
Pilpres 2024 – 2029 :
” Prabowo – Puan ?, Prabowo-Ganjar ?, Puan-Ganjar atau Ganjar-Puan? “
Koranjokowi.com, Bandung :
Jika selama ini kita selaku Alumni Kongres Relawan Jokowi 2913 (Akarjokowi2013) agak ‘gundah dengan sosok Gub.Jateng – Ganjar Pranowo (GP) untuk didorong menuju Capres 2024-2029 mendatang karena terkait kasus E-KTP lalu. Sedikitnya kini mulai ‘mencair’
Hal ini berkaitan dengan pernyataan Ketua KPK – Firli Bahuri yang mengungkapkan (28/4) bahwa hingga saat ini tidak ada cukup bukti mengaitkan GP dalam kasus E-KTP , namun statemen ini jangan dulu ditelan mentah – mentah karena pernyataan KPK itu hingga sampai ini, bukan besok, lusa atau selamanya.
Just Remind,
Senin (19/2/2018) lalu, Mantan Bendahara Partai Demokrat – Nazaruddin saat bersaksi untuk terdakwa Setya Novanto didepan persidangan ‘bersumpah’ jika dia menyebutkan ada Ganjar saat itu karena sama sama di ruangan almarhum Mustokoweni – Fraksi Golkar. “Iya, ada di ruangan Bu Mustokoweni sewaktu Pak Ganjar di situ ada,” kata Nazar di pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta.
Ganjar sempat disebut menerima dana proyek e-KTP sebesar USD. 520.000. Dugaan itu tercantum dalam dakwaan Irman dan Sugiharto (para pejabat Kemendagri). Namun, hal itu sempat dibantah oleh Ganjar kemudian
Selanjutnya, dugaan Ganjar menerima uang e-KTP kembali mencuat saat Setya Novanto mengaku mendapat laporan dari pengusaha Andi Agustinus bahwa Ganjar menerima uang sebesar USD.500.000. Namun, itu pun dibantah GP yang saat itu menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR Fraksi PDIP .
Jaksa KPK – M.Basir pun mengonfirmasi kembali kebenaran Ganjar menerima uang kepada Nazar disidag lainnya, Nazar masih tetap mengakuinya bahkan menambahkan bahwa semua pimpinan Komisi II menerima aliran dana sebesar USD.100.000 dan menyatakan GP sempat menolak dana e-KTP. “Semua pimpinan [Komisi II) dikasih USD.100 tapi Pak Ganjar enggak mau,” kata Nazaruddin di persidangan.
“Mintanya berapa?” tanya Basir
“USD.500.000,” jawab Nazar
“Setelah itu?” tanya Basir
“Sudah diterima” jawab Nazar.
Pertanyaannya kemudian,
1.Mungkinkah GP dapat tiket dari PDIP baik selaku Capres atau Cawapres, sedangkan selama ini telah tersosialisikan Prabowo – Puan ?, apa mungkin Prabowo-Ganjar , Puan-Ganjar, atau Ganjar-Puan. Memang hanya PDIP satu – satunya parpol yang bebas jalan tol, mengusung Capres/Cawapresnya sendiri.
2.Dalam aturan Presidential Treshold (PT) thn.2024 hanya parpol yang memiliki ambang batas 20% (115 kursi) yang boleh mempunyai Capres/cawapres di tahun 2024 yad
4.Namun jika selama ini GP adalah ‘setingan PDIP, diskenariokan seperti saat ini maka kami yakini PDIP tidak akan dapat apapun dari skenario ini bahkan angka Golput bisa kembali tinggi sebagaimana sebelum Pilpres 2014 lalu > 30,4% karena saat itu ‘single-majority & swing-voter’ tidak pro-Jokowi.
Menjadi beda saat Pilpres thn.2019, angka Golput turun hingga ke 19,7%, karena ‘single-majority & swing-voter’ khususnya Relawan jokowi non-partai demikian masif bekerja kalau pun tiada dana dari parpol/TKN.
5.Ganjar bukanlah Jokowi, Jokowi bukan Ganjar, itu yang membedakannya. Maka lihat saja sudah banyak komunitas relawan jokowi yang sudah main mata dengan para parpol non-PDIP. Mengapa ?, karena mereka memang bukan ‘Ganjarist
ELEKTABILITAS GANJAR MEMANG BAIK, NAMUN PERNYATAAN KPK ITU MASIH ABU-ABU, JUGA PARPOL MANA YANG AKAN MENGUSUNGNYA?. APALAGI SAAT INI BAHKAN SAMPAI DI JAMAN KUDA MAIN TIK-TOK PUN MASIH HARAM ADA PRESIDEN/WAPRES DARI JALUR INDEPENDEN.
(…Jadi kami akan tetap membaca situasi saja …)
Bandung, Tgl. 29 April 2022.
KordNas. Akarjokowi2013
Arief P. Suwendi
(Red-01/Foto.ist)
Lainnya,
“OPUNG JENDERAL LBP DITUDING SEBAGAI TRIO-MACAN & BRUTUS ISTANA !” – KORAN JOKOWI
AIRLANGGA & PARTAI GOLKAR MULAI TUNJUKAN TARING PRE-PILPRES 2024 – KORAN JOKOWI
YANG PUAS KERJA JOKOWI HANYA ETNIS JAWA & BATAK ?, “AHAHAHAHA” – KORAN JOKOWI
2 Trackbacks / Pingbacks