Kabar Kalimantan - (29), " SUDAH 20 TAHUN SERTIFIKAT WARGA TRANSMIGRAN SILAT HILIR KAPUAS HULU KALBAR TIDAK JELAS RIMBANYA ? "

Kabar Kalimantan – (29), ” SUDAH 20 TAHUN SERTIFIKAT WARGA TRANSMIGRAN SILAT HILIR KAPUAS HULU KALBAR TIDAK JELAS RIMBANYA ? “

KoranJokowi.com, Kapuas hulu, Kalbar : Penggarapan lahan perkebunan sawit oleh PT. Riau Agrotama Plantation (RAP) ,di th 1989-2000 sampai saat ini menyisakan banyak permasalahan,salah satunya adalah permasalahan sertifikat hak milik dari warga transmigrasi yang lahannya juga termasuk dalam wilayah perkebunan.

PT. RAP bermitra dengan KUD ASMOJA,dalam perjalanannya pihak KUD meminta warga transmigrasi menyerahkan lahan/ KK yg berukuran 1h dan 0,75h kepihak KUD asmoja yang kurang jelas apa tujuannya,seiring berjalannya waktu,sampai saat berita ini di tulis,sertifikat lahan punya warga transmigrasi dari 6 desa/ 6,sp yaitu sp1-sp6 sertifikat lahan yang dulunya di minta pihak KUD asmoja belum di kembalikan ke warga.

Permasalahan ini pernah kami ( kordinator koran Jokowi Kalbar) tanyakan ke pihak KUD asmoja,dan menurut Ketua KUD asmoja – Hendrik.sertifikat ada di perusahaan dan urusan sertifikat adalah urusan perusahaan, memang aneh, karena yang mengumpulkan sertifikat warga adalah pihak KUD asmoja lalu kami diminta untuk menanyakan ke PT. RAP ?

Hasil rapat tanggal 7 November 2012 yang di hadiri oleh pihak KUD asmoja.PT,RAP.pihak Bank mandiri dan Pemda Kapuas hulu jelas sekali tertuang dalam poin 2 bagian c yang mengatakan bahwa tahun 2020 kredit petani lunas sertifikat kebun plasma di serahkan ke petani.

Dan melalui KoranJokowi.com para warga mempertanyakan,

1.Jika sertigffikat dikumpulkan KUD mengapa kami harus ada urusan dengan PT. RAP?

2.Apakah warga transmigrasi terkatagori petani plasma? Kalau bukan tergolong petani apa?

3.Saat ini ‘keberadaan’ sertifikat warga telah berusia 20 tahun mengapa belum di serahkan?

“Semoga masalah kami ini dapat dibaca oleh Presiden Jokowi karena ini bertentangan dengan banyak hal khususnya program TANAH UNTUK RAKYAT ?”, demikian warga initial ‘WH’ kepada KoranJokowi.com (3/12) lalu

Ajan/ Asiong,