JENDERAL MOELDOKO SURUH FAISAL BASRI SIKAT GIGI ?

JENDERAL MOELDOKO SURUH FAISAL BASRI SIKAT GIGI ?

Koranjokowi.com, OPini :

Pada Oktober 2011 lalu, Faisal Basri dan  Biem Benyamin, maju mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta th.2012 dari jalur independen  tetapi  mereka kalah karena hanya mendapat  sekitar 215.935 suara.  Faisal adalah  salah satu pendiri Mara (Majelis Amanah Rakyat, yang merupakan cikal bakal Partai Amanat Nasional), namun hingga Presiden Indonesia saat ini namanya tidak sekali pun masuk dalam kabinet. ‘Kenapa?

Kamu nanya ?

Faisal bolehlah kritis, namun jangan baperan jika ada yang melawannya untungnya yang melawannya tidak menyuruh Faisal ‘Sikat gigi. Sebagaimana bahasa alay yang pernah viral yang berarti /identik dengan  ‘bercermin, bersih diri dsb. ‘Ehehe.

Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. (Foto: Istimewa)

Kalimat ‘Sikat gigi ‘ ini pun kembali viral sesudah Faisal meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk memecat Menkomarves – Jenderal Luhut Binsar Pandjaitan dan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) – Jenderal Moeldoko saat  menjadi pembicara pada peluncuran Corruption Perception Index (CPI) atau Indeks Persepsi Korupsi yang digelar Transparency International Indonesia (TII) di Jakarta Pusat, Selasa (31/1/2023) lalu

Faisal Basri awalnya memaparkan ciri-ciri negara yang korup, salah satunya memotong pajak. Dia menyebut salah satu kebijakan pemerintah pada 2018 lalu yang membebaskan PPh (Pajak Penghasilan) Badan 20 tahun bagi investor yang berinvestasi lebih dari Rp 30 triliun.

“Kemudian mobil nanti pajaknya diturunkan, karena Pak Luhut sendiri itu, dia punya industri sepeda motor listrik. Dia siapkan keringanan untuk industri dia,” sebutnya.

Ekonom senior Faisal Basri sempat menyebut Kepala Staf Kepresidenan – Jenderal Moeldoko sebagai raja conflict of interest atau konflik kepentingan. Sontak Jenderal Moeldoko yang dalam beberapa Musra Relawan Jokowi namanya mulai ‘menaik ini berang dan mengatakan ‘Ngawur !”, kehadirannya di Periklindo itu semata-mata untuk menjalankan sosialisasi terkait kendaraan listrik kepada masyarakat bukan bisnis.

Merasa tidak ditanggapi, Faisal pun menuding lagi jika Kastaf Presiden RI  sebagai raja konflik kepentingan melalui online single submission (OSS) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa (LKPP). Lagi-lagi Moeldoko membantahnya dengan menjawab, “Ngawur, om itu !, OSS dan LKPP itu bukan urusan KSP,”

‘Om Faisal, jawab tuh. ‘Ehehehe.

(Red-01/Foto.ist)

Lainnya,

Tentang Koran Jokowi 4115 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan