Budi D.Ginting,”Zero Conflict  Agraria di Sumut Thn.2024-2029 ?”

Budi D.Ginting,

“Zero Conflict  Agraria di Sumut Thn.2024-2029 ?”

Koranjokowi.com, OPINi:

Sering kita dengar  istilah / kalimat ‘Zero Conflict’ , sebetulnya  tidak jauh dengan ‘Tanpa konflik atau nol konflik.  Di dalam kehidupan sehari-hari, tentunya kita semua tidak akan pernah lepas dari yang namanya konflik. Hal tersebut terjadi lantaran manusia sendiri adalah makhluk sosial yang akan selalu berinteraksi satu sama lain. Konflik disini adalah proses sosial yang mana salah satu pihak akan berupaya menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkannya

Misalnya hal yang terbiasa terjadi di Prov.Sumatera utara adalah terkait perbedaan kepentingan dalam pemanfaatan hutan. Sebagian masyarakat ‘mendewakan’ hutan dan isinya sebagai kebudayaan mereka.

https://i0.wp.com/cdn-assetd.kompas.id/HxQcAjUbEvL2o5wy3zPL0gRzlBg=/1024x778/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F07%2F07%2F20210706-ARJ-agraria-A-mumed_1625642939_png.png?resize=359%2C273&ssl=1

Sehingga harus dijaga kelestariannya dan tidak boleh ditebang secara sembarangan. Sementara untuk para petani, mereka justru memilih untuk menebang pohon karena menganggap pohon-pohon tersebut menjadi penghalang untuk mereka dalam membuat sawah, kebun atau ladang.

Juga untuk para pengusaha, bagi mereka kayu itu ‘cuan’ , sehingga mereka masa bodoh , terus tebang, terus ekspor dan cuan pun berlimpah. Sisakan sedikit untuk ‘CSR’ sehingga mulut – mulut pun tidak berisik.

Dari sini bisa kita lihat bahwa ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dan kelompok lainnya. Hingga hal tersebut akan mendatangkan konflik  di masyarakat.

KOTA DELI MEGAPOLITAN 

Kota Deli Megapolitan,yang seharusnya merupakan program yang dapat diterima semua pihak rupanya belum semuanya berjalan baik karena menjadikan pro-kontra di masyarakatnya apalagi dengan mengusung tema “Proyek Pembangunan Kota Satelit Baru”  hasil  kolaborasi antara PTPN II dengan PT Ciputra dengan target lahan > 8.077,73 hektar  untuk dipakai dan berada di atas HGU PTPN II dengan anggaran > Rp128 triliun dan diinisiasi sejak tahun 2011 lalu

Dari berbagai sumber yang kami himpun kelak Proyek ini akan dikembangkan menjadi lokasi residensial seluas 2.514 hektar (31,12%), industri seluas 1.175,5 hektar (14,55%),komersial 340,5 hektar (4,21%), dan kawasan hijau 4.047 hektar (50,11%).

Dimana juga proyek ini akan ‘beririsan penggunaan dibeberapa wilayah, al : Kebun Helvetia 811,89 hektar, Kebun Sampali – Saintis seluas 2.967.92 hektar, Kebun Bandar Klippa 3.545,74 hektar, Kebun Penara 507,11 hektar dan Kebun Kuala Namu seluas 245,10 hektar.

See the source image

 

-Visual/Repro. Marina Barrage, Singapore-

Teman teman,

Jika proyek Satelit Baru ini tersosialisasi dengan baik sejak awal pastinya tidak akan Pernah ada ‘konflik’ yang muncul, nyatanya? silahkan saja googling . Bahkan disebut ,  ada  71 Aliansi dan Lembaga  yang  menolak proyek ini karena akan ‘memakan’ > 1.303 hektar lahan yang selama ini ‘dihuni’ rakyat penunggu-nya   sejak 69 tahun lalu.

‘Wow…

(BDG/Red-01/Foto.ist)

Letjen TNI Purn Ibrahim Adjie 

Pangdam VI/Siliwangi Thn.1960-1966

Lainnya,

@koranjokowi.com
@koranjokowi
https://www.instagram.com/k0ranj0k0wi/

Kabar Deli Serdang (17), “KOTA DELI MEGAPOLITAN  & RAKYAT PENUNGGU-NYA”

.

Tentang RedaksiKJ 3922 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan