
GUBERNUR SUMSEL ‘GANTIKAN’ MENKES BUDI SADIKIN SAJA !?
Koranjokowi.com, Sumsel : “Bagaimana pendapat pimpinan atas kesukarelaan Gubernur Sumsel – Herman Daru yang menyumbang 85 ton oksigen untuk Jawa Barat?”, tanya saya kepada Pimp.Umum/Redaksi KoranJokowi.com by seluler (29/7), dan saya pun siap ‘kena semprot.
“Kalau ini bicara soal kemanusiaan oke lah, namun selayaknya si penerima intropeksi diri kenapa tidak mampu mengadakan sendiri, dalam hal ini adalah Pemprov Jawa Barat yang juga kampung halaman saya. Keterbatasan APBD itu alasan yang klasik , bukankah ada hal lain yang dapat dilakukan, atau karena memang malas melakukan solusi karena lebih sibuk dengan ‘konten Pilpres 2024?”, jawab Arief P Suwendi
Ini bukan lagi bicara kemanusiaan atau gotong-royong, tambah Arief, pernahkah hal ini dibicarakan Pemprov Jawa Barat dikalangan internal dahulu seperti dengan 5.570 pemilik perusahaan di Provinsi Jabar yang tercatat di aplikasi Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) ?
“Saya orang bodoh ya, sederhana saja berpikirnya, anggap saja Oxygen medical itu HET -nya lengkap ( Tabung Regulator Oksigen + Botol Oxygen + Selang Oksigen) @Rp.1,1 juta, lalu anggap dari 5.570 perusahaan itu yang ‘donasi hanya 2500 perusahaan. Dan jika setiap perusahaan ‘donasi min. Rp.100 juta maka sudah terkumpul donasi Rp.2,5 trilyun lebih. Lalu bagi Rp.1,1 juta harga Oxygen, maka akan dapat lebih dari 227.000 tabung oxygen atau 227 Ton. Ini hitungan orang bodoh, yang pasti banyak salahnya. Ahahaha..”, jawabnya lagi, nah saat ketawa itu yang paling tidak saya suka seolah ‘ngenyek !
“Yang salah siapa, Gubernur Sumsel atau Gubernur Jawa Barat?”, “Yang salah pasti yang ada dipenjara, itu sekitar 22.152 warga binaan (narapidana) di sejumlah lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan (rutan) se Jawa Barat, pastinya. Ahahaha..”, “Apa semua memang mereka bersalah?”, “Kalau tidak bersalah kenapa dipenjara!?”, jawab Arief yng juga KordNas Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJOkowi2013) dengan intonasi lebih keras lagi. Ini tanda mulai ‘emosi, ahahaha…
“Menurut Gubernur Sumsel, selain karena kemanusiaan, hal lain karena Kebutuhan oksigen di sejumlah rumah sakit di Sumsel terpenuhi dengan aman. Karena itu 85 ton yang telah dikirim ke Jawa barat adalah bagian kecil dari gotong royong atau tolong menolong, begitu kan?”, tanya saya lagi menggoda.
“Saya pikir sudah saya jawab diawal, ada pertanyaan lainnya?”, jawab Arief, saya semakin happy bisa menggodanya lagi.
“Gubernur Sumsel juga mengatakan, selain Jawa Barat, provinsi Jawa Timur (Jatim) juga telah melakukan komunikasi minta pasokan oksigen dalam penanganan pandemi Covid-19. Maksudnya ibu Khofifah sudah menelpon pak Herman karena mereka juga mengalami kekurangan oksigen. Tanggapannya?”
“BAGUSNYA PAK GUBERNUR SUMSEL LAH YANG JADI MENTERI KESEHATAN KALAU BEGITU, PAK BUDI SADIKIN MENGUNDURKAN DIRI SAJA”, jawab pimpinan kemudian pamit dan menutup seluler.
Ahahahah..
( Baron)
Sebelumnya,
GUBERNUR SUMSEL BANTU KANG EMIL ATASI COVID 19 | KORAN JOKOWI
1 Trackback / Pingback