Melawan Lupa (86),  “Alumni Jawa Barat Peduli Pancasila Dukung RUU BPIP Sebagai Roh Pancasila !”

Melawan Lupa (86), 

“Alumni Jawa Barat Peduli Pancasila Dukung RUU BPIP Sebagai Roh Pancasila !”

Koranjokowi.com, Bandung:
Di Kota pergerakan Bandung, hadir sejumlah tokoh, perwakilan komunitas serta komponen masyararakat secara bersama-sama menyerukan“Deklarasi Bandung Melawan intoleransi dan radikalisme”.Hal itu muncul, atas keprihatinan bersama melihat maraknya perilaku intoleransi dan radikalisme yang kerap memicu konflik dan perpecahan di Indonesia.


Kemajemukan yang semula dipupuk sebagai  kekuatan pemersatu oleh pendiri bangsa, kini dengan adanya  agenda pihak -pihak tertentu dikhawatirkan melemah. Masyarakat  perlu diberikan keyakinan dan kekuatan lagi, apalagi  BNPT mencatat telah ada 33 juta masyarakat Indonesia sudah terpapar radikalisme.  “Kami akan terus menginisiasi gerakan-gerakan kebersamaan agar bangsa tidak mudah tercabik-cabik oleh pihak-pihak yang bertentangan dengan ideologi pancasila, yang mengancam stabilitas nasional dan persatuan dan kesatuan bangsa, dan kota Bandung adalah ibukota Prov. Jawa barat yang penduduknya terbesar, ini bisa rawan jika kita tidak serius menanganinya. Selain TNI, Polri, BNPT, BPIP , ini juga tanggung-jawab kita semua” ungkap Ketua Panitia Saiful Huda Ems  yang akrab kami panggil ‘SHE’ disela-sela kegiatan kepada saya, selaku StafSus KoranJokowi. com kota Bandung – Cimahi

Seminar Nasional dan Deklarasi (27/7) ini intinya mendorong  agar segera disahkannya RUU  Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menjadi UU sebagai payung hukum melawan intoleransi radikalisme. Dan  ini memang isu ‘seksi , maka merupakan kebanggaan tersendiri saat Pimp.Umum/Redaksi Koranjokowi.com – Arief P. Suwendi meminta saya hadir,

“Presiden Jokowi sering mengingatkan jika terorisme dan radikalisme adalah potensi ancaman yang serius. Perkembangan teknologi informasi ikut mendorong beragamnya potensi kejahatan di ruang-ruang siber. Kita patut bersyukur karena diwariskan dan memiliki Pancasila. Negara lain tengah gelisah, toleransi mereka terkoyak, solidaritas mereka terbelah, ketertiban sosial mereka terganggu. Maka ini kesempatan berharga untuk datang ke acara itu,  apalagi ketua panitianya, Bang SHE , yang juga  Dewan Pakar kita, Koranjokowi.com”, demikian pimpinan melalui selulernya.

‘Siaaappppp… !!

Saat saya memasuki ruang acara, dada ini berdetak keras.  Tampak hadirin demikian penuh sesak, namun acara berjalan khidmat dan  lancar.  Di acara ini juga dideklarasikan 6 tujuan pokok Alumni Jawa Barat Peduli Pancasila (AJBPP)  & 83 organisasi Peduli Pancasila yaitu berupa sikap bersama :

1.Mendesak pemerintah dan DPR RI agar tantangannya undang-undang BPIP tentang Lembaga pembinaan ideologi Pancasila secepat-cepatnya silahkan menjadi Undang-undang sebagai payung hukum dalam menanggulangi gerakkan intoleransi dan radikalisme.
2.Mendesak agar pemerintah segera mengeluarkan peraturan yang melarang penyebaran ideologi, paham dan ajaran yang bersifat intoleransi dan atau radikalisme, seperti ajaran Khilafah,wahabi serta ajaran lain yang bertentangan dengan ideologi pancasila.
3.Mendesak agar pemerintah daerah, propinsi dan kabupaten atau kota diseluruh Indonesia segera menertibkan PERDA Anti radikalisme dan Anti Intoleran


4.Mendesak pemerintah agar membatalkan semua peraturan maupun keputusan baik ditingkat pemerintah pusat maupun daerah yang bersifat diskriminatif dan berpotensi menimbulkan intimidasi dan persekusi terhadap minoritas, seperti aturan pendirian rumah ibadah bagi kaum minoritas, serta aturan yang menjeneralisasi penggunaan jilbab disekolah negeri.
5.Mendorong agar pemerintah memperkuat pelaksanaan PERPRES NO 7 Tahun Yg 2021 tentang rencana aksi Nasional penanggulangan dan pencegahan Ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah ke terorisme.
6.Mendorong seluruh komponen masyararakat bangsa yang peduli terhadap integritas dan kebutuhan NKRI untuk bersama-sama menolak gerakkan anti Islamophobia yang sebenarnya adalah gerakkan anti Pancasila dan kebinekaan yang bertujuan membenturkan sesama anak bangsa dengan kedok agama.

Irjen Pol.Anton Charlyanmantan Wakil Kepala Lemdiklat Polri thn.2017-2018 dan Kapolda Jabar thn.2016-2017 yang hadir selaku tamu Kehormatan sekaligus pembicara menuturkan, bahwa acara ini adalah bagian dari upaya anak bangsa  mendorong agar RUU BPIP segera disahkan, Karena dengan UU ini mampu mengantisipasi gerakan Intoleran dan radikalisme.

Irjen Pol Anton Charliyan.jpg

Dimana menurutnya gerakkan radikalisme dan Intoleran sekarang sudah cukup mengkhawatikan bahkan sudah menjadi bahaya nyata. “Hal ini tidak bisa dikatakan tidak, seperti yang terjadi kemarin Konvoi Kilafah, seperti juga terjadi pada Alumni Timur Tengah dikatakan khilafah itu 2024 harus tegak berdiri. Konsepsi khilafah itu sendiri sudah bertentangan dengan pancasila dan dalam Islam juga konsep Khilafah masih dipertanyakkan, kesahidan mesti dikaji kembali.”, kata Anton.

Direktur Deradikalisasi BNPT –  Irfan Idris, saat materi menyatakan bahwa BNPT  sangat mengapresiasi acara ini  sebagai gerakan intelektual dan moral. Radikalisme dan terorisme  adalah ancaman yang sangat luar biasa. Karena hal itu adalah kejahatan luar biasa, kejahatan kemanusiaan, kejahatan lintas negara, dan kejahatan serius, “Maka, RUU BPIP sangat kita butuhkan”, katanya


Dilain kesempatan, Syaiful Huda  Ems (SHE) yang  selain  ketua panitia , juga Ketua Alumni Jawa Barat Peduli Pancasila (AJBPP)  menambahkan  jika Seminar Nasional dan Deklarasi terus mendorong disahkannya RUU BPIP menjadi UU  sebagai payung hukum melawan intoleransi radikalisme. Juga ini sebagai gerakan intelektual, moral, dan pencerahan bagi masyarakat Indonesia.  ” Besar harapan acara ini akan mampu mengantisipasi  pergerakan kelompok seperti itu baik di kota Bandung dan Jawa Barat , maka kita punya tekad yang sama melawan radikalisme dan intolerasi dengan cara  perjuangan politik, gerakan moral seperti ini, tidak perlu melakukan kekerasan”,

See the source image

Acara yang dilaksanakan di Hotel Savoi Homan, jln Asia Afrika No 112 Kel. Cikawao, Kec. Lengkong, kota Bandung Jabar ini dihadiri oleh pembicara – pembicara tingkat nasional, sebut saja : Wakil Ketua MPR Dr. Ahmad Basarah, SH., MH,Kepala Pusat Hukum Nasional Kemenkumham RI, Djoko Pudhiraharjo, S. H., M. Hum, Direktur Deradikalisasi (BNPT) I Prof. Dr. Irvan Idris, MS, C, Nu Channel, Gus Imam Pituduh, Direktur hubungan Kelembagaan Mind. ID, Dr Dany Amrul Ichdan, Direktur jaringan Islam moderat dan tenaga ahli pencegahan terorisme dan radikalisme Mabes Polri, Islah Bahrawi, Direktur setara Institute, Dr Ismail Hasani, Dekan Fisip UI, Prof. Dr. Semiarto Aji, dan Direktur Pembudayaan Ideologi Pancasila (BPIP), Dr. Irene and Camelyn Sinaga AP, M. Pd serta tamu kehormatan dan tamu undangan lainnya.

‘Keren, euy !

(Sinto/Foto.ist)

Lainnya,

Melawan Lupa (85),  “CERITRA BUPATI RICKY BURON, GUBERNUR LUKAS  ‘NGOJEK & BRIGITA MANOHARA TV-ONE” – KORAN JOKOWI

Kabar Cimahi Jabar (25), “KEREN !, MPLS SMAN 3 CIMAHI  DENGAN NUANSA BUDAYA LOKAL. – KORAN JOKOWI

 

Tentang Koran Jokowi 4105 Articles
MEDIA INDEPENDEN RELAWAN JOKOWI : *Alumni Kongres Relawan Jokowi 2013 (AkarJokowi2013), *Aliansi Wartawan Non-mainstream Indonesia (Alwanmi) & Para Relawan Jokowi Garis Lurus lainnya.

Be the first to comment

Tinggalkan Balasan