Anggiat Sugiatto,
“SUKARNO (HAMPIR) PRESIDEN SEUMUR HIDUP”
Koranjokowi.com, OPINi:
“Syah Prabowo – Gibran ya jadi Presiden dan Wapres Thn.2024-2029?”, tanya saya kepada PimRed Koranjokowi.com – Arief P.Suwendi melalui seluler (28/4) lalu
“Ya seperti itu bro, ini sudah hampir satu minggu sejak dilakukan Sidang sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK), Senin tanggal 22/4/2024 lalu . Yang intinya semua penolakan atas gugatan 01 & 03. Sudahlah terima saja kalau pun menyakitkan , pembangunan nasional harus terus berjalan”, tambah Arief yang juga teman sejak putih abu – abu tahun 1984 lalu
“Bro, waktu kapan lu pernah ceritera kalau Bung Karno pernah diusulkan sebagai presiden seumur hidup bagaimana itu?”
Usulan menjadikan Ir.Sukarno sebagai Presiden seumur hidup berasal dari angkatan 45. Motor utamanya ada dua orang, yakni AM Hanafie dan Chaerul Saleh. Jawab Arief.
Ide “Presiden seumur hidup” itu akan dilempar ke Sidang Umum MPRS di Bandung, Jawa Barat, pada 15-22 Mei 1963. Chaerul Saleh, salah satu pencetus ide ini, menjabat sebagai Ketua MPRS saat itu. Akhirnya, muncul ide agar isu ini disuarakan oleh anggota MPRS yang berlatar belakang militer (TNI). Kemudian munculah nama Kolonel Djuhartono yang bertugas mencari anggota MPRS dari TNI sebagai juru-bicara ide itu, dan bersambut kepada Kolonel Suhardiman. Selain dikenal sebagai perwira anti-komunis, Suhardiman juga menjadi tangan tentara untuk mendirikan organisasi sipil: Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI).
Masih kata Arief yang juga KordNas Alwanmi – Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia, Rencana itu untuk mengantisipasi pihak-pihak yang berambisi mendongkel Sukarno, baik PKI maupun TNI. “Untuk diketahui, saat itu PKI sedang di puncak kejayaannya. Usai merebut urutan ke-4 dengan 6,1 juta suara di pemilu 1955, pengaruh politik PKI makin meluas dan bersinar terang. Dalam pemilu lokal sepanjang 1957-1958, dukungan suara PKI sangat melejit. Perkembangan PKI dalam pentas politik nasional yang sangat pesat pastinya membuat gentar semua saingan dan musuh-musuh politiknya. Gerakan anti-komunis, terutama yang dipelopori oleh tentara, semakin meningkat”, demikian Arief
Kelompok angkatan 45 mengendus situasi berbahaya apalagi kalau sampai PKI menang, tentu lawannya tak akan terima. “Pastinya kalau PKI menang, bisa terjadi perang saudara lebih hebat dari Peristiwa PRRI/Permesta,Maka memang diperlukan siasat jitu. Singkat cerita, dalam Sidang MPRS ke-II di Bandung itu, usulan “Presiden seumur hidup” disetujui. Lahirlah Ketetapan MPRS nomor III/MPRS/1963 tentang pengangkatan pemimpin besar Revolusi Indonesia Sukarno sebagai Presiden RI seumur hidup”, papar Arief
Sayangnya, Ir. Sukarno menolak tegas-tegasan keputusan itu. Sebagai seorang demokrat, Sukarno menganggap pengangkatan dirinya sebagai Presiden seumur hidup sangat tak pantas.
Ir.Sukarno khawatir, pengangkatan dirinya sebagai Presiden seumur hidup lewat keputusan MPRS akan mencoreng mukanya di hadapan dunia internasional sebagai pemimpin yang tak demokratis.
Namun, Chaerul Saleh tidak diam , Sukarno pun didebat dan melempar dalih yang lain: demi mencegah perang saudara. Persaingan politik, terutama antara PKI, partai-partai Islam, dan tentara, semakin meruncing. Jika salah satunya berkuasa, maka yang lain akan membuat gerakan perlawanan.
Di sisi lain, Republik Indonesia membutuhkan kesatuan internal, demi menghadapi berbagai tantangan: krisis ekonomi, konfrontasi dengan Malaysia, pembebasan Irian Barat, dan lain-lain.
Sukarno pun melunak. Dia menerima usulan itu dengan berat hati. “Saya kira ini bukan tindakan yang benar, tapi saya ambil resiko ini karena aku tidak ingin negara ini pecah” kata Sukarno kepada Chaerul Saleh. Dan memang betul, keputusan Sukarno menerima usulan itu membuatnya dihujani cap diktator. Bukan saja di masa-masa itu, tetapi juga hingga hari ini.
“Apa yang bisa disimpulkan dari cerita AM Hanafie maupun Sukarno itu?”, tanya saya lagi
Pertama, kata Arief lagi, ide “Presiden seumur hidup” bukan berasal dari keinginan pribadi Sukarno, melainkan dari kelompok angkatan 45 dan tentara.
Kedua, ide tersebut bertujuan untuk mencegah PKI meraih kekuasaan politik di negeri ini melalui jalan pemilu. Dengan jabatan Presiden seumur hidup, maka tak ada lagi pemilu. Dengan begitu, laju PKI untuk merebut kekuasaan lewat pemilu pun terbendung.
Kita tak pernah meragukan jasa besar seorang Ir. Sukarno bagi kemerdekaan Indonesia. Dia juga, seperti dikatakan M.Hatta, “Seorang patriot yang cinta pada tanah airnya dan ingin melihat Indonesia yang adil dan makmur selekas-lekasnya.”
“Hampir mirip dengan ceritera Presiden Jokowi diujung jabatannya ya, dianggap haus akan kekuasaan dengan membangun dinasti politik bahkan menjadi fasilitator paslon no.2 sebagaimana dituding lawan politiknya?”, tanya saya lagi.
Arief menjawab singkat,
“Semua orang punya jawabannya sendiri, ahahaha”
Saya mengangguk
(Red-01/Foto.ist)
Lainnya
(Silahkan klik tautan ini)
@koranjokowi.com
Link Tiktok dibawah ini sudah dimakan ‘hantu’ sejak tgl.19 Maret 2024 lalu, ngeri ya.
@koranjokowi
- Budi D.Ginting, “MENTERI AHY, BAPAK BISA BANTU APA !?”
- Ir. Chrisman A. Simanjuntak, “BENARKAH DI ATR/BPN ADA HANTUNYA?”
- Pengadilan dan keadilan Hukum Diantara Kasus Gunata, Wahab Halim & Mas’ud
- Wawancara Imajiner (4), “DIANTARA CANDU, RERE & CEGAH KORUPSI”
- “ALWANMI TADINYA MAU NGAMEN DI PN KOTA BEKASI”
- Doa Mama Tan Diantara Aksi Tanda Kasih Gunata Kepada 100 Fakir Miskin & Lansia Di Pulau Jawa
- “DUET ALWANMI & ALUMNI ST.YOSEPH VINCENTIUS BEBASKAN GUNATA & WAHAB HALIM”
- “SALAM KAMI UNTUK NIKSON NABABAN CAGUB SUMUT THN.2024 !”
- “SOLUSI SERTIFIKAT OVERLAPPING”
- TM.Rajuli, “SELAMAT ULANG TAHUN KOPASSUS KE-72”
“DUET ALWANMI & ALUMNI ST.YOSEPH VINCENTIUS BEBASKAN GUNATA & WAHAB HALIM”
Be the first to comment