GEMA AIRLANGGA, RELAWAN JOKOWI & POTENSI MILENIAL TAHUN 2024

GEMA AIRLANGGA, RELAWAN JOKOWI & POTENSI MILENIAL TAHUN 2024

KoranJokowi.com, Bandung : Biro Pusat Statistik tahun 2019 lalu pernah merilis bahwa di tahun 2019-2020 lebih dari 50% populasi usia produktif (antara usia 16–64 tahun) adalah Milenial. Sementara itu, The Deloitte Millennial Survey pada 2014 menyatakan bahwa milenial yang kini memimpin di bidang teknologi dan industri-industri lain akan mengisi 75% tenaga kerja global per 2025.

Namun masih sedikit pihak yang ‘perduli dalam pemberdayaan Milenial dalam sektor Ketahanan pangan nasional,belum ada ‘konsep & strategi tepat dan tersosialisasi dengan baik bagaimana Milenial ikut dilibatkan dalam membangun desa juga terhadap pemberdayaan dalam mempromosikan produk unggulan desa dan wisata desa serta sejumlah potensi lainnya yang ada di desa.

“Generasi muda di era milenial ini sangat perlu kita libatkan untuk mau peduli dan ikut membangun desa. Jadi, perlu ada informasi kepada generasi muda ini untuk dapat mengetahui berbagai potensi yang ada di setiap desa, Berbagai inovasi yang bisa diciptakan oleh para generasi muda dalam membangun desa yang bisa menjadi suatu peluang usaha atau pekerjaan terutama buat para pelajar dan mahasiswa. Nah, secara perlahan GEMA Airlangga akan kesana”, demikian DR.Ikke Dewi Sartika – Ketum Generasi Muda (GEMA) Airlangga melalui seluler (2/2)

Masih menurut Ibu Ikke, Generasi muda yang kreatif akan memiliki sejumlah ide dalam mengembangkan segala potensi yang ada didesa. Untuk menambah kreatifitasnya dalam berinovasi, banyak desa yang mempunyai potensi wisata desa dan potensi Milenial yang dapat kita maksimalkan.

“Jadi, kita akan berdayakan potensi MIlenial di desa desa melalui pemanfaatan peluang potensi yang ada di desa seperti mengolah pariwisatanya, mengolah e-commerce dengan turut membantu dalam menyebarkan dan memasarkan sejumlah produk unggulan desa melalui sistem elektronik dan berbagai peluang lainnya yang hasilnya juga bisa turut mensejahterakan masyarakat desa,” pungkas Ibu Ikke.

Selain itu, menurutnya, kejelasan (clarity) milenial dalam menentukan tujuan hidup juga penting untuk menguasai sesuatu, “Namun banyak Milenial yang apatis , cenderung kebingungan menentukan passion-nya. Padahal, passion lebih utama dibandingkan skill karena skill bisa dilatih, ” tutup beliau

Relawan Jokowi telah menghimpun data yang berkaitan dengan potensi Milenial:

1.Jumlah usia muda produktif (15-64 tahun) pada 2021 – 2022 mencapai 191,08 juta jiwa (70,72%) dari jumlah total penduduk Indonesia sebanyak 270,20 juta jiwa. Ini lebih tinggi dari angka pemilu 2014 dan 2019 lalu.

2.Pada pemilu 2019, usia pemilih 21-30 sebanyak 42.843.792 orang, dan usia 31-40 tahun 43.407.156 orang. Jika jumlah ini ditambah pemilih usia 17-20 tahun, maka persentase pemilih muda yang terdiri dari generasi milenial (lahir tahun 1981-1999) dan generasi Z (lahir tahun 1997-2012) mencapai 50%.

3.Dalam Buku terbitan BPS 2020 “Proyeksi Penduduk Indonesia 2010-2035” menyimpulkan, pada tahun 2024 jumlah penduduk usia produktif angkanya masih mendekati tahun 2020 , berarti lebih dari 191 juta?

4.Dalam edisi sebelumnya telah dibahas mengenai potensi Relawan Jokowi jika Pres Jokowi hanya 2 periode maka ada 8-11% suara Relawan Jokowi non-partai di Pilpres 2024 yad menanti ‘bapak asuh. Ahahaha…

-BERSAMBUNG-

(Red-01/Naldo/Sur/Rahma-Foto.ist)