dosis pertama dan 20,53 juta vaksin dosis kedua. Sementara itu, vaksin yang sudah terdistribusi mencapai 86,25 juta dosis vaksin dari total 97,5 juta dosis vaksin yang berasal dari pengadaan pemerintah serta hibah.

Vaksin Covid-19 merupakan “senjata” yang ampuh untuk melawan wabah penyakit akibat virus corona. Sementara itu, setiap orang yang mendapatkan vaksin Covid-19 akan memperoleh banyak manfaat, salah satunya adalah penurunan risiko mengalami gejala Covid-19 yang parah, demikian jaminan World Health Organization (WHO).

Agung Dharma – Pengelola Tirtagangga, Karangasem, Bali , yang juga pewaris Kerajaan Karangasem , saat diminta tanggapan atas hal ini melalui seluler (17/10) menjawab, “Presiden Jokowi sudah cukup maksimal mencegah Pandemi Covid 19 sekaligus ‘recovery ekonomi rakyatnya, saya bangga beliau mengatakan vaksinasi dosis 1 dan 2 di Provinsi Bali bisa menjadi contoh daerah lain karena Bali telah mencapai diatas 98%. Maka beliau pun menyetujui dibukanya penerbangan internasional. Karena ini akan berdampak baik bagi sektor pariwisata Bali yang telah ‘ambruk hingga > 70% dalam segala hal”

“Bagaimana Gempa 4,8 SR lalu (16/10), adakah berdampak ke Tirtagangga?”, tanya saya, “Puji syukur kepada Tuhan, kami aman, kalau pun getaran gempa sekitar pkl.04 dinihari itu cukup membuat panik. Gempa itu memang berasal dari Barat daya Karangasem, Kita prihatin kepada saudara saudara kami di Desa Trunyan, Desa Kubu dsb. Semoga semua cepat teratasi BPBD, TNI & Polri. Dan mereka mendapatkan pelayanan yang terbaik,amin”

“Kembali ke vaksinasi di Bali, mengapa bisa tercapai diatas 98%?”, tanya saya lagi. “Semua didasari keinginan terhindar dari Covid 19, ingin sehat, ingin nyaman dan meneruskan upaya dan aktifitas ekonominya dengan baik. Semangat gotong-royong lah tepatnya, rasa memiliki Bali yang tidak perlu lagi ditawar-tawar. Namun hendaknya kita jangan puas diri, upaya ‘jemput bola harus sampai kewilayah wilayah pedalaman, baik itu yang dikaki kaki Gunung Agung dsb. Khususnya para Lansia ya”

Agung Dharma penyuka lagu lagu Iwan Fals sejak remaja ini ,adalah teman akrab saya sejak dibangku SMP di Jakarta lalu, dia memang piawai bermain gitar, saya pura pura sebagai ‘backing vokal saja, ahahaha… ‘ngamen bareng dsb menjadi ‘candu, akhir pekan kami .  Ahahaha…, dan, ..ada lagu andalan kami yang kerap dibawakan saat ‘ngamen atau pentas seni, yaitu

Ahahahah, Agung pasti lupa bahwa saat ‘ngamen disebuah komplek ternama di Jakarta Timur lalu berkat lagu ini pula kita dikasih ‘ceque Rp.100.000 , itu tahun antara tahun 1982-1983, itu lagu memang dahsyat apalagi kita jadi bingung bagaimana cara mencairkannya di bank. ‘Kangen masa masa itu.., Ahahaha..

Kembali ke Laptop,

“Apa tanggapan Agung tentang adanya Karantina untuk turis manca-negara?”,

“Sebetulnya itu baik ya, dimana Pemerintah mewajibkan warga negara asing (WNA) yang ingin berlibur ke Bali untuk melakukan karantina selama lima hari setibanya di Pulau Dewata itu. Selain akhirnya menjadi dilema juga membuat mereka akhirnya lari ke daerah atau negara lain, bagaimana dengan mereka yang misalnya hanya punya waktu 7 – 10 hari?, habis dong waktunya untuk karantina. Memang  Wisata Bali sudah dibuka bagi turis dari 19 negara yang positivity rate COVID-19 rendah, yakni Saudi Arabia, United Arab Emirates, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia”

Ditambahkan Agung, “Jika boleh usul, idealnya pemerintah memangkas waktu karantina menjadi 3 hari saja, sehingga hari ke 4 -7 mereka bisa ke obyek obyek wisata tujuan, nah hari ke 8 mereka sudah bisa kembali ke negaranya. Jadi mereka datang sehat, pulangnya sehat, Karantina itu oke untuk kesehatan, oke juga dong untuk ekonomi dan sektor wisata Bali” ujar dia.

“Sertifikat Clean, Health, Safety and Environment (CHSE) akan diwajibkan di masa mendatang. Pelaku hotel dan restoran pun keberatan, tanggapan Agung?”, “Wah saya tidak dalam kapasitas komentari yang itu, namun bagi kami di Tirtagangga, obyek wisata resto dan hotel. Yang jelas, Tujuan awalnya, hal itu dilakukan untuk memberi rasa aman bagi tamu/customer  yang ingin menginap atau makan di resto yang memiliki sertifikasi itu dengan nyaman , tenang dan sehat.Itu saja. Resto kami, bahkan sejak tahun 2020 lalu sudah mendapat CHSE itu”

Agung Dharma memang salah satu pewaris dari Kerajaan Karangasem, yang mewarisi obyek Wisata Tirtagangga ini. Nama dari objek wisata Tirta Gangga, berasal dari kata Tirta yang berarti air suci dan Gangga yang artinya nama sungai di India. Taman air Tirtagangga Karangasem, di bangun pada tahun 1946 oleh Raja Karangasem, Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem Agung dengan luas lahan lebih dari 1,2 hektar.

Terdapat tiga tingkatan bangunan di taman Tirtagangga Bali. Di bangunan tertinggi terdapat mata air yang berada di bawah pohon beringin. Bangunan level kedua, terdapat kolam renang dan bangunan yang paling bawah terdapat kolam hias dengan air mancur.

Pada saat wisatawan memasuki taman Tirtagangga, hal pertama yang wisatawan lihat adalah hamparan kolam air dan terdapat satu buah candi yang menjulang tinggi di bagian kanan. Di dalam kolam air tersebut, wisatawan dapat melihat ikan hias dan dasar dari kolam. Air di taman ini sangat jernih dan sejuk, karena air kolam berasal dari mata air bukan dari air olahan. Mata air di taman Tirtagangga oleh masyarakat lokal di anggap sebagai air suci. Di gunakan dalam upacara keagamaaan di daerah sekitar taman Tirtagangga.

Mata Air Rejasa memiliki jumlah air yang sangat besar, jernih dan menyejukkan. Sepertiga dari pasokan mata air Rejasa di kirim ke rumah penduduk di Kota Amlapura (ibu kota Karangasem) dan dua pertiganya di gunakan untuk mengisi kolam dan keluaran dari air kolam langsung di pergunakan untuk pertanian.

Untuk sementara pembicaraan kami putus karena hujan di kota Bandung demikian besar, “Oke, besok kita lanjut lagi brow”, jawa Agung.

(Red-01/Foto.ist)

BERSAMBUNG

Lainnya,

Kabar Bali – (12), PERSETERUAN CV PBG PEMENANG TENDER & PERUMDA TIRTA SEWAKADARMA, ” BERLANJUT KE ISTANA PRESIDEN !?” – KORAN JOKOWI

Agung Dharma, TIRTAGANGGA KARANGASEM BALI , “SURGA KECIL KITA SEMUA !” – (2) – KORAN JOKOWI

Tentang Koran Jokowi 4116 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

1 Trackback / Pingback

  1. Agung Dharma, TIRTAGANGGA KARANGASEM BALI – (3) , “ DIANTARA  SERTIFIKAT CHSE & AKU KAU DAN BEKAS PACARMU " - KORAN JOKOWI

Tinggalkan Balasan