HARAPAN 28 POKTAN BENGKULU KORBAN PENIPUAN PROYEK P3TGAI THN.2020 AGAR SEGERA DIBANTU BUPATI LEBONG, KEPAHIANG DAN REJANG LEBONG

HARAPAN 28 POKTAN BENGKULU KORBAN PENIPUAN PROYEK P3TGAI THN.2020 AGAR SEGERA DIBANTU BUPATI LEBONG, KEPAHIANG DAN REJANG LEBONG

Koranjokowi.com, OPIni :
Tahun 2019 lalu , Relawan Jokowi Prov. Bengkulu merasa prihatin karena masih banyak kabupaten di Prov. Bengkulu yang lahan padinya terus menurun, ambil contoh, Kabupaten Kepahiang masuk dalam kabupaten yang luas panen padinya minim, namun menurun di tahun 2020 lalu. Memang betul Lahan persahawan di Kepahiang sekitar 4.938 hektar dengan irigasi semi teknis. Produktivitasnya sudah di atas rata-rata provinsi, tetapi di tahun 2019-2020 hanya sekitar 15 – 16,446 Ton GKG – Gabah Kering Giling yang dihasilkan berarti menurun dari tahun 2019 yang sebesar 19,856 ton atau menurun sekitar 3.410 ton.

Juga contoh lain di Kabupaten Bengkulu utara (KBU) diantara tahun 2019 – 2020 pun sama, dari Luas Panen dan juga Produksi padi di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, mengalami penurunan dibandingkan pada Tahun 2019 lalu, namun untuk produktivitas naik.

Dan BPS Bengkulu pun membenarkan, kalau pun Luas Panen (Ha) di KBU pada Tahun 2020 sebesar 5.111 Ha namun menurun dari tahun 2019 yang masih sekitar 5.897 Ha. Kemudian untuk Produksi (ton) juga menurun, dimana pada Tahun 2020 produksi hanya sebesar 23.367 sedangkan di Tahun 2019 sebesar 25.992,

RELAWAN JOKOWI PROV. BENGKULU MENDUKUNG P3TGAI

Atas contoh contoh diatas, relawan Jokowi yang berada di provinsi Bengkulu tidak tinggal diam , ini bukan karena minimnya infrastruktur desa – kota, karena saat itu semua cukup baik kalau pun kemudian Presiden Jokowi meresmikan Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung sepanjang 16,7 Km (20/7/2023 senilai Rp.4,8 triliun.

Ini juga bukan karena minimnya Dana Desa dsb untuk 1.514 desa di Prov. Bengkulu/tahunnya karena ditahun 2022 lalu saja terus meningkat sejak tahun 2015 lalu hingga mencapai lebih dari Rp.10, 235 milyar di tahun 2022.

Apalagi diantara thn.2019-2020 lalu telah disediakan anggaran APBD Rp.1.056 milyar dan dana APBN (Dekosentrasi) sejumlah Rp. 7.225 milyar sebagai pendukung Rencana Kinerja Kegiatan Dinas Ketahanan
Pangan Provinsi Bengkulu yang berjumlah 24 (dua puluh empat) kegiatan

Relawan pun kemudian tergerak hatinya untuk ikut serta mendukung Pemprov Bengkulu khususnya Pemkab . Rejang lebong, Kepahiang dan Lebong) atas hal ini, apalagi saat itu pemerintah pusat melalui Kementerian sedang menggencarkan program P3TGAI (Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi) hingga desa – desa di KK & KBU.

Singkat ceritera Relawan Jokowi bernama Arie Kurniawan (AK) dengan segenap cara mencari tahu akan program P3TGAI ini sehingga bertemulah dengan initial ‘HA’ dan ‘ST’ yang mengaku sebagai pegawai Kementrian PUPRRI Pusat apalagi mereka dilengkapi semacam name-card dsb

Proses administrasi dan sebagainya pun berjalan baik , semua titik pembangunan telah dilaksanakan dengan baik hingga kemudian ke-28 kelompok tani (Kab.Rejang lebong – 19 titik, Kab. Kepahiang – 8 titik dan Kab.
Lebong 1 titik) ini mengajukan pembayaran kepada HA dan ST senilai Rp.5,4 milyar.

“Saya diberikan amanah oleh ke-28 kelompok tani untuk pengurusan P3TGAI pada tahun 2020 dimana kegiatan ini awalnya diperkenalkan oleh HA & ST yang mengaku sebagai pegawai Kementrian PUPR dan beberapa tim berjumlah 3 orang dari pusat untuk melakukan MC.0 di beberapa lokasi tepatnya di Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Bengkulu Utara”, demikian AK, relawan senior sektor pemberdayaan petani desa prov.Bengkulu kepada Koranjokowi.com

-BERSAMBUNG-

(Red-01/Bayok/Ricky/Foto.ist)