Melawan Lupa (44),
“BENDERA KHILAFAH MARAK, HALOW PAK MAHFUD, JENDERAL ANDHIKA & KAPOLRI!”
Koranjokowi.com, Bandung :
Prihatin apakah ini ada pembiaran?, Halow,… Menkopolhukam – Mahfud MD, Panglima TNI & Kapolri.
Hari ini Redaksi mendapat 2 sumber dari teman-teman Relawanjokowi.com di lapangan yaitu adanya konvoy sekelompok orang dengan #KhilafahBangkit, baik yang di Jember Jawa tengah , Surabaya hingga yang di sekitaran Jakarta Timur.
-Jember, Jateng-
Jangan sampai masyarakat yang melakukan ‘hakim sendiri, karena masyarakat punya dasar hukum ‘tak tertulis’ yaitu PBNU : Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI & UUD 1945.
Siapapun mereka, mereka telah berhasil membuat keresahan baru di tanah air ini, itu hebatnya, dan kita pun hanya menontonnya?
Kami juga perlu mengingatkan (Remind) atas amanat dari Musyawarah Nasional Alim Ulama yang diadakan di Jakarta pada tanggal 1-2 November 2014 yang terdiri atas 6 (enam) poin, dimana kami ‘menstresing’ hanya di-2 poin saja, yaitu pada:
1.POIN KE-5 : Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah hasil perjanjian luhur kebangsaan di antara anak bangsa pendiri negara ini. NKRI dibentuk guna mewadahi segenap elemen bangsa yang sangat majemuk dalam hal suku, bahasa, budaya dan agama. Sudah menjadi kewajiban semua elemen bangsa untuk mempertahankan dan memperkuat keutuhan NKRI. Oleh karena itu, setiap jalan dan upaya munculnya gerakan-gerakan yang mengancam keutuhan NKRI wajib ditangkal. Sebab akan menimbulkan mafsadah (kerusakan) yang besar dan perpecahan umat.
2.POIN KE-6 : Umat Islam tidak boleh terjebak dalam simbol-simbol dan formalitas nama yang tampaknya islami, tetapi wajib berkomitmen pada substansi segala sesuatu. Dalam adagium yang populer di kalangan para ulama dikatakan: العبرة بالجوهر لا بالمظهر “Yang menjadi pegangan pokok adalah substansi, bukan simbol atau penampakan lahiriah.” العبرة بالمسمى لا بالإسم “Yang menjadi pegangan pokok adalah sesuatu yang diberi nama, bukan nama itu sendiri.”
Dengan demikian, memperjuangkan tagaknya nilai-nilai substantif ajaran Islam dalam sebuah negara—apa pun nama negara itu, Islam atau bukan—jauh lebih penting daripada memperjuangkan tegaknya simbol-simbol negara Islam.
Kerap kita lihat dan dengar berbagai kelompok masyarakat membacakan tuntutan kepada Presiden Jokowi yakni meminta Presiden Jokowi untuk menerapkan ajaran Islam secara utuh sebagai solusi permasalahan bangsa melalui sistem Khilafah agar seluruh problem bangsa bisa diselesaikan.
Masih versi mereka dengan diberlakukannya syariah Islam maka pemerintah akan bisa melayani rakyat dengan baik, karena sistim Khilafah akan melindungi negara dari penjajahan kapitalisme dan liberalisme.
APA KATA NEREKA TENTANG KHILAFAH?
Muhammad Azhar, Dosen FAI-Pascasarjana UMY dan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah:
“..Konsep khilafah seperti yang diperjuangkan HT/HTI saat ini masih terlalu utopis-romantis dan kurang adaptatif dengan perubahan. Semangat persatuannya bagus, tetapi harus menuju ke masa depan, bukan ke masa lalu yang romantic-historis. Bila ingin menghidupkan kembali kejayaan masa lalu tetap harus menyesuaikan dengan kondisi kekinian, itulah hakikat perubahan. Jadi, penerapan konsep khilafah bukan soal benar atau salah, tetapi relevan atau tidak dengan kondisi negeri-negeri muslim terutama di Indonesia”
Ainur Rofiq Al-Amin, Dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya; pengasuh Pesantren Tambakberas, Jombang, Jawa Timur; penulis buku Membongkar Proyek Khilafah ala HTI di Indonesia.
“.. mengangkat kepemimpinan tunggal dalam dunia Islam baik yang disebut dengan imamah maupun Khilafah sudah tidak mungkin lagi karena syarat seorang imam yang setingkat mujtahid mutlak menurut Mbah Wahab (KH. Abdul Wahab Hasbullah) sudah tidak ada lagi semenjak 700 tahun sampai sekarang. Dan Presiden Indonesia berikut NKRI adalah sah secara hukum Islam”
“Lalu lintas hanya menangani ketika ada kejadian kecelakaan. Kalau soal itu (convoy) jajaran wilayah ya,” demikian alasannya, dan itu pun akan sama dikatakan oleh para Kasat Lantas seluruh Indonesia jika melihat convoy sejenis ini. ‘Benjug, bener juga !
Mau tau bagaimana memulainya untuk tahu siapa mereka?, lihat saja plat nopol motor2nya,
dan Kapolri tau lah apa maksud kami.
‘gitu aja repot
Bagaimana NU & Muhammadyah,
Bagaimana Gus Yaqoet
‘Gasken !
‘Takdir !!
Bandung, Tgl 30 Mei 2022
KordNas.Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (Akarjokowi2013)
(Red-01/Foto.ist)
Seorang teman relawan jokowi sebut saja ‘MN’ memberikan tanggapan pkl.2301 di grup relawan jokowi,sbb :
“…Sudah lama sejak 2017 banyak yg berbaiat dgn gerakan Khilafatul Muslimin ntuk wil Surabaya Raya inih
Pusatnya di : Jl. Gadel Sari Madya I-A No.2, Gadel, Kec. Tandes, Surabaya
Berawal dari yg sperti inih ntar NII akan dibangkitkan lg..fercayalah Gosah tag Pak @mohmahfudmd lhoo..
Ini Hijau Khilafatul Muslimin musuhnya Bemdera Hitam HTI …”
‘Dugh,makin mumet.
Lainnya,
(98) koran jokowi Official – YouTube
(98) Visual Istana News – YouTube
JENDERAL TNI MOELDOKO, “LIBAS PELAKU RADIKAL ADE ARMANDO !” – KORAN JOKOWI
Pilpres 2024 (19): “JOKOWI BEBAS PKI, BAGAIMANA PARA CAPRES 2024 YAD?” – KORAN JOKOWI
Melawan Lupa (36) “GARA GARA KASUS USTAD SOMAD, SINGAPORE PUN MENANG BANYAK !” – KORAN JOKOWI
Trisya Suherman (15), “Moeldoko Center Siap Ciptakan Ribuan Pengusaha Digital” – KORAN JOKOWI
Melawan Lupa (40), “KASUS UAS JADI VIRAL DUNIA INTERNASIONAL ?” – KORAN JOKOWI
Melawan Lupa (41), ELEKTABILITAS TINGGI BELUM JAMIN JADI CAPRES 2024 ? – KORAN JOKOWI
Melawan Lupa (42) “ALMARHUM BUYA & AHOK MANUSIA MERDEKA YANG KITA MILIKI?” – KORAN JOKOWI
Be the first to comment