Kabar Simalungun,"Apa kita mau buat di th.2024-2029?"

Kabar Simalungun,

“Apa kita mau buat di th.2024-2029?”

Koranjokowi.com, OPINi:

Kepala daerah boleh saja berganti namun Kabupaten Simalungun akan tetap tegak berdiri bersama 1,2 juta penduduknya yang tersebar di 32 kecamatan, jangan dustai mereka , jangan sakiti mereka.

Yang jelas kami rindu prestasi pertanian , perkebunan maupun kehutanan yang pernah jaya selama ini karena Kabupaten Simalungun mampu mencapai > 336.332 ton padi, 234.977 ton jagung, dan 213.319 ton ubi kayu dimana ini semua menjadikan kita sebagai kabupaten terbesar dalam hal itu dibanding wilayah lain.Ini yang menjadi pertanyaan kita bagaimana ini di th.2024-2029 mendatang?

Jumlah orang miskin kita sampai th.2023 lalu masih diantara 65.000-69.000 jiwa dan lebih dari 30.000 Jumlah pengangguran terbukanya ini bukanlah prestasi namun cambuk untuk Bupati Simalungun th.2024-2029 mendatang.

Seharusya dengan hadirnya Kabupaten Simalungun sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia yang dikenal dengan nama Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei., Pelabuhan Internasional Kuala Tanjung , PT Unilever Oleochemical, PT Industri Nabati Lestari, dan PT Aice Sumatra Industri, dsb penyerapan tenaga kerja lokalnya lebih ditingkatkan sehingga angka kemiskinan dan pengangguran pun dapat terminimalisasi

Peran dan program Desa wisata sepertinya pun belumlah berjalan baik kalu pun Kabupaten Simalungun memiliki 57 titik lokasi objek wisata, namun sumbangan pajak sektor Parekrafnya ke PAD masih terbilang minim yaitu sekitar Rp. 10-12 milyar sebagaimana tahun 2023 lalu

Kami juga sangat mendukung jika Pemkab Simalungun diwaktu mendatang fokus mengembangkan komoditas jahe putih melalui gapoktan & koperasi yang ada karena jahe putih (Zingiber officinale roscoe) milik kita ini memiliki kualitas yang sangat bagus termasuk untuk ekspor pasar internasional ; Jepang, China, Korea, Amerika Serikat, India dan beberapa negara di Eropa.

Jika selama ini kita baru mampu memproduksi sekitar 1.275 ton jahe itu dengan nilai Rp. 3 miliar maka di tahun 2024-2029 mendatang seharusnya kita mampu ekspor lebih dari 5.000 ton

Ulang paima patar aha na boi ihorjahon sonari.

Jangan tunggu hari esok, apa yang bisa dikerjakan sekarang

(Vien/Julwed/Red-01:Foto.ist)