Kabar Deli serdang, Sumut (28),
“SIAPA YANG LAYAK DUDUK DI KURSI RI-1 TAHUN 2024 – 2029 ?”
Koranjokowi.com, OPini :
Sepekan ini saya selaku StafSus Koranjokowi.com Prov.Sumatera II mengamati apa yang sedang viral diluar Prov.Sumatera utara, agar lebih nikmat ngopi digelas bada isha (3/10) ini, saya pun mencoba menghubungi seluler Pimp.Umum/Redaksi Koranjokowi.com, hingga 2 x telepon belum juga terangkat. Namun sekitar pkl.00.58 beliau telepon balik, sedangkan saat itu saya sudah merebahkan tubuh yang letih. Apa mau kata.
Kemudian pembicaraan pun mengerucut kepada beberapa hal, yaitu:
NASDEM & CAPRES ANIES BASWEDAN
“Anies Baswedan telah syah dicapreskan oleh Nasdem, apa tanggapan pimpinan?”
“Syah saja,sebagaimana disampaikan UUD 1945, Pasal 6 ayat (1) yaitu ‘Presiden ialah orang Indonesia asli. Dalam arti,Capres/Cawapres adalah WNI sejak kelahirannya, tidak pernah menerima kewarganegaraan lain, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani. Hal lainnya lagi, Peluang konstitusional tersebut terbuka warga negara berketurunan Cina, Arab, India, dan keturunan bangsa-bangsa lainnya di dunia, serta agama apapun. Jelas ya?”, jawab pimpinan
“Mengenai Anies dikaitkan pernah dipanggil KPK dalam kasus E-Formula?”
“Ya syah syah saja, kecuali jika KPK kemudian memutuskan Anies sebagai tersangka, misalnya, itu baru repot, jadi ganjalan nyapres pastinya, kan gitu bud”
Kemudian pimpinan mengirim veed-back atas dicapreskannya Anies oleh Nasdem yang sedang viral disosmed diantaranya komen netizen itu ialah;
PDIP, PUAN & GANJAR PRANOWO
“Bagaimana kemudian adanya konflik antara Puan Maharani & Ganjar Pranowo mengenai kursi Capres 2024 dari PDIP?”
“Hal yang berbeda, tiket dari Ketum Megawati belum menunjuk kepada siapa. Jika kemudian menunjuk GP pun akan menjadi masalah publik akan menilai jika PDIP telah memainkan skenario atau settingan GP sebagai yang terdzolimi. Disatu sisi GP membiarkan munculnya Ganjarist, seharusnya PDIP tegas meminta GP mundur selaku kader dan gubernur Jateng, itu pendapat saya ya. Kasus pak Jokowi di Pilgub DKI Jakarta & PIlpres 2014 dan 2019 itu beda, alamiah, pihak anti-Jokowi memang ada dan serangannya dahsyat sampai saat itu, itu bukan settingan. Ini beda dengan Ganjar, tidak natural, tidak ujug – ujug, ini yang menjadi pemikiran saya bagaimana jadinya Presiden thn.2024 diawali dengan ‘settingan, ehehehe”. jawab Arief P. Suwendi
“Apakah ini juga sikap Koranjokowi.com?”
“TIdak ini kan saya bilang pendapat pribadi, personality, bud”
“Mengenai Puan Maharani?”
“Sama saja Puan juga punya hak untuk menjadi apapun termasuk sebagai Capres 2024, apalagi jika memang mendapat tiket dari PDIP. Tinggal mencari Cawapresnya kan, mau dari internal atau eksternal PDIP, bebas saja karena PDIP lah satu – satunya parpol yang over ambang batas yaitu 128 kursi di DPRRI. Dan saya yakin PDIP telah menjaga segala kemungkinan akan adanya ‘ombak balik’ dari parpol anti PDIP, salah satunya tentang gender Puan sebagai perempuan. Ini kan pernah terjadi saat Megawati menjadi Presiden, seru kan?, eheheh”
JOKOWI & GANJAR PRANOWO
“Apa tanggapan pertemuan Presiden Jokowi & Ganjar Pranowo kemarin, pimpinan?”
“Apa yang aneh, Presiden itu kan sedang kunjungan kerja acara seremoni investasi Wavin di Indonesia atau melakukan groundbreaking salah satu pabrik pipa di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Kabupaten Batang, Jateng. Lah, itukan wilayahnya Gubernur Jawa Tengah, ya pastinya Ganjar menemani kan gitu. Ini ngga ada urusan dengan cupras – capres, bud. Beda case ini, ehehehe”
“Jadi bukan soal restu merestui Ganjar?”
“Enggalah itu konyol untuk Presiden Jokowi, beliau itu tidak punya landasan konstitusi atau hukum mengenai capres 2024, beliau itu juga bukan ketum parpol, bud. Memang banyak pihak yang ‘memelintir’ pertemuan beliau & Ganjar menjadi soal restu merestui”
DEMOKRAT AHY & JENDERAL MOELDOKO
“Apa betul kasasi Demokrat Jenderal Moeldoko ditolak Mahkamah Agung, pimpinan?”
“Ya seperti itu ya, Perkara diajukan Pak Moeldoko yang teregistrasi dinomor 487/K/TUN/2022 dengan termohon Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Memang kemudian ditolak . kan gitu realitanya , bud”
“Lalu?”
“Ya bagaimana, saya tidak tahu apa langkah selanjutnya pak Moeldoko. Yang jelas Penolakan MA seolah menegaskan jika kepemimpinan Ketua Umum AHY dan AD/ART hasil Kongres Partai Demokrat 2020 sah secara hukum dan sudah sesuai dengan aturan”
“Apa tanggapan para perintis KLB Demokrat PD, DPC dan organ sayap, para pendiri para senior yang saat sambutannya pak Moeldoko menyebut mereka telah berani memperjuangkan cita-cita, yaitu sebuah partai demokrat yang demokratis, terbuka dan modern?”
“Sama saya juga tidak tahu, yang jelas KLB Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, (5/3/2021) lalu cukup menjadi gonjang – ganjing di kubu SBY/AHY, nah penolakan kasasi ini akan membuat babak baru yang lebih ‘babak belur, maju salah, mundur apalagi. Tapi kita lihat saja bagaimana nanti, bud”
“Pak Moeldoko kena jebakan betmen?”
“Eheheheh, engga seperti itulah,sebelumnya pasti ada hitungan dan kalkulasi, apalagi beliau itukan yang punya karir milietr yang lurus, bud”
“Siap, pimpinan”
Tak lama kemudian pimpinan pamit dan menutup selulernya, mungkin karena tadi saya banyak ngopi entah bagaimana, kok malah jadi tidak mengantuk, saya pun bergegas untuk mandi saja.
‘Gezebuurr, gezebuuur, gezebuur….
(BudiDG/Red-01-Foto.ist)
Lainnya,
Kabar Deli serdang (25), “WATIMPRES KE DELI SERDANG TIDAK BICARA TENTANG BPRPI ? ” – KORAN JOKOWI
HADI TJAHJANTO, SI ‘HARIMAU HIJAU’ SIAP TERKAM BUAYA2 SUMATERA UTARA !? – KORAN JOKOWI
Be the first to comment