#Terima-kasih Jokowi 2012-2024
Koranjokowi.com, OPINi:
Presiden Jokowi tgl. 20 Oktober 2024 mendatang, jabatan selaku presiden ke-7 dengan 2 periodenya akan berakhir, beliau selama yang saya kenal demikian sarat dengan ‘simbol-simbol politik’, tahun 2012 lalu saat mengikuti Pilgub DKI Jakarta , politik nasional memperkenalkan istilah/simbol ‘kemeja kotak-kotak’
Yang menyimbolkan bahwa warga Jakarta beraneka ragam, baik dari suku, etnis, maupun agama, dan tetap hidup berdampingan dengan damai. Dan Jokowi memahami jika kemudian ini akan meningkatkan home-industri dan munculnya kekompakan relawan yang mereproduksi dan mendistribusikan kemeja tersebut dimana keuntungan yang didapat dari penjualan kemeja itu akan disumbangkan untuk membantu pendanaan kampanye Jokowi-Ahok.
Bahkan seolah -olah kita semua saat itu mempunyai kebanggaan sendiri jika kita mampu membeli/memakai kemeja itu , baik yang mempunyai hak pilih di jakarta atau tidak, kemeja itu menasional. Bahkan ,mungkin lebih baik membeli baju kotak-kotak kalau pun untuk menyambut hari raya iedul fitri (lebaran). Itulah kesuka-relaan.
Termasuk saat menjelang Pilpres 2024 lalu, semua orang tau jika design ‘kemeja garis-garis hitam-putih’ Ganjar adalah hasil buah-pikir Jokowi. Yang berharapkan agar dalam memperjuangkan NKRI ‘wajib’ Tegak lurus, tidak abu-abu. Yang juga berdampak besar bagi home industri sebagaimana kemeja kotak-kotak.
Sayang ini tidak kekal karena setelah Jokowi meninggalkan Ganjar, uniform ini pun diharamkan dan diganti dengan kemeja hitam, sebagai simbol matinya ;demokrasi?
Kita juga kemudian menggunakan budaya baru dengan trendy ‘spatu sport/casual, dimana sepatu jenis ini memudahkan dirinya saat harus melakukan kunjungan kerja ke desa-desa. Termasuk, saat harus turun ke sawah atau meninjau waduk
Dan, ‘Buuummmm,,,,,,,,, ini kemudian menjadi life-style kita semua, khususnya dikalangan milenial dan gen-z dimana kalau pun dalam acara formal , batik atau jas mereka pun memakai spatu kasual. Dan ini kemudian dicontoh oleh para pejabat, dsb. Budaya baru ‘Indonesian Sporty. Pastinya ini juga berimbas kepada home-industri.
Kini diujung jabatan, tanpa kita sadari Jokowi masih memberikan manfaat dan rejeki untuk orang lain. Salah-satunya karena dengan pemilihan rumah pensiunnya di sekitar Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah seluas 12.000 meter, otomatis berimbas dengan harga tanah sekitarnya.
Jauh sebelum tahun 2020, jauh sebelum banyak orang tau disana akan dibangun rumah pensiunnya Jokowi , menurut camat sekitar harganya kalau pun ditepi jalan hanya berkisar Rp.2-5 juta/meter namun kemudian meningkat menjadi Rp. 10-20 juta/meter
Rumah pensiun ini diberikan oleh negara untuk Jokowi yang akan pensiun ( purnatugas) pada Oktober mendatang. Adapun besaran anggaran tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Nomor 120/PMK.06/2022 tentang Penyediaan, Standar Kelayakan, dan Perhitungan Nilai Rumah Kediaman bagi Mantan Presiden dan atau Mantan Wakil Presiden RI
Kepala Desa Blulukan Slamet Wiyono kepada banyak media mengatakan bahwa dengan mulai beredarnya informasi rumah Jokowi disana telah banyak memberikan dampak positif , akan banyak banyak investor yang masuk, harga tanah mulai melambung, pengembangan bisnis properti atau rumah tinggal ikut meningkat. Dan akan menyusul kemudian pembangunan infrastruktur , trotoar, public space, dan citywalk, serta wajah kota akan bisa ditata lebih baik lagi
“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”
(QS. Al-Zalzalah: 7-8)
-BERSAMBUNG-
(Red-01/Foto.ist)
Letjen TNI Purn Ibrahim Adjie
Pangdam VI/Siliwangi Thn.1960-1966
@koranjokowi.com
@koranjokowi https://www.instagram.com/k0ranj0k0wi/
- Ani Gartini, “Goodbye Palang @Pintoe, GoodBye Pram-Rano”
- Rigel Belatrix, “Jimly Asshiddiqie, Bisa Penjarakan Hakim Yang Anti Gibran Wapres?”
- Kabar Cimahi, “TP-PKK Kota Cimahi & Rapat Koordinasi Tahun 2024”
- Kabar Simalungun,”Apa kita mau buat di th.2024-2029?”
- “Sudahkah Gus Dur Memaafkan Megawati – Amien Rais?”
- Asiong, “Koranjokowi Kalbar Mendukung Paslon Ria – Krisantus”
- “Jangan Samakan Dusun Legetang itu Pompeii !”
- CHILDFREE, BUDAYA ATAU ISME BARU ?
- Denny,Q.Miing, “Komeng, Jihan & Annisa. ‘Uhuy !”
- Budi D.Ginting, “BATAK OORLOG, PERANG SUNGGAL & TEMBAKAU DELI”
Be the first to comment