Reshuffle - (16), "AHOK GANTIKAN ERICK TOHIR !?"

Reshuffle – (16), “AHOK GANTIKAN ERICK TOHIR !?”

KoranJokowi.com, Bandung : Mengamati ‘marahnya Presiden Jokowi melihat kinerja BUMN yang ‘sok manja, maka tanpa banyak orang tahu, sudah 3 BUMN yang dibubarkan beliau yaitu, PT Bhanda Ghara Reksa, PT Pertani, dan PT perikanan Nusantara (Perinus) tgl 15 September 2021 lalu. Kemudian, 3 perusahaan itu digabungkan ke perusahaan BUMN lain. Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan penetrasi bisnis.

September 2020 lalu, ‘kemanjaan BUMN ini mulai terkuak setelah Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) meminta Presiden Jokowi agar membubarkan Kementerian BUMN, salah satu alasannya menurut Ahok dimana proses penempatan posisi direksi dan komisaris di perusahaan plat merah yang dapat dilakukan sesuka hati oleh Menteri BUMN

Kita, Relawan Jokowi, yang juga mayoritas Relawan Ahok saat di Pilgub DKI Jakarta 2012 ini ‘membenarkan; sikap Ahok, bahkan pihak Erick tidak perlu ‘gusar seharusnya hal ini digunakan sebagai momentum pembenahan internal di KemenBUMN. Kritik pedas Ahok yang pakai 2 karet gelang dinasi bungkus ini harus dilihat sebagai kritikan agar Erick jangan campur adukan urusan politik dengan pemilihan direksi-direksi di perusahaan-perusahaan BUMN.

Pastinya kami lebih percaya Ahok, daripada Erick. Ahahaha

Ahok tidak asal tuduh karena Ahok juga punya ;silent-soldier’ dimana mana, itu yang Erick lupa. Ahahaha.

Kini di grup grup WA Relawan Jokowi sedang viral hastag #ErickLengserAhokmasuk.

Apakah maksudnya agar Erick di-reshufle kemudian Ahok yang menggantikannya?

Terserah pak Jokowi saja, namun mari kita rasakan lagi bagaimana Presiden Jokowi demikian marah kepada kinerja dan kemanjaan BUMN – BUMN , sehingga

1.Presiden Jokowi meminta BUMN lebih sehat maka beliau memberikan target pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dari pengelolaan kekayaan negara dipisahkan (KND) atau dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) senilai Rp 35,6 triliun tahun depan, naik 18,6% dari tahun lalu yang hanya Rp.30 trilyunan. Bahkan Presiden telah memasukan target itu dalam rencana anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) tahun anggaran 2022. ‘Uhuy !

2.Presiden Jokowi mendengar keresahan Relawan Jokowi atas kinerja Erick tidak optimal dalam melakukan transformasi BUMN, baik secara budaya kerja, hingga pemilihan direksi dan komisaris yang masih berdasarkan kalkulasi politik. Hal lain, kasus korupsi yang dilakukan oleh oknum dalam instansi BUMN meningkat drastis sejak dipimpin oleh Erick Thohir, juga munculnya kasus pegawai PT Kimia Farma Tbk (KAEF), ditangkap Densus 88 Antiteror (9/2021) karena telah terpapar ideologi radikal.

Padahal, tahun 2019 lalu , Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) – Suhardi Alius mengatakan bahwa ideologi radikalism telah juga masuk ke BUMN. ‘Uhuy !

3.Presiden Jokowi mendengar keresahan Relawan Jokowi atas kinerja Erick transformasi BUMN melalui pembentukan holding dan BUMN AKHLAK yang dilakukan oleh Erick jauh dari harapan beliau, salah satu parameternya program vaksinasi masih < 40 persen, padahal Erick sudah membentuk holding BUMN Farmasi. Lucunya, Pengadaan vaksin kita masih impor menggunakan APBN. Seharusnya BUMN Farmasi dalam setahun ini sudah bisa memproduksi vaksin sendiri. Begitu juga dengan bahan baku obat-obatan, sebagian besar masih impor. ‘Uhuy !

Hal lain, Presiden Jokowi saat memberi arahan para direktur utama BUMN, di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat kemarin (14/10) mengatakan dengan ‘keras’ jika Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ada yang sudah tidak mampu beradaptasi dengan pandemi dan revolusi industri diminta untuk ditutup.

Bahkan Presiden Jokowi meminta Menteri Erick untuk tidak lagi melindungi BUMN berkinerja buruk. BUMN, kata Jokowi, harus bisa berani ambil risiko untuk berkompetisi dalam perkembangan zaman.

“BUMN-BUMN ini banyak terlalu keseringan kita proteksi. Sakit, tambahi PMN. Sakit, suntik PMN. Maaf, terlalu enak sekali,” tegas Presiden Jokowi, dada Erick sontak ‘sesak. ‘Uhuy !

‘Selamat datang Ahok !

‘Selamat goodbye,Erick !

(Red-01/Foto.ist)