Kunjungan Koranjokowi.com Ke Polda Riau, “KAPOLDA RIAU MEMANG PAKARNYA DALAM NKRI HARGA MATI !”

Kunjungan Koranjokowi.com Ke Polda Riau, “KAPOLDA RIAU MEMANG PAKARNYA DALAM NKRI HARGA MATI !”

Koranjokowi.com. Pekanbaru-Riau:  “Ijin pimpinan, mau tanya sampai saat ini, berita kunjungan ke Kapolda Riau, maaf, belum tayang?”, tanya saya melalui seluler kepada Pimp.Umum/Redaksi , Minggu sore (15/8). Beliau yang ditanya malah tertawa. Kami; Saya, Endra dan Johan mengernyitkan dahi.

“Begini, sedikit saja saya flashback akan ketokohan seorang Jenderal Polisi alm. Hoegeng Iman Santoso,yang akrab dipanggil ‘Pak Hoegeng, beliau  mantan Kapolri ke-5 periode tahun 1968 – 1971.  Dimana itu merupakan masa sulit karena banyak ‘bertolak sikap dengan pemerintahan orde baru lalu”, kemudian seluler terputus …..

Beberapa kali dihubungi putus, sambung, putus, sambung ala lagu nya Raffi ahmad lalu. ‘Capede..

Rupanya pimpinan sedang dijalan, kemudian dilanjutkan. ” Pak Hoegeng dicintai jajarannya dan publik karena kesederhanaan namun bersikap tegas , secara diam – diam beliau kerap menyamar masyarakat biasa dan berkeliling daerah. Maka dia senantiasa dikejar-kejar pers nasional dan luar, News-maker, beliau harus menerima resiko  integritas tinggi yang dimiliki oleh beliau  justru menjadi masalah oleh penguasa, beliau pun sekitar tahun 1971 ‘dilengser-keprabonkan sebagai Kapolri dan hendak dipindahkan sebagai duta besar. Beliau menolak dan lebih aktif di jalur musik Hawaian Senior”

“Maaf apa hubungannya dengan kehadiran kami kemarin ke Polda Riau, pimpinan?”

“Tidak ada, kebetulan saja saya sedang ingat dengan almarhum Hoegeng. Ahahaha”, jawab pimpinan, ini yang kami kadang tidak paham dari pimpinan. Sejak kami bergabung di KoranJokowi.com beberapa bulan lalu, saat diminta arahan apa yang harus kami lakukan khususnya di Kota Pekanbaru. Beliau hanya minta ‘buatkan saja Kesebelasan , serupa tim sepak bola’, Sumpah kami tidak paham awalnya.

Seiring waktu berjalan kami pun paham skenario pimpinan, kami diarahkan silahturahmi ke Ombudsman Riau, KIP Riau, Lembaga Adat Melayu Riau, Danrem 031 Wira Bima – Brigjen TNI M Syech Ismed SE MHan, Ketua komisi III DPRD Riau – ibu Hj. Karmila Sari, dan kini kami direstui juga didukung bertemu  Kapolda Riau  – Irjen Pol Agung Setia Imam Effendi.

“Sudah berapa pemain KESEBELASAN NKRI PROV. RIAU dengan kehadiran kalian di Polda Riau?”, tanya pimpinan,  “Ini yang ke-6 pimpinan,masih kurang 5 ‘pemain lagi”, jawab kami.

“Saya memang bukan penggemar sepak-bola, namun yang saya tahu dalam membuat sebuah KESEBELASAN, didalamnya diperlukan Skill dan pemain/atlit yang mampu …

TEKHNIK MENGOPER BOLA: 1) Inside of the foot or push pass (Kaki bagian dalam)2) Outside of the foot (Kaki bagian luar)3). Instep drive4). Chip pass TEKHNIK MENGHENTIKAN & MENERIMA BOLA1) Menggunakan kaki bagian bawah / telapak kaki2) Menggunakan kaki bagian dalam3. Menahan bola dengan kaki bagian luar. TEKHNIK MENGGRING BOLA (DRIBLING)1). Dribbling dengan menggunakan sisi kaki bagian dalam2). Dribbling dengan sisi kaki bagian luar3). Dribbling menggunakan kura-kura kaki. MENGONTROL BOLA dan yang terakhir adalah  KONTROL TUBUH.

Arti Kesebelasan NKRI adalah merekalah para bapak dan ibu kita yang tersebar dalam aneka profesi yang mempunyai amanah , janji dan kesungguhan kepada NKRI agar HARGA MATI. Negara telah memilih mereka baik secara pribadi maupun institusi dimana mereka berdinas. Tidak mungkin negara atau pemerintah memilih ke-11 pemain yang akan kita simbolkan sebagai Kesebelasan NKRI itu dari pribadi yang salah, pribadi yang tidak NKRI HARGA MATI”, kemudian pimpinan ijin menghentikan pembicaraan , “Mau ambil kopi dulu, dari tadi saya dijalan, belum ngopi, ahaha”. ‘Capede…