Burhanudin Saputu, ” HARAPAN GATARI KEPADA GUS YAHYA – KETUM PBNU 2021-2026 “
KoranJokowi.com, Jakarta : “Atasnama GataRI (Ganjar Kita For RI 1), kami mengucapkan selamat kepada KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) atas terpilhnya sebagai Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdatul Ulama (NU) masa khidmat 2021-2026 pada Muktamar 2021 di Lampung pada, Jumat (24/12/2021) pagi tadi”, demikian Burhanudin Saputu – Ketum GataRI melalui seluler (24/12)
Ditambahkan Bang Burhan, GataRI juga mengucapkan selamat atas perjuangan Haji Saefullah Yusuf, Yenny Wahid dkk sehingga Gus Yahya terpilih menjadi ketum PBNU. ” PBNU akan lebih dinamis dibawah kepemimpinan Gus Yahya yang masih muda dan energi itu kami yakini, Insya Allah”
GataRI juga berharap dibawah kepemimpinan Gus Yahya bisa mengembalikan ruh Partai Kebangkitan Bangsa sebagaimana niat suci para deklarator PKB, dan mengembalikan marwah PKB kepada Gus Dur serta pada jalan yang sesungguhnya yaitu berkhidmat pada nadhliyin, bukan pada kekuasaan yang tampak kekuasaan adalah menjadi tujuan.
(Red-01/Foto.ist)
Catatan Meja Redaksi
Gus Yahya lahir pada 16 Februari, 1966 di Desa Leteh, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Beliau lahir dari kalangan keluarga pendiri dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU).Ayah, K.H Muhammad Cholil Bisri dan Ibu, Nyai Hj Muchsinah. Ayah Gus Yahya merupakan salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa. Gus Yahya sendiri adalah putra pertama dari 8 bersaudara. Adapun saudara-saudara beliau diantaranya Ummi Kultsum Cholil Zalith, Zainab Cholil Qutsumah, Yaqut Cholil Qoumas, Faizah Cholil Tsuqoibak, Bisri Cholil Laquf, Hanis Cholil Barro’, dan M. Zaim Cholil Mumtaz.
Gus Yahya alumni pondok pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta yang saat itu diasuh oleg KH. Ali Maksum. Dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada. Pada saat menjadi mahasiswa, beliau juga aktif dalam Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta.
Gus Yahya juga mantan Jubir Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid (Gus Dur), Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sejak 2018-2019 dan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada 2018-2019, menggantikan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang wafat pada 2017, KH. Hasyim Muzadi.
Gus Yahya juga pernah menjadi tenaga ahli perumus kebijakan pada “Dewan Eksekutif Agama Agama di Amerika Serikat – Indonesia” yang didirikan berdasarkan perjanjian bilateral yang ditandatangani oleh Presiden Obama dan Presiden Jokowi pada Oktober 2015, dalam rangka “menjalin kemitraan strategis antara Amerika Serikat dan Indonesia yang ditandatangani oleh Presiden Obama dan Presiden Jokowi pada Oktober 2015, dalam rangka “menjalin kemitraan strategis antara Amerika Serikat dan Indonesia.
Dan prestasi nasional dan internasional
Subhanllah, alhamdulillahirabil’alamiin
Lainnya,
BURHANUDIN SAPUTU, “UU CIPTA KERJA DAN EKSPLOITASI EMOSI WARGA” – KORAN JOKOWI
Burhanudin Saputu, ” GANJAR KITA FOR RI-1, TAUFIK KIEMAS & 4 PILAR KEBANGSAAN ” – KORAN JOKOWI
3 Trackbacks / Pingbacks